mata kuliah Pembelajaran Berbicara
Dosen pengampu : H. Zaenal
Abidin, M.Pd
Disusun oleh:
Ikhwatun Nafisah
Rali Padli
Rusmiati
Semester 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
STKIP
NAHDATUL ULAMA INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt
yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya, hingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Strategi
Pengajaran Keterampilan Berbahasa”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kulia “Pembelajaran Membaca” Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
belum sempurna, baik dari segi isi, metode, serta kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Indramayu, Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penulisan
Dalam suatu proses belajar mengajar, unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan strategipengajaranberbahasa. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis strategi
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa dan karakteristik
siswa.
Strategi pengajaran dalam proses belajar mengajar membangkitkan minat dan keinginan
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan metode pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
2.1
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmenyimak ?
2. Apa yang dimaksud dengan strategipengajaranberbicara ?
3. Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmembaca?
4. Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmenulis ?
3.1
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud
dengan pengajaran menyimak.
2. Mengetahui Apa yang dimaksud
dengan pengajaranberbicara.
3. Mengetahui Apa yang dimaksud
dengan pengajaranmembaca.
4. Mengetahui Apa yang dimaksud
denganpengajaranmenulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Strategi
Pengajaran Menyimak
Menyimak
adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Pada waktu
proses pengajaran di dalam suatu kegiatan pembelajaran, keterampilan ini jelas
mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa dibanding dengan keterampilan
lainnya, termasuk keterampilan berbicara.
Dalam
bidang Kategori metakognitif, strategi yang dapat digunakan untuk pengajaan dan
pembelajaran menyimak (terlebih untuk menyimak pemahaman), antara lain:
1. Selective
selektif (perhatian selektif)
2. Self-monitoring
(swapantau)
3. Problem
identification (identifikasi masalah)
Dalam
bidang Kategori kognitif, strategi yang dapat digunakan untuk menyimak
pemahaman adalah:
1. pengulangan
nama-nama butir atau objek yang telah disimak.
2. pengelompokan
dan pengklasifikasikan kata-kata, terminologi, atau konsep-konsep sesuai dengan
ciri semantik atau sintaktik yang telah disimak.
3. Penggunaan
informasi dalam teks lisan untuk menduga makna-makna, butir-butir lingustik
baru, meramalkan hasil/akibat, atau melengkapi bagian-bagian yang hilang.
4. Mensitesiskan
secara segera apa-apa yang telah disimak untuk meyakinkan bahwa informasi telah
dipahami dan dikuasai.
5. Penerapan
kaidah-kaidah untukmemahami bahasa yang disimak.
6. Penggunaan
imaji visual untuk memahami dan mengingat informasi verbal baru dari
penyimakan.
7. Penggunaan
informasi lingistik yang telah diketahui untuk memberi kemudahan bagi tugas
pembelajaran baru.
8. Merangkaikan
ide-ide yang terkandung dalam informasi baru atau memadukan ide
Dalam
Kategori sosial/efektif, untuk menyimak digunakan strategi:
1. Bekerja
sama dengan teman-teman untuk memecahkan suatu masalah, mengumpulkan informasi,
mengecek catata, atau memper oleh umpan balik pada kegiatan pembelajaran
menyimak pemahaman.
2. Memperoleh
dari pengajar atau teman-teman sekelas penjelasan, uraian, dan contoh-contoh
tambahan.
3. Penggunaan
kontrol mental untuk meyakinkan diri bahwa kegiatan pembelajaran akan berhasil
atau mengurangi kegelisahan mengenai suatu tugas pembelajaran menyimak
(O’Malley & Chamot, 1990 : 46)
Katgori kognitif atau yang kita kenal
model Ellis dan Sinclair (1989)
1. mengemukakan
tiga strategi kognitif yaitu:
Personal strategies, para pembelajar berupaya
menemukan berbagai strategi pembelajaran yang berlaku bagi mereka.
Personal strategies yang digunakan
antara lain:
a. Penggunaan
imajeri saat menyimak
b. Perencanaan
untuk menyimak informasi terpilih
c. Pengenalan
pengetahuan terdahulu sebelum menyimak
2. Risk
taking, para pembelajar melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran
bahasa.
Risk taking yang digunakan antara lain:
a. Pendugaan
berdasarkan pengetahuan terdahulu
b. Penggunan
tanda-tanda linguistik dan isyarat para linguistik
c. Perkiraan
kata-kata yang belum diketahui dari konteks
3. Getting
organized, para pembelajar pengorganisasi waktu mereka dan materi mereka.
Getting organized yang digunakan antara
lain:
a. Pengorganisasian
sumber
b. Pengorganisasian
materi
c. Pengorganisasian
waktu
Model
Ellis dan Sinclair ini mengurangi sejumlah kategori strategi pembelajaran
menyimak dengan cara memberikan berbagai contoh penggunaan strategi bagi setiap
kategori
Khusus
bagi menyimak pemahaman atau listening comprehension, maka strategi pokok yang
perlu diajarkan untuk berbagai tugas adalah:
1. Selective
attention
Instruktur menyuruh pembelajar untuk
memusatkan perhatian pada butir-butir khusus.
2. Elaboration
Instruktur menunjukan apa yang telah
diketahui oleh pembelajar dan menyarankan bagaimana caranya supaya mereka dapat
menggunakan pengetahuan akademik dan dunia untuk membuat suatu simpulan
mengenai makna kata baru atau yang belum diketahui.
3. Inferencing
Instruktur harus memusatkan perhatian
pada berbagai strategi dan kemudian menyarankan pembelajar membuat simpulan berdasakan
informasi yang diperoleh dari strategi-strategi tersebut.
4. Transfer
Instruktur memberi perhatian pada
kata-kata B2 yang bersamaan dan asal usulnya untuk menyarankan makna-makna kata
baru.
2.2
Setrategi
Pengajaran Berbicara
Menurut alitan
komunikatif dan pragmatic, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak
berhubungan secara kuat.
Strategi pokok yang diajarakan bagi
kegiatan berbicara untuk berbagai tugas, adalah:
1. Substitution
Instruktur menyuruh pembelajar memakai
sinonim, parafrse, dan gerak-gerik untuk menjelaskan artinya dalam tugas
penceritaan suatu teks/
2. Cooperation
Instruktur menyuruh pembelajar bekerja
dalam kelompok mengenai penugasan berbicara dan mendorong mereka saling
menolong satu sama lain mengerjakan tugas ini.
3. Self-evalution
Instruktur memberi kesempatan kepada
pembelajar untuk mengecek seberapa baik mereka membuat keefektifan komunikatif
mereka.
2.3
Strategi
dalam pengajaran membaca
Keterampilan membaca
pada umumnya di peroleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan
berbahasa ini merupakan satu ketrampilan yang sangat unik serta berperan
penting bagi pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi
kehidupan manusia. Di katakan penting bagi pengembangan pengetahuan karena
persentase transfer ilmu pengetahuan terbanyak dilakukan melalui membaca. Fakta
di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat negara maju di tandai oleh telah
berkembangnya budaya baca.
Dalam bidang kategori kognitif strategi
yang dapat diajarkan adalah:
1. Rehearsal
2. Organization
3. Inforening
4. Summarizing
5. Deducation
6. Imagery
7. Transfer
8. Elaboration
Setrategi
pokok yang perlu diajukan bagi tugas pemahaman :
1. Inferencing
Instruktur mengenali dan menamai
strategi berdasarkan deskripsi pembelajar mengenai cara penggunaan konteks yang
baik pada tingkat kalimat maupun wacana untuk menduga makna kata yang belum
diketahui.
2. Deducation
Instruktur memancing serta memperoleh
dari pembelajar penerapan kaidah-kaidah gramatikal mereka untuk mengenali
bentuk kata dalam teks(B1 maupun B2) yang dapat membimbing mereka kearah dugaan
mengenai tipe kata yang sebenarnya.
3. Elaboration
Instruktur memperkenalkan dan mendorong
pembelajar menggunakan pengetauan terdahulu untuk mengambil keputusan mengenai
makna-makna atau kemungkinan makna-makna.
4. Transfer
Instruktur memancing serta memperoleh
dari pengenalan pembelajar mengenai kata-kata serumpun dan kata-kata yang
bersamaan bunyi dalam B1 yang dapat diterapkan bagi pemahaman kata-kata baru
dalam B2.
2.4
Strategi
Pengajaran Menulis
Aktivitas
menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa
yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan
mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan
berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
Jika kita terapkan
Model Ellis dan Sinclair(1989) maka ternyata:
1. Personal
strategies yang digunakan adalah:
a. Pengumpulan
model tulisan
b. Pembayangan
membaca dalam hati
2. Ristaking
yang digunakan adalah :
a. Penggunaan
kosa kata dan struktur yang telah diketahui
b. Pembuatan
komposisi dalam bahasa target/sasaran
c. Pembuatan
revisi
3. Getting
organized yang digunakan adalah:
a. Pengorganisasain
sumber
b. Pengorganisasian
materi
c. Pengorganisasian
waktu
Dan
O’Mallay dan Chamot(1990:142), mengemukakan bahwa yang digunakan dalam tugas
menulis bahasa asing.
Strategi metakognitif :
1. Perencanaan
organisasional
2. Swapantau
3. Swaniali
Strategi
kognitif :
1. Penyumberan
2. Terjemahan
3. Substitusi
4. Elaborasi
5. Perangkuman
Demikan,
telah kita bahas strategi pokok untuk diajarkan pada pembelajaran keterampilan
berbahasa yang meliputi pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Untuk
para pembelajar kita bertujuan agar mereka dipermudah memperoleh pengetahuan
kognitif yang terdiri atas:
1. Pengetahuan
deklaratif, suatu tipe khas informasi dalam ingatan jangka panjang yang terdiri
atas pengtahuan mengenai fakta-fakta dan hal-hal panajang yang kita ketahui.
Tipe informasi ini
disimpan dalam bentuk proposisi, skemata, dan jaringan proposional. Juga dapat
disimpan dalam bentuk penggalan informasi terpisah, rangakaian temporal, dan
rangkuman imaji.
2. Pengetauan
prosedural, pengetahuan yang terdiri atas hal-hal yang kita ketahui cara
melaksanakannya. Pengetahuan prosedural mencakupi kegiatan-kegiatan mental
seperti pemecahan masalah, penerimaan dan produksi bahasa, dan penggunaan
strategi pembelajaran. Dan juga dapat mencakupi kegiatan fisik seperti
pengendara mobil dan mencoba sepatu seseorang (O’Malley & Chamot, 1990 :
231).
Menurut Faerch dan Kasper (1985, 1987)
pengetahuan prosedural dibedakan atas lima komponen terpisah, yaitu :
a. Prosedur
resepsi
b. Prosedur
produksi
c. Prosedur
konversasional (percakapan)
d. Strategi
komunikasi
e. Prosedur
pembelajaran
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
3.1.1. Setrategi
pengajaran menyimak.
Khusus bagi menyimak pemahaman atau
listening comprehension, maka strategi pokok yang perlu diajarkan untuk
berbagai tugas adalah:
1. Selective
attention
2. Elaboration
3. Inferencing
4. Transfer
3.1.2. Setrategi
pengajaran berbicara
Menurut alitan komunikatif dan
pragmatic, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak berhubungan secara
kuat.
Strategi
pokok yang diajarakan bagi kegiatan berbicara untuk berbagai tugas, adalah:
1. Substitution
2. Cooperation
3. Self-evalution
3.1.3. Setrategi
pengajaran membaca
Keterampilan berbahasa ini merupakan
satu ketrampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan
pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia
Dalam bidang kategori kognitif strategi
yang dapat diajarkan adalah:
1. Rehearsal
2. Organization
3. Inforening
4. Summarizing
5. Deducation
6. Imagery
7. Transfer
8. Elaboration
3.1.4. Strategi
pengajaran menulis
Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk
manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai
oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.
Jika kita terapkan Model Ellis dan
Sinclair(1989) maka ternyata:
1. Personal
strategies yang digunakan adalah:
a. Pengumpulan
model tulisan
b. Pembayangan
membaca dalam hati
2. Ristaking
yang digunakan adalah :
a. Penggunaan
kosa kata dan struktur yang telah diketahui
b. Pembuatan
komposisi dalam bahasa target/sasaran
c. Pembuatan
revisi
3. Getting
organized yang digunakan adalah:
a. Pengorganisasain
sumber
b. Pengorganisasian
materi
c. Pengorganisasian
waktu
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 1991.
Setrategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.
file:///E:/strategi/Materi
Kuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PBA IAIN JEMBER Strategi
pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.htm
No comments:
Post a Comment