Tuesday, January 23, 2018

MAKALAH Strategi Pengajaran Keterampian Berbahasa

mata kuliah Pembelajaran Berbicara

Dosen pengampu : H. Zaenal Abidin, M.Pd

Disusun oleh:
Ikhwatun Nafisah
Rali Padli
Rusmiati

Semester 3
PROGRAM STUDI  PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP NAHDATUL ULAMA INDRAMAYU

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya, hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Strategi Pengajaran Keterampilan Berbahasa”.
Makalah ini disusun  untuk memenuhi tugas mata kulia “Pembelajaran Membaca” Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna, baik dari segi isi, metode, serta kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh

Indramayu,  Oktober 2017


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Penulisan
Dalam suatu proses belajar mengajar, unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan strategipengajaranberbahasa. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis strategi pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa dan karakteristik siswa.
Strategi pengajaran dalam proses belajar mengajar membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan metode pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

2.1  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmenyimak ?
2.      Apa yang dimaksud dengan strategipengajaranberbicara ?
3.      Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmembaca?
4.      Apa yang dimaksud denganstrategipengajaranmenulis ?

3.1  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui Apa yang dimaksud dengan pengajaran menyimak.
2.      Mengetahui Apa yang dimaksud dengan pengajaranberbicara.
3.      Mengetahui Apa yang dimaksud dengan pengajaranmembaca.
4.      Mengetahui Apa yang dimaksud denganpengajaranmenulis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Strategi Pengajaran Menyimak
Menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Pada waktu proses pengajaran di dalam suatu kegiatan pembelajaran, keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa dibanding dengan keterampilan lainnya, termasuk keterampilan berbicara.
Dalam bidang Kategori metakognitif, strategi yang dapat digunakan untuk pengajaan dan pembelajaran menyimak (terlebih untuk menyimak pemahaman), antara lain:
1.      Selective selektif (perhatian selektif)
2.      Self-monitoring (swapantau)
3.      Problem identification (identifikasi masalah)
Dalam bidang Kategori kognitif, strategi yang dapat digunakan untuk menyimak pemahaman adalah:
1.      pengulangan nama-nama butir atau objek yang telah disimak.
2.      pengelompokan dan pengklasifikasikan kata-kata, terminologi, atau konsep-konsep sesuai dengan ciri semantik atau sintaktik yang telah disimak.
3.      Penggunaan informasi dalam teks lisan untuk menduga makna-makna, butir-butir lingustik baru, meramalkan hasil/akibat, atau melengkapi bagian-bagian yang hilang.
4.      Mensitesiskan secara segera apa-apa yang telah disimak untuk meyakinkan bahwa informasi telah dipahami dan dikuasai.
5.      Penerapan kaidah-kaidah untukmemahami bahasa yang disimak.
6.      Penggunaan imaji visual untuk memahami dan mengingat informasi verbal baru dari penyimakan.
7.      Penggunaan informasi lingistik yang telah diketahui untuk memberi kemudahan bagi tugas pembelajaran baru.
8.      Merangkaikan ide-ide yang terkandung dalam informasi baru atau memadukan ide
Dalam Kategori sosial/efektif, untuk menyimak digunakan strategi:
1.      Bekerja sama dengan teman-teman untuk memecahkan suatu masalah, mengumpulkan informasi, mengecek catata, atau memper oleh umpan balik pada kegiatan pembelajaran menyimak pemahaman.
2.      Memperoleh dari pengajar atau teman-teman sekelas penjelasan, uraian, dan contoh-contoh tambahan.
3.      Penggunaan kontrol mental untuk meyakinkan diri bahwa kegiatan pembelajaran akan berhasil atau mengurangi kegelisahan mengenai suatu tugas pembelajaran menyimak (O’Malley & Chamot, 1990 : 46)

Katgori kognitif atau yang kita kenal model Ellis dan Sinclair (1989)
1.      mengemukakan tiga strategi kognitif yaitu:
Personal strategies, para pembelajar berupaya menemukan berbagai strategi pembelajaran yang berlaku bagi mereka.
Personal strategies yang digunakan antara lain:
a.       Penggunaan imajeri saat menyimak
b.      Perencanaan untuk menyimak informasi terpilih
c.       Pengenalan pengetahuan terdahulu sebelum menyimak
2.      Risk taking, para pembelajar melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran bahasa.
Risk taking yang digunakan antara lain:
a.       Pendugaan berdasarkan pengetahuan terdahulu
b.      Penggunan tanda-tanda linguistik dan isyarat para linguistik
c.       Perkiraan kata-kata yang belum diketahui dari konteks

3.      Getting organized, para pembelajar pengorganisasi waktu mereka dan materi mereka.
Getting organized yang digunakan antara lain:
a.       Pengorganisasian sumber
b.      Pengorganisasian materi
c.       Pengorganisasian waktu
Model Ellis dan Sinclair ini mengurangi sejumlah kategori strategi pembelajaran menyimak dengan cara memberikan berbagai contoh penggunaan strategi bagi setiap kategori
Khusus bagi menyimak pemahaman atau listening comprehension, maka strategi pokok yang perlu diajarkan untuk berbagai tugas adalah:
1.      Selective attention
Instruktur menyuruh pembelajar untuk memusatkan perhatian pada butir-butir khusus.
2.      Elaboration
Instruktur menunjukan apa yang telah diketahui oleh pembelajar dan menyarankan bagaimana caranya supaya mereka dapat menggunakan pengetahuan akademik dan dunia untuk membuat suatu simpulan mengenai makna kata baru atau yang belum diketahui.
3.      Inferencing
Instruktur harus memusatkan perhatian pada berbagai strategi dan kemudian menyarankan pembelajar membuat simpulan berdasakan informasi yang diperoleh dari strategi-strategi tersebut.
4.      Transfer
Instruktur memberi perhatian pada kata-kata B2 yang bersamaan dan asal usulnya untuk menyarankan makna-makna kata baru.

2.2  Setrategi Pengajaran Berbicara
Menurut alitan komunikatif dan pragmatic, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak berhubungan secara kuat.
Strategi pokok yang diajarakan bagi kegiatan berbicara untuk berbagai tugas, adalah:
1.      Substitution
Instruktur menyuruh pembelajar memakai sinonim, parafrse, dan gerak-gerik untuk menjelaskan artinya dalam tugas penceritaan suatu teks/
2.      Cooperation
Instruktur menyuruh pembelajar bekerja dalam kelompok mengenai penugasan berbicara dan mendorong mereka saling menolong satu sama lain mengerjakan tugas ini.
3.      Self-evalution
Instruktur memberi kesempatan kepada pembelajar untuk mengecek seberapa baik mereka membuat keefektifan komunikatif mereka.

2.3  Strategi dalam pengajaran membaca
Keterampilan membaca pada umumnya di peroleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan satu ketrampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Di katakan penting bagi pengembangan pengetahuan karena persentase transfer ilmu pengetahuan terbanyak dilakukan melalui membaca. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat negara maju di tandai oleh telah berkembangnya budaya baca.
Dalam bidang kategori kognitif strategi yang dapat diajarkan adalah:
1.      Rehearsal
2.      Organization
3.      Inforening
4.      Summarizing
5.      Deducation
6.      Imagery
7.      Transfer
8.      Elaboration
Setrategi pokok yang perlu diajukan bagi tugas pemahaman :
1.      Inferencing
Instruktur mengenali dan menamai strategi berdasarkan deskripsi pembelajar mengenai cara penggunaan konteks yang baik pada tingkat kalimat maupun wacana untuk menduga makna kata yang belum diketahui.
2.      Deducation
Instruktur memancing serta memperoleh dari pembelajar penerapan kaidah-kaidah gramatikal mereka untuk mengenali bentuk kata dalam teks(B1 maupun B2) yang dapat membimbing mereka kearah dugaan mengenai tipe kata yang sebenarnya.
3.      Elaboration
Instruktur memperkenalkan dan mendorong pembelajar menggunakan pengetauan terdahulu untuk mengambil keputusan mengenai makna-makna atau kemungkinan makna-makna.
4.      Transfer
Instruktur memancing serta memperoleh dari pengenalan pembelajar mengenai kata-kata serumpun dan kata-kata yang bersamaan bunyi dalam B1 yang dapat diterapkan bagi pemahaman kata-kata baru dalam B2.

2.4  Strategi Pengajaran Menulis
Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
Jika kita terapkan Model Ellis dan Sinclair(1989) maka ternyata:
1.      Personal strategies yang digunakan adalah:
a.       Pengumpulan model tulisan
b.      Pembayangan membaca dalam hati
2.      Ristaking yang digunakan adalah :
a.       Penggunaan kosa kata dan struktur yang telah diketahui
b.      Pembuatan komposisi dalam bahasa target/sasaran
c.       Pembuatan revisi
3.      Getting organized yang digunakan adalah:
a.       Pengorganisasain sumber
b.      Pengorganisasian materi
c.       Pengorganisasian waktu
Dan O’Mallay dan Chamot(1990:142), mengemukakan bahwa yang digunakan dalam tugas menulis bahasa asing.
Strategi metakognitif :
1.      Perencanaan organisasional
2.      Swapantau
3.      Swaniali
Strategi kognitif :
1.      Penyumberan
2.      Terjemahan
3.      Substitusi
4.      Elaborasi
5.      Perangkuman
Demikan, telah kita bahas strategi pokok untuk diajarkan pada pembelajaran keterampilan berbahasa yang meliputi pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Untuk para pembelajar kita bertujuan agar mereka dipermudah memperoleh pengetahuan kognitif yang terdiri atas:
1.      Pengetahuan deklaratif, suatu tipe khas informasi dalam ingatan jangka panjang yang terdiri atas pengtahuan mengenai fakta-fakta dan hal-hal panajang yang kita ketahui.
Tipe informasi ini disimpan dalam bentuk proposisi, skemata, dan jaringan proposional. Juga dapat disimpan dalam bentuk penggalan informasi terpisah, rangakaian temporal, dan rangkuman imaji.
2.      Pengetauan prosedural, pengetahuan yang terdiri atas hal-hal yang kita ketahui cara melaksanakannya. Pengetahuan prosedural mencakupi kegiatan-kegiatan mental seperti pemecahan masalah, penerimaan dan produksi bahasa, dan penggunaan strategi pembelajaran. Dan juga dapat mencakupi kegiatan fisik seperti pengendara mobil dan mencoba sepatu seseorang (O’Malley & Chamot, 1990 : 231).
Menurut Faerch dan Kasper (1985, 1987) pengetahuan prosedural dibedakan atas lima komponen terpisah, yaitu :
a.       Prosedur resepsi
b.      Prosedur produksi
c.       Prosedur konversasional (percakapan)
d.      Strategi komunikasi
e.       Prosedur pembelajaran














BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
3.1.1.      Setrategi pengajaran menyimak.
Khusus bagi menyimak pemahaman atau listening comprehension, maka strategi pokok yang perlu diajarkan untuk berbagai tugas adalah:
1.      Selective attention
2.      Elaboration
3.      Inferencing
4.      Transfer

3.1.2.      Setrategi pengajaran berbicara
Menurut alitan komunikatif dan pragmatic, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak berhubungan secara kuat.
Strategi pokok yang diajarakan bagi kegiatan berbicara untuk berbagai tugas, adalah:
1.      Substitution
2.      Cooperation
3.      Self-evalution

3.1.3.      Setrategi pengajaran membaca
Keterampilan berbahasa ini merupakan satu ketrampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia
Dalam bidang kategori kognitif strategi yang dapat diajarkan adalah:
1.  Rehearsal
2.  Organization
3.  Inforening
4.  Summarizing
5.  Deducation
6.  Imagery
7.  Transfer
8.  Elaboration

3.1.4.      Strategi pengajaran menulis
Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.
Jika kita terapkan Model Ellis dan Sinclair(1989) maka ternyata:
1.      Personal strategies yang digunakan adalah:
a.       Pengumpulan model tulisan
b.      Pembayangan membaca dalam hati
2.      Ristaking yang digunakan adalah :
a.       Penggunaan kosa kata dan struktur yang telah diketahui
b.      Pembuatan komposisi dalam bahasa target/sasaran
c.       Pembuatan revisi
3.      Getting organized yang digunakan adalah:
a.       Pengorganisasain sumber
b.      Pengorganisasian materi
c.       Pengorganisasian waktu

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Setrategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.
file:///E:/strategi/Materi Kuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PBA IAIN JEMBER Strategi pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.htm

No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...