Mata
Kuliah: Menulis
Dosen
Pengampu:
M. Sholeh, M.Pd.
Disusun
oleh :
1.
Depi Widayanti
2.
Dewi
Dwi yanti
3.
Ibnu Mubarok
4.
Ikhwatun
Nafisah
5.
Rudiyanto
6.
Siti Fatonah
7.
Wasiri
SEMESTER
3
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
2017
Jalan Raya Kaplongan
No. 28 Karangampel Indramayu
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami
panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Menulis Makalah”
Adapun makalah ini merupakan
syarat untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah “Menulis”. Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Indramayu, Desember 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Pembuatan makalah
merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dikalangan mahasiswa yang sedang
menempuh kuliah. Pada dasarnya memang banyak tugas kuliah yang menjadi beban
bagi mahasiswa dan tidak menutup kemungkinan tugas-tugas yang selalu muncul
pada setiap mata kuliah adalah membuat makalah. Kegiatan “Membuat
Makalah” merupakan salah satu dari beberapa bentuk ekspresi mahasiswa dalam
upaya melestarikan tradisi intelektual akademik. Sayangnya, tidak sedikit dari
kita yang mengeluh jika “Membuat Makalah” itu sulit, ribet, banyak aturan, dan
masih banyak alasan lain yang sebenarnya bisa kita carikan solusinya.
Makalah merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah atau
karangan ilmiah. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat
obyektif, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Oleh sebab itu penulisan
makalah harus sesuai aturan-aturan yang berlaku dan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam penyusunan sebuah makalah.
Banyaknya aturan-aturan yang ada dalam pembuatan makalah, kadang
membuat seorang mahasiswa merasa kesulitan dalam pembuatan makalah. Ada juga
yang membuat makalah hanya sebagai unsur keterlibatan saja, yang artinya
membuat makalah hanya asal-asalan saja yang penting mengumpulkan karya tulis.
Hal tersebut sangat tidak patut dilakukan oleh mahasiswa sebagai kaum
terpelajar. Oleh karena itu, hal seperti itu harus segera diminimalisir agar
tidak menjadi kebiasaan seorang mahasiswa.
1.2 Rumusan
Masalah Penulisan
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,
maka penulis mempunyai beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut.
1.
Apa pengertian
makalah ?
2.
Bagaimana
ciri-ciri makalah ?
3.
Apa saja
jenis-jenis makalah ?
4.
Bagaimana cara
menyusun sebuah makalah ?
5.
Bagaimana
koreksi akhir dari sebuah makalah ?
6.
Bagaimana
sistematika penulisan sebuah makalah ?
7.
Bagaimana teknik
kutipan yang baik di sebuah makalah ?
8.
Bagaimana format
kutipan dari sebuah sumber yang dimasukkan ke sebuah makalah ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Dari rumusan masalah yang sudah
dipaparkan di atas, maka penulis mempunyai beberapa tujuan penulisan makalah
ini, yaitu sebagai berikut.
1.
Mengetahui
pengertian makalah.
2.
Mengetahui
ciri-ciri makalah.
3.
Mengetahui
jenis-jenis makalah.
4.
Mengetahui cara
menyusun sebuah makalah.
5.
Mengetahui
koreksi akhir dari sebuah makalah.
6.
Mengetahui
sistematika penulisan sebuah makalah.
7.
Mengetahui
teknik kutipan yang baik di sebuah makalah.
8.
Mengetahui
format kutipan dari sebuah sumber yang dimasukkan ke sebuah makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Makalah
Pada
dasarnya, makalah merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang
turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibacakan dalam rapat kera,
simposium, seminar, dan sejenisya. Istilah makalah itu sendiri terkadang
dikaitkan dengan karya tulis dikalangan siswa/mahasiswa, yani segala tugas
tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil pembahasan atau tlisan tentang
suatu persoalan (Ekosusilo dkk, 1991: 145).
Menurut Tanjung (2000: 7), makalah
adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis
yang logis dan objektif. Makalh ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam
forum ilmiah. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
makalah merupakan karya tulis ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara runtut dan sistematis dengan
disertai analisis yang logis dan obektif.
Pada dasarnya salah satu tujuan
pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis
dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang
perlu untuk diketahui dan diperhatikan. Adapun format penulisan makalah secara
umum terdiri atas :
2.1.1 Bagian Awal
Makalah
Bagian
awal makalah berisi tentang judul, nama penulis, lembaga, dan keterangan untuk
apa makalah ditulis. Makalah yang ditulis untuk suatu tugas perkuliahan
biasanya mencantumkan uga nama dosen dan mata kuliah yang ditempuh. Keterangan
ini ditempatkan dihalaman sampul. Bagian awal makalah biasanya juga dilengkapi
dengan daftar isi atau daftar gambar jika ada.
2.1.2 Bagian Inti
Makalah
Secara umum, bagian inti makalah
dikembangkan ke dalam tiga bagian: (1) pendahuluan, biasanya memuat latar
belakang penulisan makalah, topik yang diangkat dalam makalah, dan tujuan
penulisan makalah; (2)pembahasan, berisitentang uraian dan analisis mengenai
topik yang dibahas, bagian ini delengkapi dengan kajian teori atau fakta-fakta
empiris yang menunjukan signifikasi topik yang dibahas: (3) penutup, berisi
kesimpulan, saran jika ada.
2.2.3. Bagian Akhir
Makalah
Bagian
akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada. Daftar pustaka dapat
berupa buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, atau situs internet (Website), dan lain-lain.penulisan daftar
pustaka harus taat terhadap aturan yang ada pada buku EYD atau penulisannya
dapat juga merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah yang dikeluarkan oleh lembaga
atau instansi masing-masing baik secara nasional maupun internasional.
Lampiran, jika ada dapat berupa data verba dan data visual.
2.2
Ciri-ciri
Makalah
Secara umum, makalah yang baik (
berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
1. Akurat
dan menyeluruh (Comprehensive)
Artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara
akurat, dan membahas masalahnya secara lengkap dan tuntas.
2. Memiliki
sumber informasi yang baik
Makalah yang baik mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya
tentang topik itu telah diterbitkan. Makalah sebaiknya menggunakan sumber
informasi yang beragam (semakin banyak semakin baik).
3. Seimbang
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan
sudut pandang yang dibicarakan secara objektif, dan simbang dengan
memerhatikankekuatan dan kelemahan masing-masing.
4. Kreatif
Dalam membuat makalah yang berkualitas fakta-fakta itu ditata,
dianalisis, dipadukan, dan digunakan secara dasar kesimpulan dengan cara yang
inovatif, kreatif, dan orisional.
5. Secara
teknis, penulisanya benar
Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya
bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata, dan ejaan.
6. Tertata
dengan baik
Ini
berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. Dalam makalah yang
berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata yang baik di
antara bagian-bagianya.
2.3
Jenis-jenis
Makalah
Berdasarkan sifat dan jenis
penalaran yang digunakan makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Makalah
deduktif adalah makalah yang menggunakan metode berpikir dengan cara menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Makalah deduktif merupakan makalaha yang
penulisnya didasarkan pada kajian teoretis yang relevan dengan masalah yang
dibahas.
2. Makalah
induktif adalah makalah yang menggunakan metode berpikir dengan cara bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Makalah induktif
merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh
dari lapangan serta relevan dengan masalah yang dibahas.
3. Makalah
campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis
digabung dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Dalam
pelaksanaanya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling banyak
digunakan. Selanjutnya, dari segi jumlah halaman, makalah dapat dibedakan
menjadi makalah panjang dan pendek. Makalah panjang memiliki jumlah halaman
lebih dari 20 halaman, sedangkan makalah pendek kurang dari 20 halaman.
1. Makalah
Ilmiah
Makalah
ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi yang berisi masalah
dan pembahasan.
2. Makalah
Kerja
Makalah
kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam bentuk
argumentasi dalam suatu hal penelitian.
3. Makalah
kajian
Istilah
ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu
masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.
2.4
Cara
Menyusun Makalah
Menurut
Madyo Ekosusilo (1991:146) agar makalah tersususn secara sistematis maka harus
diperhatikan hal-hal yang terkait dengan penyususnan makalah tersebut.
Permasalah itu adalah bagaimana cara menyusun pola pikir, mengumpulkan dan
mengolah data, penulisan makalah, dan penelitian akhir makalah.
1.
Menyusun pola pikir
Untuk dapat menyusun pola pikir yang
baik, maka kita harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Mengenali
persoalan
b. Menentukan
tujuan dan ruang lingkup
c. Menentukan
kepada siapa makalah disajikan
2. Pengumpulan
bahan dan pengolahan data
Untukdapat menyusun makalah dengan baik,
maka kita harus mengumpulkan bahan-bahan referensi untuk mendukung argumentasi
yang kita susun dalam makalah. Bahan ini dapat diperoleh lewat buku-buku,
majalah, surat kabar, bulletin, hasil penelitian dan sebagainya. Bahan yang
dipilih hwndaknya mendukung judul yang kita ajukan, jangan sebaliknya tidak
memiliki kaitan langsung dengan makalah yang kita buat setelah bahan-bahan
terkumpul maka bahn atau materi tersebut kita olah dengan daya penalaran kita.
3. Penulisan makalah
Pada tahap penulisan ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh penulis naskah, yakni :
a. Gunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Gunakan
kalimat yang efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca
c. Uraian
materi hendaknya berkoherensi
d. Pembahasan
singkat, jelas, tegas dan jangan sampai bertele-tele
e. Hindarkan
kata-kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi makalah.
2.5
Koreksi
Akhir Makalah
Sebelum
makalah ditampilkan, sebaiknya diadakan koreksi ulangterhadap makalah yang disusun
guna penyempurna makalah. Tujuan dari koreksi ulang ini adalah untuk
mendapatkan hasil yang objektif sebesar-besarnya. Dalam hal ini, isi makalh
tersebut harus dibaca ulang. Apabila terjadi kesalahan sebaiknya
diperbaiki.oleh sebab itu, pada bagian ini merupakan tahap perevisian dan
penyuntingan. Tahap ini dikenal juga dengan tahap penghalusan agar makalah yang
akan disampaikan menjadi makalah yang berkualitas.
2.6
Sistematika
Penulisan Makalah
Menurut Zaenuddin (2004: 114-125), format penulisan
makalah secara umum terdiri atas:
1. Bagian
Awal Makalah
Bagian
awal makalah berisi tentang:
a. Lembar
Judul
Pada bagian ini memuat:
1) Judul
Makalah
2) Nama,
NIM,NPM
3) Nama
dan tempat perguruan tinggi dan keterangan untuk apa makalah ditulis
4) Tahun
b. Kata
Pengantar
Kata Pengantar belum
termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu penempatannya harus di luar
tubuh tulisan.
c. Daftar
Isi
Daftar isi merupakan
kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai kata pengantar
sampai dengan Indeks, daftar isi diletakan pada halaman baru setelah Kata
Pengantar.
d. Daftar
Gambar
e. Daftar
Tabel
2. Bagian
Inti Makalah
Bagian
inti makalah berisi tentang:
a. Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bagian dari makalah yang berusaha mengantar pembaca ke arah pokok
permasalahan yang disajikan, maka pendahuluan harus berisi penjelasan yang
singkat mengenai pokok persoalan dan bukan berisi pendapat atau argumentasi.
Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam pendahuluan ini adalah sebagai berikut:
1) Umum
2) Maksud
dan Tujuan
3) Pendekatan
4) Ruang
lingkup
5) Pengertian-pengertian
6) Tata
urutan
Keenam butir yang telah
disebutkan di atas merupakan rambu-rambu isi dari pendahuluan.
b. Permasalahan
Permasalahan merupakan
kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau kenyataan yang tidak sesuai
dengan keinginan.
c. Pembahasan
Pembahasan merupakan
isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup, uraian yang
membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik. Untuk memperjelas
permasalahan, penulis makalah dapat memperjelas uraiannya dengan menggunakan
contoh-contoh.
d. Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan disesuaikan
dengan kajian masalah yang telah dikemukakan. kesimpulan hendaknya dibuat
secara sederhana dan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi makalah
dengan mudah.
e. Penutup
Penutup merupakan bab
atau bagian paling akhir dari suatu makalah.
3. Bagian
Akhir Makalah
Bagain
akhir makalah berisi daftar rujuakan dan lampiran jika ada.
a. Daftar
Pustaka
Daftar pustaka berisi
semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan.sumber pustaka ini
dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar,
internet dan sumber tertulis lainnya.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran atau sering
disebut appendiks biasanya disusun setelah daftar pustaka dan sebelum indeks
dengan memberikan tulisan ‘lampiran’, nomer urut lampiran, dan judul lampiran.
2.7
Teknik
Kutipan
Menurut
Ekosusilo, ddk. (1991:37), kutipan berfungsi sebagai pendukung makalah. Teknik
kutipan dapat dilakukan melalui kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1.
Kutipan Langsung
Yang
dimaksud dengan kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang
harus sama dengan aslinya baik dengan susnan kata-katanya maupun tanda bacanya.
Kutipan yang panjangnya lima naris atau lebih, diketik sampai 1 dengan
mengosongkan lima ketik dari garis batas/margin sebelah kiri dengan tidak
diberi tanda kutip.
Contoh
:
Menurut sunarto, dalam
bukunya berjudul perpajakan (2002:46), yang dengan objek pajak adalah
penghasilan yaitusetiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh
wajib pajak, baik yang berasal dari indinesia maupun dari luar Indonesia, yang
dapatdi pakai untuk konsumsi atau utuknmenambah kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
2.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung
adalah kutipan dengan mengambil pendapat/urulan dari buku/sumber lain yang
penyajiannya dengan bahasa sendiri.
Contoh : sehingga ada
tiga kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya, yaitu barang
komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas (james, 2001).
2.8
Format
Kutipan
Pada umumnya, format dasar
suatu kutipan terdiri atas (Penulis, tahun) atau (para penulis, tahun). Sebagai
contoh, (Brackman, 1980) atau (Gonick & Wheels, 1983). Dalam menulis kata
penghubung untuk dua pakar yang dikutip dalam suatu sumber, kebanyakan editor
lebih suka menggunakan tanda “&” daripada kata “dan”. Berikut ini adalah
beberapa penyempurnaan dan pengecualian atas prinsip dasar di atas.
1.
Apabila ada
lebih dari dua penulis, anda hendaknya menggunakan “et.al.” Contoh, (Barkow,
et.al., 1992).
2.
Untuk menyetir
beberapa sumber fakta atau gagasan, letakkan semuanya dalam tanda kurung yang
sama dan pisahkan masing-masing dengan tanda titik-koma.urutan sumber itu
berdasarkan tanggal penerbitannya dan secara alfabetis bila ada dua sumber yang
bertahun penerbitan sama. Contoh, (Darwin, 1872;Andrey, 1996; Williams, 1996;
Carey 1982).
3.
Ketika menyetir
dua atau lebih karya tulis dari seorang penulis, sebutkan nama penulis itu
sekali saja dan pisahkan tahun penerbitan karya itu dengan koma.Contoh, Barkow,
1973, 1978, 1989; Leslie, 1987, 1988).
4.
Nomor halaman
biasanya tidak digunakan kecuali untuk kutipan langsung. Contoh, (Hooton, 1935:
113-114).
5.
Apabila menyebutkan
nama penulis di dalam teks makalah, sertakan hanya tahun penerbitannya saja,
sesudah namanya. Contoh, Conroy (1997).
Format penulisan karya
ilmiah berbeda dengan masing-masing institusi, namun pada intinya format yang
berbeda itu bukan berarti tidak ilmiah karena memiliki tujuan yang sama. Jadi,
isi tulisannya tetap ilmiah, meskipun formatnya berbeda. Dalam hal ini
buku-buku yang perlu dijadikan rujukan dan perlu dikuasai oleh semua penulis
adalah buku EYD, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dari
masalah yang dibahas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pembuatan makalah
harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku karena makalah merupakan suatu
karya tulis ilmiah. Oleh karena itu pembuatan kerangka makalah harus di
perhatikan dengan seksama mulai dai pembuatan judul sampai dengan daftar
pustaka.
Makalah
yang bagus harus memenuhi semua sifat-sifat dari penulisan karya tulis ilmiah
seperti memiliki sifat obyektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis,
dan logis.
3.2 Saran
Dalam
membuat makalah yang baik seorang penulis harus memperhatikan syarat dan
ketentuan yang berlaku yang memenuhi dari sifat-sifat sebuah karya tulis ilmiah
berupa makalah seperti yang di sebutkan di atas.
Untuk
membuat makalah yang baik, penulis selain harus memperhatikan kerangka makalah
yang harus benar, tetapi juga penulis harus memperhatikan apa yang akan di
tuliskan dalam makalahnya agar makalah tersebut dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman.
2016. Keterampilan Menulis. Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
No comments:
Post a Comment