DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
“Mata Kuliah Logika”
DOSEN PENGAMPU: Muji Zain Naufal, M.Pd
DISUSUN OLEH
:
RUSMIATI
TITI YUHANA
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP NU
INDRAMAYU
JLN RAYA
KAPLONGAN NO.28 KARANGAMPEL-INDRAMAYU 45283
TLPN. (0234)
485046 – 486777 FAX. (0234) 486008
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokatuh,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik tanpa kurang suatu apapun. Tidak lupa kami juga berterima kasih
kepada Bapak Muji Zain Naufal, M.Pd . Selaku dosen pengampu mata kuliah “Logika”
yang sudah memberikan tugas ini.
Kami selaku
penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta
menambah wawasan kita. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih
sangat banyak terdapat kekurangan dan masih butuh saran untuk perbaikannya.
Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi memberi saran
dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami maknanya. Kami meminta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami maknanya. Kami meminta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Kaplongan, Oktober 2017
Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
TERM-TERM DALAM LOGIKA
1.1
Pengertian Kata dan Term
Kata
adalah bunyi atau kesatuan yang mengandung arti tertentu,sedangkan kalimat
adalah kesatuan kata-kata yang mengandung pikiran yang lengkap. Kalimat dalam
tata bahasa sama dengan apamyang dinamai PROPOSISI dalam logika. Proposisi ini
tidaklah sama benar dengan”kalimat” menurut pengertian tata bahasa,tetapi pada
garis besarnya keduanya berhubungan.
Proposisi dalam logika tradisional
terdiri dari tiga bagian,yaitu subjek,predikat,dan kopula. Subyek adalah bagian
yang diberitakan atau disangkal. Predikat adalah bagian yang memberitakan atau
menyangkal sesuatu yang subjek,sedangkan kopula adalah bagian yang menyatakan
hubungan antara subyek dan predikat.
Term adalah”kata” atau “kesatuan
kata-kata” yang dapat dipergunakan sebagai subyek atau predikat dalam sebuah
proposisi logika. “kata” atau “kesatuan kata-kata” yang tak mungkin
dipergunakan sebagai subyek atau predikat,dalam pengertian logika bukanlah merupakan sebuah term.
Jadi,tidak semua kata dapat dianggap sebagai term,meskipun setiap term itu
terdiri dari satu kata. Kata-kata yang
tanpa bantuan kata-kata lain dapat digunakan sebagai term disebut kata kata
kategorimatis,misalnya: orang,putih,makan,dll. Kata yang tidak dapat digunakan
sebagai term kalau dibantu oleh kata-kata lain disebut kata-kata
sinkategorimatis,misalnya: proposisi”bumi adalah planet yang berputar
mengelilingi matahari”. “bumi dipergunakan sebagai kata kategorimatik,sedangkan
kata-kata lainnya dalam proposisi ini yang berdiri sebagai predikat digunakan
sebagai kata-kata sinkategorimatis.
Kata-kata yang dalam tata bahasa kita
kenal sebagai: kata depan(kata bantu,kata penghubung,dll) merupakan kata-kata
sinkategorimatis karena hanya mungkin menjadi term apabila ia digabungkan dengan kata-kata yang berfungsi sebagai
substantif,ajektif atau partisium. Tetapi apabila kata-kata itu sendiri yang
merupakan hal yang dibicarakan atau dipergunakan sebagai substantif maka ia
menjadi kata-kata kategorimatis.
1.2 Pengertian Denotasi
dan Konotasi
Pada umumnya term mempunyai dua
fungsi yaitu fungsi konotasi dan
denotasi. Denotasi adalah nama atau tanda dari suatu benda atau sejumlah
benda yng ditunjukkan oleh term itu. Konotasi adalah kualitas atau
karakteristik darisuataubenda atau sejumlah benda yang ditunjukkan olah sebuah
term,sehingga term itu tidak dapat lagi
dipergunakan untuk benda-benda lain. Sebagai contoh marilah kita perhatikan
term”manusia”. Term”manusia” menunjukkan semua benda yang disebut manusia yaitu
semua orang dan menncakup pula atribut-atribut animalitas dan rasionalitas yan
harus ada pada”manusia” dan dimiliki oleh semua orang. Jumlah,luas,lapangan dan
sebagainya dipergunakan untuk menyatakan denotasi,sedangkan maksud,isi,dll
dipergunakan unutk menyatakan konotasi. Antara denotasi dan konotasi terdapat
hubungan timbal balikyang erat,artinya jika yang satu bertambah maka yang
lainnya akan berkurang,dan sebaliknya. Dalam hal ini terdapat berbagai
kemungkinan
1.jika
denotasi bertambah,konotasi berkurang
2.jika
denotasi berkurang,konotasi bertambah
3.jika
konotasi bertambah,denotasi berkurang
4.
jika denotasi berkurang,konotasi bertambah.
Harus diperhatikan bahwa hubungan
timbal balik antara denotasi dan konotasi ini hanya valid apabila penambahan dn
pengurangan atribut akan menimbulkan term yang baru;jika tidak demikian halnya
naka tidak akan ada perubaha dalam
hubungan itu.misalnya seseorang harus mencari atribut dari suatu benda yang
dipunyai oleh tiap-tiap anggota suatu kelas,akan tetapi kemudian ternyata bahwaatribut
itu tidak mengubah term meskipun jumlah atributnya bertamabah,maka akibatnya tidak akan terjadi perubahan dalam
hubungan antara denotasi dan konotasi. Hal ini,memberi petunjuk kepada kita
bahwa penambahan atau pengurangan denotasi dan konotasi tidak boleh dikacaukan
dengan penambahan dan pengurangan menurut pegetahuan perseorangan tentang
denotasi dan konotasi itu. Penemuan benua Amerika oleh Columbus seakan menambah
denotasi term”benua”,tetapi sebetulnya tidaklah merupakan penambahan denotasi
terhadap term”benua” itu dan karena itu tidak mengakibatkan pengurangan
konotasi term”benua”.harus dikemukakan
juga bahwa hubungan timbal balik itu dapat pula dipergunkan dalam arti
matematis daripada variasi jumlah. Penambahan ataunpengurangan dalam konotasi
tidak harus selalu menimbulkan penambahan atau pengurangan yang sebanding
didalam denotasi.
1.3 Jenis-jenis Term
Telah
kita ketahui bahwa suatu term adalah”kata” atau”kelompok kata-kata” yang dapat
digunakan sebagai subyek atau predikat dalam sebuah proposisi. Term bersahaja dan komposit. Bila term itu
terdiri hanya satu kata saja,maka term ini disebut”term bersahaja”,misalnya:
manusia,kuda,rumah,dll. Sebaliknya bila term itu terdiri dari lebih dari satu
kata,misalnya: penyair modern,kuda putih,rumah besar dan sebagainya,maka term
ini dinamai term “komposit”.
1.3.1.Term khusus dan term umum
Term khusus adalah Term yang menunjukkan satu objek saja
,misalnya:
Gunung
yang tertinggi di Indonesia,presiden RI yang pertama,Universitas Indonesia,dll.
Term inin disebut term”khusus” karena ia menunjukkan satu obyek saja, walaupun
ia terbentuk dari gabungan kata-kata.
Term umum adalah term yang dapat
dipergunakan bagi setiap anggota suatu kelas dengan arti yang sama. Misalnya:
manusia,buku,mahasiswa,dll. Kemungkinan pemakaian term umum bagi benda-benda
yang terbatas jumlahnya dalam suatu kelas tergantung pada kenyataan bahwa benda-benda
ini mempunyai sifat yang umum. Ahli-ahli logika lebih lanjut membagi lagi “term
khusus” menjadi sub-klas,yaitu”term tunggal signifikan” dan “term tunggal
nonsignifikan”. Term khusus yang menunjukkan obyek dengan mengemukakan kwalitas
tertentu,seperti: gunung yang tertinggi diindonesia,presiden RI yang pertama
dan sebagainya disebut”term khusus signifikan”,sedangkan term khusus yang tidak
menunjukkan obyek dengan mengemukakan kwalitas yang tertentu,misalnya gunung
yang tertinggi,presiden RI dan sebagainya disebut”term khusus non-signifikan”
1.3.2. Term kolektif
dan term non-kolektif
term yang dipergunakan untuk menunjukkan
sekelompok benda yang membentuk satu keseluruha atau satu klas disebut term
kolektif,misalnya:juri,mahasiswa,angkatan darat,dll. Tak ada nama khusus untuk
menyebut kebalikan term kolektif karena itu term-term yang tak termasuk
term-term kolektif disebut term non-kolektif.
Coffey
menyebut term ini unitary term. Unitary term atau term non kolektif tidak
menyatakan kelompok benda-benda yang mengandung keseluruhan. Term kolektif khusus adalah term yang hanya dapat dipergunakan untuk
sekelompok benda-benda, misalnya: orang-orang indonesia, tari Bali,mahasiswa
FKIP Bandung, dll. Jika term kolektif itu dapat dipergunakan untuk tiap-tiap
kelompok,misalnya:resimen,mahasiswa,pelajar,dll,disebut term kolektif umum.
1.3.3. Term konkrit dan
abstrak
Term konkret adalah nama benda
sedangkan term abstrak benda,sedangkan term abstrak adalah nama kwalitas atau
kumpulan kwalitas yang dpat dibicarkan terlepas dari hubungannya dari suatu
benda. Suatu term dikatakan konkret kalau menujukakan suatu benda artinya
bila menunjukkan seseorang,suatu
obyek,suatu kenyataan,atau apa saja yang mempunyai kwalitas eksistensi
tertentu. Jadi meja adalah suatu benda yang memiliki beberapa
kwalitas,misalnya: bentuknya,beratnya,rupanya,dan sebagainya padawaktu tertentu
dan tempat tertentu dan mempunya hubungan dengan obyek lain.
Sebaliknya suatu term adalah abstrak,bila
menyatakan kwalitas atau kwalitas terlepas dari eksisitensi yang tertentu pada
suatu waktu dan suatu tempat atau dalam hubungan dengan benda-benda lain.
Misalnya: persegi,putih,merah,dsb.
Kadang-kadang
term abstrak berjalan sejajar dengan term konkrit artinya term abstrak ada
hubungannaya dengan term konkrit,misalnya:
binatang-kebinatangan,loba-kelobaan,kuat-kekuatan,dsb.
1.3.4. Term
posisif,negatif,dan privatif.
Suatu term dikatakan negatif bila term itu
menyatakan benda atau atribut yang tidak ada. Dikatakan positif bila menyatakan
benda atau atribut yang ada,dikatakan privatif bahwa atribut benda itu tidak
ada pada waktu sekarang,tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang laina Term
privatif menyatakan bahwa suatu obyek atau suatu benda biasanya memiliki
kwalitas, tetapi kwalitas itu pada saat ini tidak ada,misalnya:buta,lumpuh,bisu,dsb.
Seseorang disebut buta karena oleh suatu sebab pada suatu waktu ia tidak dapat
melihat walaupun ia mempunyai mata.
1.3.5.Term absolut dan
term relatif
Term absolut adalah nama suatu benda
dengan atribut yang dapat dipahami dengan sendirinya dan tidak usah dihubungkan
dengan benda atau atribut lain.misalnya: pohon,manusia,kuda,dll. Term reltif
adalah term yang tak pernah dapat dipahami dengan sendirinya dan selalu harus
ada hubungannya dengan benda atau kwalitas yang lain. Dengan perkataan
lain,term rerlatif adalah term yang selalu menunjuk benda yang lain arinya hanya dapat dipahami dari hubungannya
dengan benda yang lain itu. “abang” adalah term
relatif,karena term ini tidak akan berarti kalau tidak ada dua orang
bersaudara yang dilahirkan oleh orang tua yang sama. Demikian pula halnya
dengan suami,anak kandung,orang tua,dll.
1.3.6.Term konotatif
dan term non-konotatif
Term yang menunjukkan denotasi dan
konotasi disebut term konotatif dan yang hanya menunjukkan salah satu saja
disebut term non-konotatif. Jadi term konotatif menunjukkan baik konotasi
maupun denotasi. Term “manusia”adalah
konotatif karena menunjukkan semua manusia dan juga menunjukkan kwalitas animalitas dan
rasionalitas. Tetapin term’kekuatan” adalah non-konotatif karena tidak
menunjukkan denotasi apa-apa. Term-term mengenai nama diri juga non-konotatif
karena tidak menunjukkan kwalitas apapun hanya menunjukkan orang saja.
Mengenai term yang berhubungan dengan nama
diri ini ahli-ahli logika belum lagi sepakat. MILL mengatakan bahwa “nama diri”
adalah term nonkonotatif,sedangkan JEVONS berpendapat bahwa “nama diri” adalah
konotatif karena selain menunjukkan orang juga menunjukkan sifat,bentuk dan
karakter yang khusus daripada individu yang ditunjukannya itu.
BAB II
PENUTUP
Simpulan
Kata
adalah bunyi atau kesatuan bunyi yang mengandung arti tertentu. Sedangkan
kalimat adalah kesatuan kata-kata yang mengandung fikiran yang lengkap. Kalimat
dalam tata bahasa sama dengan apa yang dinamai PROPOSISI dalam logika.
Proposisi ini tidaklah sama benar dengan “kalimat” menurut pengertian tata
bahasa,tetapi pada gatis besar nya kedua nya saling berhubungan. Proposisi dalam
logika terdiri atas tiga bagian yaitu: subjek,predikat,dan kopula.
Term
adalah “kata” atau “kesatuan kata-kata” yang dapat digunakan sebagai subjek
atau predikat dalam sebuah proposisi logika.kata-kata yang tanpa bantuan
kata-kata lain dapat digunakan sebagai term disebut kata-kata kategorimatis,
seperti:orang,putih,makan,dll.
Kata
yang tidak dapat digunakan sebagai term kalau tidak dibantu oleh kata-kata lain
di sebut kata-kata sinkategorimatis.misalnya:”Bumi adalah palanet yang berputar
mengelilingi matahari”.
Pada
umumnya term mempunyai dua fungsi yaitu:fungsi denotasi dan konotasi. Denotasi
adalah nama atau tanda dari suatu benda atau sejumlah benda yang di tunjukan
oleh term itu. Sedangkan konotasi adalah kualitas atau karakteristik dari suatu
benda.
DAFTAR PUSTAKA
Partap
sing mehra,M.A dan Drs. Jazir Burhan.1968,Pengantar
Logika Tradisional,Bandung:Bina Cipta Bandung
No comments:
Post a Comment