Tuesday, January 23, 2018

MAKALAH SEJARAH KEWIRAUSAHAAN

Mata Kuliah: Kewirausahaan
Program BidangStudi/ Semester: PBSI / 3 A

Dosen Pengampu: Haris Azhar, S.Sos.,M.Si

Disusun oleh Kelompok 01 :
Dewi Dwiyanti
Ibnu Mubarok
Ikhwatun Nafisah
Rizky Pujiono
Titi Yuhana

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP NU INDRAMAYU)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan judulSejarah kewirausahaan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun  menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Untuk itu penyusun Mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik laginya makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.


Indramayu,  September 2017

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk diperkirakan sebesar 250 juta jiwa pada tahun 2017 menurut perkiraan Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017 dan merupakan negara nomor empat terbesar di dunia dalam hal jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu keuntungan jika ditinjau dari segi pasar yang besar untuk menopang perkembangan industri di dalam negeri dan merupakan kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang ada dikembangkan secara tepat. Di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar menyebabkan Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai permasalahan sosial yang besar yakni menyediakan sarana pendidikan, pangan dan sandang, lapangan pekerjaan yang besar dan masalah lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tertanggal 02 Januari 2008 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Sumatera Utara menempati urutan keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada bulan Agustus 2007 di Sumatera Utara terdapat 571.334 orang penganggur.
Napitupulu (2009) menyatakan bahwa sampai saat ini sebanyak 82,2 persen lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa tunggu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam bulan hingga tiga tahun hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik yang tidak terhindarkan. Lebih lanjut Napitupulu menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan Februari 2008 tercatat 9,3 juta orang penganggur atau sebanyak 8,46 persen dari total penduduk Indonesia. Pengangguran di tingkat SD-SMP berjumlah 4,8 juta orang dan pengangguran jenjang sekolah menengah atas - universitas mencapai 4,5 juta orang.


1.2  Rumusan Masalah Penulisan
1.Apa itu pengertian kewirausahaan?
       2.Apa pengertian kewirausahaan menurut para Ahli?
3.Bagaimanakah sejarah kewirausahaan?
4.Apa manfaat kewirausahaan terhadap perkembangan zaman?
1.3  Tujuan Penulisan
1.Agar mengetahui pengertian kewirausahaan
2.Agar mengetahui sejarah kewirausahaan
3.Agar mengaetahui pandangan para Ahli tentang pengertian kewirausahaan
4.Mengetahui manfaat kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewiraausahaan
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidak pastian. Kewirausahaan berasal dari kata “wira” dan “usaha” serta diberi imbuhan “ke- dan –an”. Wira dapat diartikan sebagai ksatria, pejuang, pahlawan, atau gagah berani. Sedangkan usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu.
Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif, bercipta, bersahaja dalam berusaha untuk  meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya, serta merupakan perilaku dinamis yang berani mengambil risiko.
2.2 Pengertian Kewirausahaan menurut para Ahli
Berikut adalah pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli:
a. Robin (1996) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
b. Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment), seorang wirausaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidak pastian.
c. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
d. Harvey Leibenstein (1968, 1979) Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
e. Peter Drucker Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
f. Zimmerer Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
2.3 Sejarah Kewirausahaan

            Sejarah Kewirausahaan Entrepreneurship berkembang berdasarkan naluri, personal, dan alamiah karena pada zaman dahulu belum ada suatu konsep yang jelas tentang Entrepreneurship. Entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis, sehingga terjemahannya sangat multiarti. Entrepreneurship adalah seseorang yang berusaha berpikir beda, seperti Marcopolo, Christopher Columbus, dan lain-lain. Columbus berpikir bahwa ada suatu keinginan untuk keluar dari keadaannya yang monoton sehingga ia terus mencari sesuatu yang berbeda dan baru. Entrepreneurship berkembang pesat saat revolusi industri yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Kemudian diikuti penemuan-penemuan lainnya oleh Isaac Newton (teropong bintang), Louis Pasteur (vaksinasi dan antibiotok), Wright bersaudara (pesawat terbang), Marconi (radio), Graham Bell (telepon), Thomas Alfa Edison (telegraf, lampu, dan cikal bakal film), dan masih banyak lagi. Entrepreneurship muncul dari penemu-penemu dunia yang dimanfaatkan oleh orang yang mampu menjual dan memasarkan inspirasi atas penemuan tersebut untuk menjadi sebuah bisnis.
                 
2.3.1 Kewirausahaan pada Zaman Dahulu
            Wirausaha adalah seseorang yang mengambil resiko atas kesepakatan sejumlah uang yang telah ditentukan dalam kesepakatan tersebut.kewirausahaan adalah profesi yang cukup tua di dunia ini. Awalnya kewirausahaan didefinisikan secara sederhana. Pada zaman dahulu, orang sering memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang berbeda dalam rangka melakukan pertukaran atau perdagangan yang biasa disebut go-between (Robert D,Phd. Entrepreneurship. 6th Edition. Boston: McGraw Hill). Ia melakukan kesepakatan kontrak kerja atas permintaan suatu barang (saat itu rempah-rempah) dengan seseorang yang akan ditukar (dibeli) dengan sejumlah uang atas hasil jerih payahnya. Awal dari kewirausahaan adalah contractor (orang yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan sebelumnya dengan kompensasi sejumlah uang yang segala risikonya ditanggung oleh penerima kontrak). Kewirausahaan pada zaman dahulu disebut risk taker (pengambil resiko). Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh :
1. Keinginan untuk bertahan hidup (survival)
2. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking)
3. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang ia punyai (improvement)
4. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda (inventor)
5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu pengetahuan dalam tujuan mencari nafkah hingga menjadi sebuah bisnis
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan, yaitu selling is the core of entrepreneurial skill dan menjadi sebuah ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejak dulu.

2.3.2 Kewirausahaan pada Abad Pertengahan (sebelum Abad 17)
            Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt, era industri telah menggantikan era agro (pertanian massal). Namun , sebelum itu wirausahaan adalah orang yang mampu mengendalikan , mengatur, dan mengoptimalkan sumber dayanya dalam sebuah proyek yang ia kuasai untuk mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi. Perbedaan kewirausahaan pada zaman dahulu terletak pada konsep produksinya (berbasis produksi dan penjualan).
2.3.3 Kewirausahaan pada Abad 20
            Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian , dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha , baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Unsur yang membedakannya adalah kemampuannya untuk berani menanggung semua risiko baik modal, waktu, dan nama baiknya yang sebelumnya tidak dilakukan termasuk dengan memanfaatkan teknologi. Pada zaman sebelumnya, modalnya bersifat modal gabungan (venture capital) tetapi sekarang belum tentu modalnya bersifat gabungan/ bersama-sama (bisa sendiri/individu atau partnership). Contoh Microsoft , IBM, Appel , Dell , dan lain-lain. Kewirausahaan pada Abad 21 Pada adab ini, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Pada zaman ini, yang menjadi tulang punggung kesuksesan dari sebuah bisnis adalah kreativitas seorang wirausahawan itu sendiri.

2.4  Pentingnya Kewirausahaan
            Di dalam keragaman definisi mengenai kewirausahaan pada hakikatnya terkandung suatu gagasan yang sama dan cenderung semakin diakui oleh berbagi pihak, terutama yang berkenaan dengan : penciptaan (creating), kebaruan (newness) , dan pengambilan resiko (risk taking). Sehubungan dengan hal itu , kewirausahaan nampak semakin diakui sebagai suatu penggerak pertumbuhan ekonomi , inovasi , peningkatan produktivitas , dan lapangan pekerjaan , serta telah diterima secara luas sebagai aspek penting dalam dinamika perekonomian , yang mencakup lahir dan matinya suatu perusahaan, serta pertumbuhan perusahaan.  



BAB III
PENUTUP
Simpulan
    Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif, bercipta, bersahaja   dalam berusaha untuk  meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya, serta merupakan perilaku dinamis yang berani mengambil risiko.
    Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh :
1. Keinginan untuk bertahan hidup (survival)
2. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking)
3. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang ia punyai (improvement)
4. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda (inventor)
5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu pengetahuan dalam tujuan mencari nafkah hingga menjadi sebuah bisnis
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan, yaitu selling is the core of entrepreneurial skill dan menjadi sebuah ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejak dulu. 


DAFTAR PUSTAKA

http://rahmadsalehangkat12.blospot.co.id/2014/12/sejarah-kewirausahaan.html
https://tiyaminozz.wordpress.com/2014/03/30/sejarah-dan-pengertian-kewirausahaan/

No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...