Mata
Kuliah: Kewirausahaan
Program BidangStudi/ Semester: PBSI / 3 A
Dosen
Pengampu: Haris
Azhar, S.Sos.,M.Si
Disusun
oleh Kelompok 01 :
Dewi
Dwiyanti
Ibnu
Mubarok
Ikhwatun
Nafisah
Rizky
Pujiono
Titi
Yuhana
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya,
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Kewirausahaan dengan judul
“Sejarah kewirausahaan”.
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun
mendapat masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa
selesai. Untuk itu pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan
terimakasih
kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penyusun. Untuk itu penyusun Mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik laginya
makalah ini.
Akhir
kata, penyusun berharap agar makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Indramayu, September 2017
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia
adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk diperkirakan sebesar 250
juta jiwa pada tahun 2017 menurut perkiraan Badan Pusat Statistik Indonesia,
2017 dan merupakan negara nomor empat terbesar di dunia dalam hal jumlah
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu keuntungan jika
ditinjau dari segi pasar yang besar untuk menopang perkembangan industri di
dalam negeri dan merupakan kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang
ada dikembangkan secara tepat. Di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar
menyebabkan Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai permasalahan sosial yang
besar yakni menyediakan sarana pendidikan, pangan dan sandang, lapangan
pekerjaan yang besar dan masalah lainnya.
Pertumbuhan
penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah jumlah tenaga kerja
sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus
ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah
tingginya tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang
lebih besar dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data Badan Pusat
Statistik Sumatera Utara tertanggal 02 Januari 2008 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Sumatera Utara menempati urutan keempat di Indonesia setelah Jawa
Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada bulan Agustus 2007 di Sumatera Utara
terdapat 571.334 orang penganggur.
Napitupulu
(2009) menyatakan bahwa sampai saat ini sebanyak 82,2 persen lulusan perguruan
tinggi bekerja sebagai pegawai. Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi
pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa
tunggu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam
bulan hingga tiga tahun hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik
yang tidak terhindarkan. Lebih lanjut Napitupulu menyatakan bahwa berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan Februari 2008 tercatat 9,3 juta
orang penganggur atau sebanyak 8,46 persen dari total penduduk Indonesia.
Pengangguran di tingkat SD-SMP berjumlah 4,8 juta orang dan pengangguran
jenjang sekolah menengah atas - universitas mencapai 4,5 juta orang.
1.2 Rumusan Masalah Penulisan
1.Apa itu pengertian
kewirausahaan?
2.Apa
pengertian kewirausahaan menurut para Ahli?
3.Bagaimanakah sejarah
kewirausahaan?
4.Apa manfaat kewirausahaan
terhadap perkembangan zaman?
1.3 Tujuan Penulisan
1.Agar mengetahui pengertian
kewirausahaan
2.Agar mengetahui sejarah
kewirausahaan
3.Agar mengaetahui pandangan
para Ahli tentang pengertian kewirausahaan
4.Mengetahui manfaat
kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kewiraausahaan
Wirausaha adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidak pastian. Kewirausahaan
berasal dari kata “wira” dan “usaha”
serta diberi imbuhan “ke- dan –an”. Wira dapat
diartikan sebagai ksatria, pejuang, pahlawan, atau gagah berani. Sedangkan
usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu.
Kewirausahaan
adalah
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif, bercipta, bersahaja dalam
berusaha untuk meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya, serta
merupakan perilaku dinamis yang berani mengambil risiko.
2.2 Pengertian Kewirausahaan menurut para Ahli
Berikut adalah pengertian kewirausahaan
menurut beberapa ahli:
a. Robin (1996) Kewirausahaan adalah suatu proses
seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi
tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
b. Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment), seorang
wirausaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa
yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan
pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidak pastian.
c. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
d. Harvey Leibenstein (1968, 1979) Kewirausahaan mencakup kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
e. Peter Drucker Kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
f. Zimmerer Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan.
2.3 Sejarah Kewirausahaan
Sejarah
Kewirausahaan Entrepreneurship berkembang berdasarkan naluri, personal, dan
alamiah karena pada zaman dahulu belum ada suatu konsep yang jelas tentang
Entrepreneurship. Entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis, sehingga
terjemahannya sangat multiarti. Entrepreneurship adalah seseorang yang berusaha
berpikir beda, seperti Marcopolo, Christopher Columbus, dan lain-lain. Columbus
berpikir bahwa ada suatu keinginan untuk keluar dari keadaannya yang monoton
sehingga ia terus mencari sesuatu yang berbeda dan baru. Entrepreneurship
berkembang pesat saat revolusi industri yang diawali dengan penemuan mesin uap
oleh James Watt. Kemudian diikuti penemuan-penemuan lainnya oleh Isaac Newton
(teropong bintang), Louis Pasteur (vaksinasi dan antibiotok), Wright bersaudara
(pesawat terbang), Marconi (radio), Graham Bell (telepon), Thomas Alfa Edison
(telegraf, lampu, dan cikal bakal film), dan masih banyak lagi.
Entrepreneurship muncul dari penemu-penemu dunia yang dimanfaatkan oleh orang
yang mampu menjual dan memasarkan inspirasi atas penemuan tersebut untuk
menjadi sebuah bisnis.
2.3.1 Kewirausahaan pada Zaman Dahulu
Wirausaha
adalah seseorang yang mengambil resiko atas kesepakatan sejumlah uang yang
telah ditentukan dalam kesepakatan tersebut.kewirausahaan adalah profesi yang
cukup tua di dunia ini. Awalnya kewirausahaan didefinisikan secara sederhana.
Pada zaman dahulu, orang sering memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang
berbeda dalam rangka melakukan pertukaran atau perdagangan yang biasa disebut go-between
(Robert D,Phd. Entrepreneurship. 6th Edition. Boston: McGraw Hill). Ia
melakukan kesepakatan kontrak kerja atas permintaan suatu barang (saat itu
rempah-rempah) dengan seseorang yang akan ditukar (dibeli) dengan sejumlah uang
atas hasil jerih payahnya. Awal dari kewirausahaan adalah contractor (orang
yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan
sebelumnya dengan kompensasi sejumlah uang yang segala risikonya ditanggung
oleh penerima kontrak). Kewirausahaan pada zaman dahulu disebut risk taker
(pengambil resiko). Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh :
1. Keinginan untuk bertahan hidup
(survival)
2. Berpikir kreatif untuk maju
(creative thinking)
3. Berpikir untuk menemukan sesuatu
yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang ia punyai (improvement)
4. Berpikir visioner untuk menemukan
sesuatu yang baru dan berbeda (inventor)
5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu
pengetahuan dalam tujuan mencari nafkah hingga menjadi sebuah bisnis
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan
kewirausahaan, yaitu selling is the core of entrepreneurial skill dan menjadi
sebuah ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejak dulu.
2.3.2 Kewirausahaan pada Abad
Pertengahan (sebelum Abad 17)
Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt, era industri telah
menggantikan era agro (pertanian massal). Namun , sebelum itu wirausahaan
adalah orang yang mampu mengendalikan , mengatur, dan mengoptimalkan sumber
dayanya dalam sebuah proyek yang ia kuasai untuk mendapatkan suatu imbalan
tertentu dalam konsep produksi. Perbedaan kewirausahaan pada zaman dahulu
terletak pada konsep produksinya (berbasis produksi dan penjualan).
2.3.3 Kewirausahaan
pada Abad 20
Kewirausahaan
adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian , dan kemampuan untuk
mengorganisasikan sebuah usaha , baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk
tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Unsur yang membedakannya adalah kemampuannya
untuk berani menanggung semua risiko baik modal, waktu, dan nama baiknya yang
sebelumnya tidak dilakukan termasuk dengan memanfaatkan teknologi. Pada zaman
sebelumnya, modalnya bersifat modal gabungan (venture capital) tetapi sekarang
belum tentu modalnya bersifat gabungan/ bersama-sama (bisa sendiri/individu atau
partnership). Contoh Microsoft , IBM, Appel , Dell , dan lain-lain.
Kewirausahaan pada Abad 21 Pada adab ini, kewirausahaan sudah lebih dari
sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator), pemodal
(inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Pada zaman ini, yang menjadi tulang
punggung kesuksesan dari sebuah bisnis adalah kreativitas seorang wirausahawan
itu sendiri.
2.4 Pentingnya
Kewirausahaan
Di
dalam keragaman definisi mengenai kewirausahaan pada hakikatnya terkandung
suatu gagasan yang sama dan cenderung semakin diakui oleh berbagi pihak,
terutama yang berkenaan dengan : penciptaan (creating), kebaruan (newness) ,
dan pengambilan resiko (risk taking). Sehubungan dengan hal itu , kewirausahaan
nampak semakin diakui sebagai suatu penggerak pertumbuhan ekonomi , inovasi ,
peningkatan produktivitas , dan lapangan pekerjaan , serta telah diterima
secara luas sebagai aspek penting dalam dinamika perekonomian , yang mencakup
lahir dan matinya suatu perusahaan, serta pertumbuhan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Kewirausahaan
adalah
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif, bercipta, bersahaja dalam
berusaha untuk meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya, serta
merupakan perilaku dinamis yang berani mengambil risiko.
Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh
:
1. Keinginan untuk bertahan hidup
(survival)
2. Berpikir kreatif untuk maju
(creative thinking)
3. Berpikir untuk menemukan sesuatu
yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang ia punyai (improvement)
4. Berpikir visioner untuk menemukan
sesuatu yang baru dan berbeda (inventor)
5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu
pengetahuan dalam tujuan mencari nafkah hingga menjadi sebuah bisnis
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan
kewirausahaan, yaitu selling is the core of entrepreneurial skill dan menjadi
sebuah ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejak dulu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://rahmadsalehangkat12.blospot.co.id/2014/12/sejarah-kewirausahaan.html
https://tiyaminozz.wordpress.com/2014/03/30/sejarah-dan-pengertian-kewirausahaan/
No comments:
Post a Comment