Untuk memenuhi tugas MataKuliah:
Pengajaran Berbicara
Program
BidangStudi/ Semester: PBSI / 3 A
Dosen Pengampu: H.
Zaenal Abidin, M.Pd
Disusun oleh :
Ade Fahmi Alamsyah
Dewi Dwiyanti
Wasiri
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL
ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengembangan
Persiapan Mengajar”
Adapun
makalah ini merupakan syarat untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah “ Pengajaran Berbicara”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk
perbaikan selanjutnya.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembacanya. Terima kasih
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Indramayu, Oktober
2017
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Reformasi
pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik
struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaruan kurikulum akan lebih bermakna
bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Indikator pembaruan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan
pembelajaran, pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang
menentukan hasil pendidikan.
Keberhasilan
implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan
menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Kemampuan guru tersebut
terutama berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan, serta tugas yang
dibebankan kepadanya. Tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum disebabkan
kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru dalam memahami
tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana pelaksanaanya di sekolah,
khususnya di kelas dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kunci
keberhasilan tersebut.
Dalam
kurukulum 2004, guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi bahkan
membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah. Hal
demikian tampaknya terlalu ideal dan terlalu teoritik, karena dalam
kenyataannya pemerintahan telah menyiapkan secara lengkap silabus untuk seluruh
mata pelajaran pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
1.2
Rumusan
Penulisan
1. Apa
maksud dari konsep perencanaan dan implementasi persiapan mengajar?
2. Apa
yang di maksud prinsip-prinsip persiapan mengajar?
3. Apa
yang dimaksud komponen-komponen persiapan mengajar?
4. Apa
yang dimaksud rencana pengajaran dalam kurikulum 1994 vs kurikulum 2004?
5. Apa yang dimaksud dengan model
ropes?
6. Apa yang dimaksud dengan model
satuan pelajaran?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Agar
mengetahui maksud dari konsep perencanaan dan implementasi persiapan mengajar.
2. Agar
mengetahui maksud dari prinsip-prinsip persiapan mengajar.
3. Agar
mengetahui komponen-komponen persiapan mengajar.
4. Agar
mengetahui rencana pengajaran dalam kurikulum 1994 vs kurikulum 2004.
5. Agar
mengetahui maksud dari model ropes.
6. Agar
mengetahui imaksud model satuan pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar adalah
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan
komponen-pembelajaran berbasis kompetensi yakni,
a. Kompetensi
dasar, berfungsi mengembangkan potensi peserta didik.
b. Materi
standar, berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar.
c. Indikator
hasil belajar, berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada
peserta didik.
d. Skenario
pembelajaran, merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses
pengajaran.
e. Penilaian
berbasis kelas, berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan
tindakan yang harus dilakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
Membuat rencana mengajar merupakan
tugas guru yang utama. Rencana mengajar merupakan realisasi dan pengalaman
belajar siswa yang telah ditetap pada tahapan penentuan pengalaman belajar.
Dalam kurikulum 2004 ini guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi
bahkan membuat silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah. Oleh
karena itu guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk menganalisis silabus
tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah serta kemampuan dalam
menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap dijadikan pedoman
pembentukan kompetensi peserta didik.
Kenneth D. Moore membagi perencanaan
menjadi, rencana mingguan dan rencana harian (Moore, 2001:26). Menurutnya,
rencana mingguan ini sangat perlu sebagai garis besar program pengajaran yang
bisa disiapkan guru dan diserahkan kepada administrasi sekolah sehingga kalau
tiba-tiba guru tersebut ada halangan yang lain bisa mempunyai informasi apa
yang harus disampaikan kepada muridnya. Sedangkan rencana harian adalah rencana
pembelajaran yang disusun untuk setiap hari mengajar, dan bersentuhan langsung
dengan suasana dalam kelas.
Adersoon dalam E. Mulyasa (2004:83)
membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu perncanaan jangka panjang dan
jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan yang merupakan
perencanaan bersifat komprehensif, dimana dapat dilihat aktivitas guru selama
satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih rinci melalu
perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar.
Guru, murid, dan bahan ajar
merupakan unsur yang dominan dalam proses pembelajaran. Ketiga unsur ini saling
berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antar satu dengan yang lainya.
2.2 Perencanaan dan
Implementasi Persiapan Pengajaran
Pekerjaan mengajar merupakan
pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensional. Kerangka perencanaan dan
implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting
bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka
tersebut membatasi banyaknya aktivitas khusus yang akan diselesaikan oleh guru,
yaitu hanya enam aktivitas terutama bagi para guru baru, yaitu :
a. pertama
yaitu, mendiagnosa kebutuhan perserta didik.
b. kedua
yaitu, memilih dan menentukan sasaran.
c. ketiga
yaitu, mengidentifikasi teknik-teknik pembelajaran.
d. keempat
yaitu, merencanakan aktivitas merumuskan unit-unit dan merncanakan pelajaran.
e. Kelima
yaitu, memberikan motivasi dan implementasi program.
f. Keenam
yaitu, perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evaluasi, dan penentuan
tingkat.
2.3 Prinsip-prinsip
Persiapan Mengajar
Dalam hal ini peran guru bukan hanya
menjadi transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat
membangkitkan gairah belajar, serta mendorong siswa untuk belajar dengan
menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang sesuai serta
menunjang pembentukan kompetensi. Berkenaan dalam hal ini (E. Mulyasa 2004:80)
mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
persiapan mengajar, yaitu :
a. Rumusan
kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas.
b. Persiapan
mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan
yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
d. Persiapan
mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas
penecapaiannya.
e. Harus
ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class.
2.4 Komponen-komponen
Persiapan Mengajar
Cynthia dalam Mulyasa
(2004:82) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase
persiapan mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan
membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi
peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Agar guru dapat membuat persiapan
mengajar yang efektif dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek
yang berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik berkaitan dengan
hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar,
serta mengukur efektifitas mengajar.
Rencana pengajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya
mengandung tiga komponen yang disebut anchor point , yaitu 1) tujuan
pengajaran; 2) materi pelajaran, bahan ajar, pendekatan, dan metode
mengajar,media pengajaran dan pengalaman belajar; 3) evaluasi keberhasilan. Ha ini sesuai dengan pendapat
Kenneth D.Moore (2001:126) bahwa komposisi format rencana meliputi komponen:
a. Topik
bahasan.
b. Tujuan
pembelajaran (kompetensi indikator kompetensi).
c. Materi
pelajaran.
d. Alat/media
yang dibutuhkan dan
e. Evaluasi
hasil belajar.
Kurikulum
2004 menghendaki penyusunan persiapan mengajar mencakup komponen sebagai
berikut.
a. Identitas
mata pelajaran.
b. Kompetensi
dasar.
c. Materi
pokok.
d. Strategi
pembelajaran/tahapan-tahapan proses belajar mengajar.
e. Media.
f. Penilaian
dan tindak lanjut.
g. Sumber
bahan.
2.5 Rencana Pengajaran
dalam Kurikulum 1994 vs Kurikulum 2004
Rencana pengajaran
adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas
tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam
kurikulum 1994 kita menggunakan prosedur kerja yang sama, dengan kewajiban guru
membuat Program Satuan Pelajaran (PSP)
untuk setiap pokok bahasan yangg tidak mutlak
disampaikan
dalam satu kali pertemuan, tapi mungkin 2, 3, 4, bahkan 5 kali pertemuan.
Sedangkan untuk rencana pembelajaran
harian menggunakan Rencana
Pembelajaran (RP) yang dimuat setiap akan mengajar. Sedangkan dalam
kurikulum 2004 kita megenal istilah Silabus,
yaitu garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok materi pelajaran.
Pengembangan silabus dan sistem penilaian suatu mata pelajaran.
Berikut
ini perbedaan rencana pengajaran kurikulum 1994 dengan kurikulum 2004 (Nurhadi
2004:151):
NO
|
ASPEK
PEMBEDA
|
RP
KURIKULUM 1994
|
RP
KURIKULUM 2004
|
1
|
Hakikat RP Administrasi
|
RP adalah persyaratan
|
RP benar-benar “Rencana guru”
|
2
|
Kaitannya dengan bidang studi lain
|
Setiap bidang studi terpisah
|
Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan bidang
studi lain
|
3
|
Rumusan tujuan
|
Tujuan dirinci sekecil mungkin
dan berfokus pada pengetahuan
|
Hanya menggambarkan kompetensi
yang akan dicapai
|
4
|
Rincian media
|
Umumnya sekedar dicantumkan
|
Rincian media dan sumber belajar mengingatkan guru
mengenai apa yang harus disiapkannya
|
5
|
Langkah-langkah pembelajaran
|
Tahap-tahap pembelajaran tak
selalu menjadi perhatian
|
Langkah-langkah pembelajaran
menjadi penting, didesain dalam bentuk skenario pembelajaran yang
mengutamakan kegiatan siswa tahap demi tahap
|
6
|
Hasil yang dicapai
|
Hasilnya banyak, tapi dangkal dan kurang bermakna
|
Hasilnya sedikit, tapi mendalam dan bermakna
|
7
|
Unsur evaluasi
|
Hasil belajar hanya dinilai dari
tes tulis
|
Hasil belajar dinilai dengan
bebagai cara dan berbagai sumber
|
2.6
Model
Persiapan Mengajar
1.
Model
ROPES
1)
Review,kegiatan
ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang
sudah dimiliki oleh siswa dan di perlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Hal
ini diperlukan dengan didasarkan atas :
a) Guru
bisa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk mempelajari
bahan baru sudah mulai tumbuh.
b) Guru
hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa sudah mulai terbentuk.
c) Guru
dapat memulai pembelajaran jika siswa-siswa sudah memahami hubungan bahan ajar
sebelumnya dengan bahan ajar baru yang dipelajari hari itu.
2)
Overview,
sebagaimana review, overview dilakukan tidak terlalu lama berkisar antara 2
sampai 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada harin itu dengan menyampaikan isi (content)
secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3)
Presentation, tahap
ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru
sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah
masuk pada proses telling, showing, dan doi ng. Proses tersebut
sangat di perlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang
pelajaran yang mereka dapatkan.
4)
Exercise,yakni
suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekan apa yang
telah mereka pahami
5)
Summary, dimaksudkan
untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran. Hal
ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan presentase, dan
bahkan mungkin guru tidak pernah membuat summary
(kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.
2.
Model Satuan Pelajaran
Pembelajaran atau proses belajar mengajar
adalah proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya
mencapai hasil yang diharapkan.
Rencana mengajar atau persiapan mengajar
atau lebih di kenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar
mengajar dalam satuan terkecil (Sudjana,
2002 : 137). Hal senada juga dikemukakan oleh Syaodih, (1988:218) bahwa guru
mengembangkan perencanaan dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau
satu smester, satu minggu, atau berapa jam saja.
Secara sistematis rencana pembelajaran
dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a.
Identitas mata
pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam
pertemuan yang di alokasikan).
b.
Kompetensi dasar dan
indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat dikutif/diambil dari
kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c.
Materi pokok (beserta
uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai konpetensi dasar).
d.
Media (yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran).
e.
Strategi
pembelajaran/scenario/tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu kegiatan
pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam
berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai
kompetensi.
Tahapan-tahapan
kegiatan pembelajaran meliputi :
1) Kegiatan
awal
Kegiatan
pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan
perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan
yang akan dipelajari.
2) Melaksanakan
apersepsi atau penilaian kemampuan awal
Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal yang dimiliki siswa
3) Menciptakan
kondisi awal pembelajaran melalui upaya
-
Menciptakan semangat
dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa
-
Menciptakan suasana
pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan
guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan
keunggulan yang dimilikinya.
4) Kegiatan
inti
Kegiatan
inti ini adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan ini
setidaknya mencangkup : 1) penyampaian tujuan pembelajaran; 2) penyampaian materi/bahan ajar dengan
menggunakan: pendekatan dan metode, sarana dan alat/media yang sesuai dll.; 3) pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa ;
4) melakukan pemeriksaan/pengecekan tentang pemahaman siswa.
Dalam langkah ini, siswa dikelompokan
menjadi tiga kelompok pembelajaran yaitu
:
·
Pembelajaran klasikal
yang digunakan apabila materi pembelajaran lebih bersifat fakta, atau formatif
terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam
proses pembelajaran.
·
Pembelajaran kelompok
digunakan apabila materi pembelajarannya lebih mengembangkan konsep/sub-pokok
bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial, sikap, nilai, kerjasama,
dan aktivitas dalam pemecahan masalah melalui kelompok belajar siswa.
·
Kegiatan belajar
individual, artinya setiap anak yang belajar di kelas mengerjakan atau
melakukan kegiatan belajar masing-masing.
1) Penutup
Kegiatan
penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan
penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang di berikan pada kegiatan inti.
Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini
adalah :
·
Melaksanakan penilaian
akhir dan mengkaji hasil penilaian
·
Melaksanakan kegiatan
tindak lanjut dengan alternatif kegiatan di antaranya: memberikan tugas atau
latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentu, dan
memberikan motifasi/bimbingan belajar.
·
Mengakhiri
proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi pokok
yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
2) Menentukan
jenis penilaian dan tindak lanjut. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan alternatif
tindakan yang akan dilakukan.
3) Sumber
bahan (yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai dicantumkan).
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Persiapan mengajar
adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran
berbasis kompetensi yakni,
Pekerjaan mengajar merupakan
pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensional. Kerangka perencanaan dan
implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting
bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran.
Cynthia dalam Mulyasa (2004:82)
mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase persiapan
mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan membantu
guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik
dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Rencana pengajaran adalah rencana
guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk
topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam kurikulum 1994 kita
menggunakan prosedur kerja yang sama, dengan kewajiban guru membuat Program Satuan Pelajaran (PSP) untuk
setiap pokok bahasan yangg tidak mutlak disampaikan dalam satu kali pertemuan,
tapi mungkin 2, 3, 4, bahkan 5 kali pertemuan. Sedangkan untuk rencana
pembelajaran harian menggunakan Rencana Pembelajaran (RP) yang dimuat
setiap akan mengajar
DAFTAR PUSTAKA
Majid Abdul.
2013. Perencanaan Pembelajaran. PT REMAJA ROSDAKARYA
No comments:
Post a Comment