Tuesday, January 23, 2018

MAKALAH PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

Untuk memenuhi tugas MataKuliah: Pengajaran Berbicara
Program BidangStudi/ Semester: PBSI / 3 A

Dosen Pengampu: H. Zaenal Abidin, M.Pd

Disusun oleh :
Ade Fahmi Alamsyah
Dewi Dwiyanti
Wasiri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP NU INDRAMAYU)
2017


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur  kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul Pengembangan Persiapan Mengajar
Adapun makalah ini merupakan syarat untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah “ Pengajaran Berbicara”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari  kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Indramayu,    Oktober  2017


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan
Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaruan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Indikator pembaruan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang menentukan hasil pendidikan.
Keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan, serta tugas yang dibebankan kepadanya. Tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum disebabkan kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana pelaksanaanya di sekolah, khususnya di kelas dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tersebut.
Dalam kurukulum 2004, guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah. Hal demikian tampaknya terlalu ideal dan terlalu teoritik, karena dalam kenyataannya pemerintahan telah menyiapkan secara lengkap silabus untuk seluruh mata pelajaran pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.  



1.2  Rumusan Penulisan
1.      Apa maksud dari konsep perencanaan dan implementasi persiapan          mengajar?
2.      Apa yang di maksud prinsip-prinsip persiapan mengajar?
3.      Apa yang dimaksud komponen-komponen persiapan mengajar?
4.      Apa yang dimaksud rencana pengajaran dalam kurikulum 1994 vs kurikulum 2004?
5. Apa yang dimaksud dengan model ropes?
6. Apa yang dimaksud dengan model satuan pelajaran?
1.3  Tujuan Penulisan
1.      Agar mengetahui maksud dari konsep perencanaan dan implementasi persiapan mengajar.
2.      Agar mengetahui maksud dari prinsip-prinsip persiapan mengajar.
3.      Agar mengetahui komponen-komponen persiapan mengajar.
4.      Agar mengetahui rencana pengajaran dalam kurikulum 1994 vs kurikulum 2004.
5.      Agar mengetahui maksud dari model ropes.
6.      Agar mengetahui imaksud model satuan pelajaran.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Persiapan Mengajar
            Persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran berbasis kompetensi yakni,
a.       Kompetensi dasar, berfungsi mengembangkan potensi peserta didik.
b.      Materi standar, berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar.
c.       Indikator hasil belajar, berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik.
d.      Skenario pembelajaran, merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses pengajaran.
e.       Penilaian berbasis kelas, berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
            Membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang utama. Rencana mengajar merupakan realisasi dan pengalaman belajar siswa yang telah ditetap pada tahapan penentuan pengalaman belajar. Dalam kurikulum 2004 ini guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi bahkan membuat silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah. Oleh karena itu guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk menganalisis silabus tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah serta kemampuan dalam menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik.
            Kenneth D. Moore membagi perencanaan menjadi, rencana mingguan dan rencana harian (Moore, 2001:26). Menurutnya, rencana mingguan ini sangat perlu sebagai garis besar program pengajaran yang bisa disiapkan guru dan diserahkan kepada administrasi sekolah sehingga kalau tiba-tiba guru tersebut ada halangan yang lain bisa mempunyai informasi apa yang harus disampaikan kepada muridnya. Sedangkan rencana harian adalah rencana pembelajaran yang disusun untuk setiap hari mengajar, dan bersentuhan langsung dengan suasana dalam kelas.
            Adersoon dalam E. Mulyasa (2004:83) membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu perncanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan yang merupakan perencanaan bersifat komprehensif, dimana dapat dilihat aktivitas guru selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih rinci melalu perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar.
            Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan dalam proses pembelajaran. Ketiga unsur ini saling berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antar satu dengan yang lainya.
2.2 Perencanaan dan Implementasi Persiapan Pengajaran
            Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensional. Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi banyaknya aktivitas khusus yang akan diselesaikan oleh guru, yaitu hanya enam aktivitas terutama bagi para guru baru, yaitu :
a.       pertama yaitu, mendiagnosa kebutuhan perserta didik.
b.      kedua yaitu, memilih dan menentukan sasaran.
c.       ketiga yaitu, mengidentifikasi teknik-teknik pembelajaran.
d.      keempat yaitu, merencanakan aktivitas merumuskan unit-unit dan merncanakan pelajaran.
e.       Kelima yaitu, memberikan motivasi dan implementasi program.
f.       Keenam yaitu, perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkat.
2.3 Prinsip-prinsip Persiapan Mengajar
            Dalam hal ini peran guru bukan hanya menjadi transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah belajar, serta mendorong siswa untuk belajar dengan menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi. Berkenaan dalam hal ini (E. Mulyasa 2004:80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar, yaitu :
a.       Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas.
b.      Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c.       Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
d.      Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas penecapaiannya.
e.       Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class.
2.4 Komponen-komponen Persiapan Mengajar
            Cynthia dalam Mulyasa (2004:82) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase persiapan mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
            Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta mengukur efektifitas mengajar.
            Rencana pengajaran yang baik  menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya mengandung tiga komponen  yang disebut anchor point , yaitu 1) tujuan pengajaran; 2) materi pelajaran, bahan ajar, pendekatan, dan metode mengajar,media pengajaran dan pengalaman belajar; 3) evaluasi  keberhasilan. Ha ini sesuai dengan pendapat Kenneth D.Moore (2001:126) bahwa komposisi format rencana meliputi komponen:
a.       Topik bahasan.
b.      Tujuan pembelajaran (kompetensi indikator kompetensi).
c.       Materi pelajaran.
d.      Alat/media yang dibutuhkan dan
e.       Evaluasi hasil belajar.
Kurikulum 2004 menghendaki penyusunan persiapan mengajar mencakup komponen sebagai berikut.
a.       Identitas mata pelajaran.
b.      Kompetensi dasar.
c.       Materi pokok.
d.      Strategi pembelajaran/tahapan-tahapan proses belajar mengajar.
e.       Media.
f.       Penilaian dan tindak lanjut.
g.      Sumber bahan.
2.5 Rencana Pengajaran dalam Kurikulum 1994 vs Kurikulum 2004
            Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam kurikulum 1994 kita menggunakan prosedur kerja yang sama, dengan kewajiban guru membuat Program Satuan Pelajaran (PSP) untuk setiap pokok bahasan yangg tidak mutlak
disampaikan dalam satu kali pertemuan, tapi mungkin 2, 3, 4, bahkan 5 kali pertemuan. Sedangkan untuk rencana pembelajaran  harian menggunakan Rencana Pembelajaran (RP) yang dimuat setiap akan mengajar. Sedangkan dalam kurikulum 2004 kita megenal istilah Silabus, yaitu garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok materi pelajaran. Pengembangan silabus dan sistem penilaian suatu mata pelajaran.
Berikut ini perbedaan rencana pengajaran kurikulum 1994 dengan kurikulum 2004 (Nurhadi 2004:151):
NO
ASPEK PEMBEDA
RP KURIKULUM 1994
RP KURIKULUM 2004
1
Hakikat RP Administrasi
RP adalah persyaratan
RP benar-benar “Rencana guru”
2
Kaitannya dengan bidang studi lain
Setiap bidang studi terpisah
Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain
3
Rumusan tujuan
Tujuan dirinci sekecil mungkin dan berfokus pada pengetahuan
Hanya menggambarkan kompetensi yang akan dicapai

4
Rincian media
Umumnya sekedar dicantumkan
Rincian media dan sumber belajar mengingatkan guru mengenai apa yang harus disiapkannya
5
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap-tahap pembelajaran tak selalu menjadi perhatian
Langkah-langkah pembelajaran menjadi penting, didesain dalam bentuk skenario pembelajaran yang mengutamakan kegiatan siswa tahap demi tahap
6
Hasil yang dicapai
Hasilnya banyak, tapi dangkal dan kurang bermakna
Hasilnya sedikit, tapi mendalam dan bermakna
7
Unsur evaluasi
Hasil belajar hanya dinilai dari tes tulis
Hasil belajar dinilai dengan bebagai cara dan berbagai sumber

2.6  Model Persiapan Mengajar
1.      Model ROPES
1)      Review,kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan di perlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Hal ini diperlukan dengan didasarkan atas :
a)      Guru bisa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk mempelajari bahan baru sudah mulai tumbuh.
b)      Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa sudah mulai terbentuk.
c)      Guru dapat memulai pembelajaran jika siswa-siswa sudah memahami hubungan bahan ajar sebelumnya dengan bahan ajar baru yang dipelajari hari itu.
2)       Overview, sebagaimana review, overview dilakukan tidak terlalu lama berkisar antara 2 sampai 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada harin itu dengan menyampaikan isi (content) secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3)      Presentation, tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling, showing, dan doi ng. Proses tersebut sangat di perlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
4)      Exercise,yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekan apa yang telah mereka pahami
5)      Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat summary (kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.
2.      Model  Satuan Pelajaran
     Pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
     Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau lebih di kenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan terkecil  (Sudjana, 2002 : 137). Hal senada juga dikemukakan oleh Syaodih, (1988:218) bahwa guru mengembangkan perencanaan dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu smester, satu minggu, atau berapa jam saja.
     Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam pertemuan yang di alokasikan).
b.      Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat dikutif/diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c.       Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai konpetensi dasar).
d.      Media (yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran).
e.       Strategi pembelajaran/scenario/tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi :
1)      Kegiatan awal
            Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
2)      Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal
            Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal yang dimiliki siswa
3)      Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya
-          Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa
-          Menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.
4)      Kegiatan inti
            Kegiatan inti ini adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan ini setidaknya mencangkup : 1) penyampaian tujuan pembelajaran;  2) penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan: pendekatan dan metode, sarana dan alat/media yang sesuai dll.;  3) pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa ; 4) melakukan pemeriksaan/pengecekan tentang pemahaman siswa.
     Dalam langkah ini, siswa dikelompokan menjadi tiga  kelompok pembelajaran yaitu :
·         Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi pembelajaran lebih bersifat fakta, atau formatif terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran.
·         Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajarannya lebih mengembangkan konsep/sub-pokok bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial, sikap, nilai, kerjasama, dan aktivitas dalam pemecahan masalah melalui kelompok belajar siswa.
·         Kegiatan belajar individual, artinya setiap anak yang belajar di kelas mengerjakan atau melakukan kegiatan belajar masing-masing.
1)      Penutup
            Kegiatan penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang di berikan pada kegiatan inti. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini adalah :
·         Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian
·         Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan di antaranya: memberikan tugas atau latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentu, dan memberikan motifasi/bimbingan belajar.
·         Mengakhiri proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
2)      Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
3)      Sumber bahan (yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai dicantumkan).


BAB III
PENUTUP

Simpulan
            Persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan   dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran berbasis kompetensi yakni,
            Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensional. Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran.
            Cynthia dalam Mulyasa (2004:82) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase persiapan mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
            Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam kurikulum 1994 kita menggunakan prosedur kerja yang sama, dengan kewajiban guru membuat Program Satuan Pelajaran (PSP) untuk setiap pokok bahasan yangg tidak mutlak disampaikan dalam satu kali pertemuan, tapi mungkin 2, 3, 4, bahkan 5 kali pertemuan. Sedangkan untuk rencana pembelajaran  harian menggunakan Rencana Pembelajaran (RP) yang dimuat setiap akan mengajar
           

DAFTAR PUSTAKA

Majid Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. PT REMAJA ROSDAKARYA


No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...