Mata Kuliah : Pembelajaran Membaca
Dosen Pengampu : H. Zaenal Abidin, M.Pd
Disusun oleh:
Abdul Majid
Rudiyanto
Titi Yuhana
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL
ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
Jalan Raya Kaplongan
No. 28 Karangampel - Indramayu
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah
tugas makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Bahasa”
Makalah
ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Membaca. Kami sebagai
penulis makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak
dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami
mangharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembacanya.
Indramayu, Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Penulisan
Dalam
bab-bab terdahulu telah kita bahas secara terperinci prinsip-prinsip dasar
strategi pengajaran bahasa. Tidak dapat di sangkal bahwa pembahasan itu lebih
terfokus pada pengajaran. Jelas,
pengajar tidak berarti apa-apa tanpa pembelajar.
Oleh karena itu, dalam bab ini kita akan membahas secara khusus strategi pembelajaran bahasa.
Dalam
bab ini, perhatian kita fokuskan pada aneka ragam strategi yang digunakan oleh pembelajar dalam mempelajari suatu
bahasa dalam proses pembelajaran bahasa.
Pembelajaran
kita di sini akan mencakupi beberapa hal, antara lain:
a. metode
dan riset;
b. strategi
pembelajaran bahasa;
c. instruksi
dan strategi pembelajaran bahasa;
d. model
dan materi;
e. strategi
primer;
f. strategi
penunjang;
g. strategi
metakognitif;
h. strategi
kognitif;
i.
strategi sosio-efektif.
Berikut
ini akan kita bahas kesembilan butir tersebut secara terperinci agar kita
memperoleh gambaran umum mengenai seluk-beluk strategi pembelajaran bahasa.
1.2 Rumusan
Masalah Penulisan
1.
Bagaimana metode dan
riset strategi pembelajaran bahasa ?
2. Bagaimana
jenis-jenis taksonomi strategi pembelajaran bahasa ?
3. Bagaimana
efektifitas penggunaan strategi pembelajaran bahasa ?
4. Apa
saja instruksi-instruksi yang ada di dalam strategi pembelajaran ?
5. Bagaimana
penggunaan model instruksional strategi pembelajaran ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Dapat mengetahui metode
dan riset strategi pembelajaran bahasa.
2. Dapat
mengetahui jenis-jenis taksonomi strategi pembelajaran bahasa .
3. Dapat
mengetahui efektifitas penggunaan strategi pembelajaran bahasa.
4. Dapat
mengetahui instruksi-instruksi yang ada di dalam strategi pembelajaran.
5.
Dapat mengetahui
penggunaan model instruksional strategi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Metode
dan Riset Strategi Pembelajaran Bahasa
Strategi pembelajaran bahasa merupakan
pikiran dan perilaku yang di gunakan oleh para individu untuk menolong diri
mereka untuk memahami, mempelajari, atau menguasai informasi baru.
Biasanya,strategi pembelajaran bahasa ini terfokus pada aplikasi pembelajaran
B2 atau pemerolehan B2. Riset dan teori yang digunakan berdasarkan pemrosesan
informasi kognitif dalam memandang pikiran dan tindakan insan manusia. Ada dua
prinsip utama yang mendasari teori ini, yaitu:
a. Bahwa perilaku dapat di jelaskan secara mantap
dengan mengacu kepada cara para individu memikirkan dan menalari pengalaman
mereka.
b. Bahwa
cara para individu memikirkan dan menalari pengalaman mereka mempunyai
kesejajaran dengan cara komputer memproses informasi(Shuell, 1986). Dalam teori
kognitif, para individu di katakan “memproses” informasi, dan pikiran-pikiran
yg terlibat dalam kegiatan kognitif ini disebut sebagai “proses mental”. Dengan
demikian, strategi pembelajaran adalah cara khusus pemrosesan informasi yang
mempertinggi atau meningkatkan pemahaman, pembelajaran, atau pengingatan
(pemilikan) informasi (O’Malley & Chamot, 1990 : 1)
Kurangnya teori yang menjelaskan
strategi pembelajaran bahasa terasa benar dalam telah PB2, karena kurangnya
teori komprehensif yang menjelaskan bagaimana cara para individu mempelajari
struktur dan fungsi yang berkaitan dengan pemakaian B2. Literatur mengenai
strategi pembelajaran dalam PB2 muncul dari keinginan untuk mengidentifikasi
ciri-ciri pembelajar yang efektif. Memang upaya riset yang memusatkan perhatian
atau yang berfokus pada (good language
learner) atau pembelajar bahasa yang
baik telah mengidentifikasi strategi-strategi yang di laporkan oleh para
mahasiswa atau diobservasi dalam situasi pembelajaran bahasa yang jelas
membantu pada pembelajaran.
2.2
Taksonomi
Strategi Pembelajaran Bahasa
2.2.1
Strategi
Analitik dan Strategi Eksperiesial
Strategi
analitik mencakupi teknik yang beraneka ragam dalam berbagai jenjang
pembelajaran bahasa,yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran B2 diluar
situasi pemakaian aktual. Teknik-teknik analitik mengacu pada
pengenalan,pengobservasian,penjelasan,perbandingan,pengilustrasian,dan
pempraktikan ciri B2 atau aspek pemakaian bahasa.
Ada 5 ciri pokok
strategi Analitik,yaitu:
1. Strategi
analitik berfokus pada ciri khusus bahasa dan dengan memilahnya. Ini mencakupi
ciri-ciri yang sebaliknya dilupakan,seperti pronomina urutan kata,afiks,pola
intonasi.
2. Strategi
analitik sangat mementingkan kontekstualisasian ciri-ciri linguistik.
3. Sebagai
objek kajian,butir-butir kajian,butir-butir bahasa
uji,diteliti,dijelaskan,dibandingkan,dan ditaruh dalam beberapa susunan dalam
suatu sistem.
4. Tersedianya
kesempatan bagi para pembelajar untuk memegang teguh ciri khas bahasa melalui
praktik.
5. Strategi
ini menaruh perhatian pada akurasi dan koreksi kesalahan sampai tahap yang
dianggap sesuai bagi kelompok pembelajar tertentu.
Perlu diingat, pengajaran
analitik bukan tanpa masalah,antara lain:
a)
Timbulnya bahasa
fragmentasi
b) Bahasa
terlalu kompleks bagi sistem kaidah dipelajari dengan teknik telaah dan praktik
yang dibuat sadar.
c) Aspek
tertentu cenderung memberi penekanan yang berlebihan.
d) Praktik
tidak perlu selalu mengikrarkan kesempurnaan.
e) Praktik
tidak langsung diterapkan dalam latar kehidupan yang sebenarnya.
2.2.2
Strategi
Primer dan strategi Penunjang
Strategi
primer adalah strategi yang secara langsung beroperasi pada materi yang akan
dipelajari,seperti strategi pemahaman dan strategi ingatan(O’Malley&
Chamot,1990:231)
Kedalam kelompok
strategi ini termasuk:
a. Pengorganisasian:
tinjauan pendahuluan,pemfokusan perhatian
b. Pemerolehan,pencaharian
makna
c. Penayangan
pemahaman: membuat catatan,ragangan,rangkuman,mencatat hal-hal penting,mengenal
dan menggunakan konteks-konteks.
d. Pengkomunikasian:
mengajukan pertanyaan,menjaga agar percakapan menjadi lancar.
e. Pempraktikan:
menggabung kembali,mempraktikan hal-hal yang nyata,berbicara pada diri
sendiri,bermain,mengembangkan hal-hal yang rutin,meniru.
f. Pembaelajarana
kaidah-kaidah,strategi penalaran: penalaran deduktif,analisis bagian
kata.analisis beberapa bahasa,strategi kaidah,revisi kaidah,overgenealisasi
kaidah,latihan kaidah.
g. Pembelajar
diluar kelas
h. Pembangun
ingatan: perluasa,membuat daftar,mencari lokasi materi baru,situasi dan
konteks,penggunaan bunyi, imaji,aksi.
Strategi
penunjang adalah strategi yang membantu pemeliharaan pemusatan perhatian pada
bahan-bahan dan sikap dan layak begi pembelajar(O’Malley& Chamot,1990:233)
Kedalam kelompok
ini termasuk:
a. Penataan
tingkat: pembuatan rencana,organisasi,lingkungan.
b. Penggarapan
sikap dan motivasi: pengurangan kegelisahan,kekerasan hati.
c. Perencanaan
dan penetapan tujuan: penetapan tujuan jangka panjang,perencanaan fungsianal.
d. Swakelola
: swapantau, swaevaluasi, swakalkulasi, swadiagnosis, dan preskripsi, swapenguatan.
e. Kerja
sama sosial
f. Penciptaan
kesempatan praktik
g. Orientasi
kultural
2.2.3
Strategi
Metakognitif, Kognitif, Sosial-afektif
Strategi
metakognitif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan pemikiran atau
pengetahuan mengenai proses pembalajaran, perencanaan pembelajaran, pemantauan
pembelajaran sedang berlangsung dan swaevaluasi pembelajaran setelah selesai
tugas(O’Malley&Chamot,1990:230-1). Strategi metakognitif adalah keterampilan
ekskutif yang lebih tinggi,yang dapat bertanggung jawab perencanaan,pemantauan,atau
penilaian terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Sebagai strategi
metakognitif bagi tugas yang reseptif atau produktif,adalah:
a. Perhatian
selektif bagi aspek-aspek khusus suatu tugas pembelajaran, misalnya dalam
perencanaan menyimak
b. Perencanaan
organisasi wacana lisan atau wacana tulisan
c. Pemantauan
kembali perhatian terhadap tugas, pemantauan informasi, pemantauan produksi
selagi berlangsung
d. Penilaian
setelah selesai berbahasa reseptif atau penilaian produksi bahasa.
Strategi
Kognitif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan manipulasi atau
transformasi mental terhadap materi.diharapkan dapat mengingkatkan pemahaman.
Jadi strategi beropersi langsung pada pemasukan informasi dan memanipulasikan
dengan cara meningkatkan pembelajaran.
Strategi-
strategi khusus dalam kategori kognitif bagi pemahaman bagi menyimak dan
membaca,antara lain:
1. Rehearsial
Pengulangan nama-nama butir atau objek
yang telah disimak
2. Organization
Pengelompokkan dan pengklasifikasian
kata-kata
3. Inferencing
Penggunaan informasi dalam teks lisan
untuk menerka butir-butir linguistik
4. Summazizing
Pensistesian sementara apa yang telah
disimak untuk meyakinkan informasi
5. Deducation
Penerapan kaidah-kaidah untuk memahami
bahasa
6. Imagery
Penggunaan imaji visual untuk memahami
dan mengingat informasi verbal yang baru
7. Transfer
Informasi linguistik yang telah
diketahui untuk memudahkan tugas pembelajaran baru
8. Elaboration
Penggabungan ide-ide baru dengan
informasi yang telah diketahui.
Strategi
sosial/afektif adalah strategi pembelajaran yang terdiri atas penggunaan
interaksi sosial untuk memberi bantuan dalam pemahaman,pembelajaran,pengingat
informasi.
Strategi-strategi
yang mungkin bermanfaat dalam menyimak pemahaman,adalah:
1. Cooperation
Yaitu bekerja sama
dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, memeriksa
catatan.
2. Questioning
for clarification
Memperoleh dari
pengajaran atau teman sebaya penjelasan, cara mengatakan, contoh tambahan.
3. Self-talk
Penggunaan kontrol
mental untuk meyakinkan bahwa suatu kegiatan akan berhasil dan mengurangi
kegelisahan mengenai tugas.
2.3
Strategi
Pembelajaran Bahasa
Sebegitu
jauh kita telah membahas berbagai jenis strategi pengajaran dan pembelajaran
bahasa, berikut ciri utamanya, keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Sekarang, yang menjadi pertanyaan ialah strategi- strategi manakah yang
digunakan oleh para pembelajar bahasa, khususnya dalam dalam pemerolehan dan
pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Sebenarnya, para pembelajar bebas
menilai dari sekian banyak strategi itu sesuai dengan kondisi dan situasi.
Akan
tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa taksonami yang di ajukan oleh O’Malley [et
al] (1985), itulah yang paling sering diguanakan dalam pengajaran/pembelajar
bahasa kedua atau bahasa asing baik pada tingkat awal, menengah, dan lanjutan,
dengan modifikasi seperlunya. Berikut ini akan kita bahas strategi yang
digunakan oleh pembelajar, antara lain:
a. ESL
pada tingkat awal dan lanjutan
b. FL
atau bahasa asing
c. ESL
dalam menyimak pemahaman
d. FL
untuk berbagai tugas bahasa
2.3.1
Pembelajar
ESL tingkat awal dan lanjutan
Strategi
metakognitif yang digunakan adalah:
a.
Dalam
perencanaa(Planning)
1. Advance
organizer
Tinjauan
pendahuluan terhadap ide dan konsep
2.
Directed attention
Memperhatikan
secara umum suatu tugas dan mengabaikan gangguan yang tidak relevan
3.
Functional planning
Perencanaan
dan pengulangan komponen linguistik bagi pelaksanaan tugas bahasa yang akan datang
4.
Selective attention
Membaca
kata-kata kunci,konsep-konsep
5.
Self-management
Adalah
pemahaman kondisi yang dapat menata seseorang belajar menata kehadiran
kondisi-kondisi tersebut.
b.
Dalam
pemantauan(monitoring)
6.
Self-monitoring
Memeriksa
pemahaman seseorang selama menyimak atau membaca saat hal itu berlangsung
c.
Dalam
penilaian(evaluation)
7.
Self –evaluation
Memeriksa
hasil-hasil pembelajaran bahasa seseorang setlah hal itu selesai
Strategi
kognitif digunakan oleh para pembelajar adalah:
1. Resourcing
2. Repetition
3. Grouping
4. Deducation
5. Imagery
6. Auditory
representation
7. Keyword Method
8. Elaboration
9. Transfer
10. Inferencing
11. Note
taking
12. Summarizing
13. Recombination
14. Translation
2.3.2
Pembelajar
bahasa asing
Strategi
Pembelajar Bahasa Asing :
·
Strategi Metakognitif
1. Organizational
planning
2. Delayed
production
·
Strategi Kognitif
1. Rehearsal
2. Translation
3. Note
taking
4. Subtitution
5. Contextualization
·
Strategi sosial/afektif
1. Self
talk
2.3.3 Pembelajar
B2 dalam menyimak pemahaman
Menyimak
pemahaman telah menjadi dasar bagi sejumlah teori PB2 yang berfokus pada taraf
awal profisiensi B2 (James, 1984:Krashen[et all, 1984: Wipf, 1984). Menyimak
pemahaman dibedakan atas 3 fase, yaitu :
a. Perceptual
processing (pemrosesan perseptual)
b. Parsing
(penguraian)
c. Utilization
(penggunaan, pemanfaatan)
2.3.4
Pemahaman
BA:telaah longitudinal
Tujuan telaah
longitudinal BA ini adalah :
1.
Untuk menyelidiki
proses kognitif yang dinyatakan oleh para pembelajar
2. Untuk
memberikan tingkat dan frekuensi strategi yang dipakai dalam berbagai tugas
3. Untuk
mengenali perbedaan dalam strategi yang dipakai antara pembelajar efektif
dengan yang kurang efektif
4. Untuk
menemukan apakah penggunaan strategi oelh para pembelajar secara individual
berubah dari waktu ke waktu
Strategi
pembelajar bahasa asing untuk aneka tugas :
·
Metakognitif
1. Perencanaan
2. Perhatian
terarah
3. Perhatian
selektif
4. Swakelola
5. Swa
pantau, pemahaman, produksi, auditori, visual, gaya, strategi, rencana,
pengecekan ganda.
6. Pengenalan
masalah
7. Swanilai
: produksi, performansi, abilitas, strategi, perbendaharaan bahasa
·
Kognitif
1. Pengulangan
2. Penyumberdayaan
3. Pengelompokkan
4. Pembuatan
catatan
5. Deduksi/induksi
6. Penggantian
7. Perluasan
: personal, dunia akademik, antar bagian, swanilai, pertanyaan, kreatif,
imajeri.
8. Perangkuman
9. Terjemahan
10. Pemindahan
11. Penyimpulan
·
Sosial/afektif
1. Pertanyaan
penjelasan
2. Kerja
sama
3. Swabicara
4. Swapenguatan
2.4 Instruksi di Dalam Strategi Pembelajaran
Instruksi
dalam strategi-strategi, dilaksanakan dengan berbagai strategi yang memudahkan
pemerolehan pengetahuan deklaratif dan penegtahuan prosedural. Sayangnya,
relatif sedikit penelitian mengenai instruksi dalam strategi penulisan bila
dibandingkan dengan riset mengenai intruksi langsung dalam strategi membaca
(Pearson & Dole, 1987).
Dalam
ranah instruksi, kita kenal adanya :
a. Instruksi
terpisah (separate instruction)
b. Instruksi
terpadu (integrated instruction)
c. Instruksi
langsung (direct instruction)
d. Instruksi
melekat (embedded instruction)
2.5 Model
Instruksional Strategi Pembelajaran
Ada dua model
yang akan kita bahas di sini, yaitu :
1.
Model Pengajaran
Strategik
2. Pendekatan
Pembelajaran Bahasa Akademik Kognitif
1. Model
Pengajaran Strategik
·
Pembelajaran
berorientasi pada tujuan
·
Dalam pembelajaran,
informasi baru dirangkai dengan pengetahuan terdahulu
·
Pembelajaran memerluakn
organisasi pengetahuan
·
Pembelajaran bersifat
strategik
·
Pembelajaran terjadi
dalam fase rekursif (berulang)
·
Pembelajaran
dipengaruhi oleh perkembangan
Model
pengajaran strategik mengenai tiga fase rekursif bagi pengajaran/instruksi,
yaitu: persiapan, presentasi,
aplikasi/integrasi.
2. Model
CALLA
Model
instruksional B2 ini dikembangkan berdasarkan teori kognitif oleh Chamot dan
O’Mally (1986). The Cognitif Academic Language Approach (CALLA)
dirancang-dibangun untuk mengembangkan keterampilan berbahasa akademik bagi
para pembelajar bahasa Inggris yang berprofisiensi terbatas pada tingkat
sekoalh lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas.
Model
CALLA mencakup 3 komponen :
1. Topik-topik
dari subjek isi mayor
2. Pengembangan
keterampilan berbahasa akademik
3. Instruksi
langsung dalam strategi pembelajaran isi dan bahasa
Pemakaian
instruksi strategi pembelajaran sebagai pendekatan metadologis dalam CALLA,
didasarkan pada empat proposisi penting , yaitu :
1. Para
pembelajar yang aktif secara mental merupakan pembelajar yang lebih baik/unggul
2. Strategi
dapat diajarkan/dipelajari
3. Strategi
pembelajaran ditransfer ke dalam tugas-tugas baru
4. Pembelajaran
bahasa akademik lebih efektif dengan strategi pembelajaran
Startegi-strategi
Pembelajaran pada CALLA :
·
Metakognitif
1. Memajukan
organisasi
2. Meningkatkan
persiapan
3. Perencanaan
organisasional
4. Perhatian
selektif
5. Swapantau
6. Swanilai
7. Swakelola
·
Kognitif
1. Pencarian
sumber
2. Pengelompokkan
3. Pembuatan
catatan
4. Perangkuman
5. Deduksi
6. Imajeri
7. Presentasi
auditori
8. Perluasan
9. Pemindahan
10. Penyimpulan
·
Sosial/afektif
1. Pertanyaan
penjelas
2. Kerjasama
3. Swa
bicara
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Menurut
Naiman dan kawan-kawan, strategi pembelajaran bahasa terbagi atas strategi
primer dan strategi sekunder. Menurut Padron dan Waxman, ada strategi positif
dan negatif.
Ada tiga jenis
taksonomi strategi pembelajaran bahasa, yaitu:
1.
strategi primer dan penunjang
2. metakognitif, kognitif, dan sosil/afektif
3.
strategi analitik dan
strategi eksperiensial
Strategi
metakognitif mencakup : perencanaan, perhatian terarah, swakelola, swapantau,
pengenalan masalah, dan perhatian selektif.
Strategi
kognitif meliputi : pengulangan, penyumberdayaan, pengelompokan, pembuatan
catatan, dedukasi/induksi, perluasan, perangkuman, terjemahan, pemindahan,
penyimpulan, dan penggantian.
Strategi
sosial/afektif meliputi : pertanyaan penjelas, kerja sama, swabicara,
swapenguatan.
Dalam
ranah instruksi kita kenal adanya instruksi terpisah, terpadu, langsung, dan
melekat.
Ada dua model instruksional
strategi pembelajaran, yaitu ;
1.
Model pengajaran
strategik
2.
Model CALLA
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Strategi
Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung:Angkasa
No comments:
Post a Comment