Mata
Kuliah: Pengajaran
Berbicara
Program Studi / Semester: PBSI / 3 A
Dosen
Pengampu:
H. Zaenal Abidin, M.Pd
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas UAS
Rudiyanto
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP NU INDRAMAYU)
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada saya, sehinga saya mendapatkan petunjuk, kekuatan, dan
kesabaran agar dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Penerapan
RPP dalam Proses KBM”.
Dalam
penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk
perbaikan selanjutnya. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembacanya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Indramayu, Januari 2018
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
bukanlah suatu hal yang baru di negara kita. Sukses atau tidaknya, maju atau
mundurnya suatu negara itu bisa dilihat salah satunya dari sektor pendidikan.
Dengan adanya pendidikan, diharapkan dapat menciptakan generasi-generasi yang
berpendidikan atau berkarakter. Namun demikian, meskipun dunia pendidikan sudah
bukan hal yang asing, sampai sejauh ini masih banyak kendala-kendala atau
masalah-masalah yang dihadapi. Masalah-masalah yang ada tersebut muncul dari
beberapa faktor, di antaranya yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternal bisa dari lingkungan, seperti kondisi atau keberadaan sekolah
tersebut. Faktor internal bisa dari kondisi murid atau siswa yang
bermacam-macam karakter.
Kondisi
sekolah merupakan faktor yang mendukung keberhasilan dari suatu pendidikan. Sekolah
yang dibangun di lingkungan perkotaan akan terlihat suasana yang bersih, rapih,
indah, tertib, dan nyaman. Dari segi fasilitas pendidikan yang ada, di kota
fasilitas pendidikannya lebih mudah didapatkan daripada fasilitas pendidikan
yang ada di desa. Dari penampilan siswapun, lingkungan di perkotaan siswa
berpenampilan bersih, rapih, dan wangi. Berbeda dengan sekolah yang ada di
desa, tidak sedikit siswa yang berpakaian kurang rapih, bajunya kusut, rambut
tidak disisir, dan lain-lain.
Kondisi
sekolah yang saya datangi kali ini terletak di Desa Kapringan, Kecamatan
Krangkeng. Lingkungan di sekitar sekolah ini adalah lingkungan pertanian atau
sawah. Jadi, mayoritas murid di sini adalah anak petani. Meskipun sekolah ini
terletak di ujung desa, yang jauh dari pusat keramaian maupun jalan raya, tapi
semangat dari siswa sungguh sangat perlu diacungi dua jempol. Mereka sangat
antusias dalam belajar. Hal ini bisa terlihat ketika saya memasuki ruangan
kelas, mereka sudah menyiapkan alat tulis dan buku yang mereka gunakan untuk
belajar. Hal ini menandakan bahwa mereka sangat siap untuk belajar dan menerima
ilmu dari guru yang menyampaikan materi.
SMP
Negeri 2 Krangkeng, meskipun sekolahnya berada di pelosok, tapi kebersihan dan
kerapihan sekolah ini tidak kalah dari sekolah yang ada di pinggiran jalan raya
atau kota. Suasananya sangat nyaman untuk belajar, kerapihan dan kebersihannya
sangat terjaga. Tidak terlalu banyak sampah yang berserakan, mungkin hanya
sampah-sampah kecil saja seperti daun dan bungkus permen. Hal ini menunjukkan
kalau sekolah di desa atau di pelosok tidak kalah saing dan tidak mau
tertinggal dengan sekolah yang ada di pinggir jalan raya atau pusat keramaian.
Selain
kondisi sekolah, kondisi gurupun ikut mendukung berhasil atau tidaknya suatu
pendidikan. Karena pada dasarnya, guru juga merupakan faktor yang paling
penting dalam dunia pendidikan. Selain itu, guru juga yang berperan dalam
proses pendidikan karakter siswa di sekolah. Karena tugas guru bukan hanya
mengajar dan memberikan materi, tapi juga mendidik.
Dalam
kesempatan kali ini, saya berusaha menjadi seorang guru untuk memberikan materi
di Kelas VII C. Saya memang masih mahasiswa semester 3, tapi saya akan berusaha
menyampaikan materi dari RPP yang sudah saya siapkan. Sebelumnya saya belum
pernah memberikan materi internal atau materi pokok yang ada di kelas. Saya
hanya berbekal pengalaman saya sebagai Dewan Pembantu Pembina Pramuka di salah
satu SD dan SMP. Dari pengalaman tersebut, saya sudah terbiasa berdiri dan
berada di depan kelas untuk menyampaikan materi. Namun dalam hal ini, materi
yang saya berikan sangatlah berbeda dengan materi yang biasa saya sampaikan
sebagai dewan pramuka. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada cara saya
menyampaikan materi. Materi yang saya berikan pada kesempatan ini adalah
tentang Teks Prosedur.
Materi
Teks Prosedur bukanlah materi yang asing bagi saya, karena materi ini sudah
saya dapatkan dari SMP kelas 7 sampai dengan tingkat SMA kelas 12. Meskipun
demikian, tetap saja saya harus mempelajari ulang tentang materi tersebut agar
apa yang saya sampaikan ke siswa tidak keliru.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang sudah dipaparkan dan dari video yang sduah diambil pada saat
saya menyampaikan materi, maka saya berusaha menentukan rumusan masalah yang
akan dibahas, yaitu sebagai berikut.
1. Apa
kekurangan yang ada di dalam proses penerapan RPP dan penyampaian materi
tersebut ?
2. Apa
kelebihan yang ada di dalam proses penerapan RPP dan penyampaian materi tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kekurangan
Dalam proses penyampaian materi yang ada di video, guru
(saya) menyampaikan materi atau berbicara terlalu cepat, dinamika untuk
menyampaikan materi kurang diatur sedemikian rupa. Pembagian waktu dari RPP
yang sudah disiapkan juga belum terlaksana dengan baik. Hal ini terjadi karena
beberapa faktor. Pertama, pada saat jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah
dimulai, proses belajar mengajar belum bisa dimulai karena ada kegiatan
pemotretan lingkungan sekolah oleh kepala sekolah yang baru. Sehingga proses
KBM terlambat sekitar 20 menit. Kedua, guru (saya) terlambat ke sekolah sekitar
30 menit dari jadwal yang sudah ditentukan.
Dari video tersebut, terlihat juga kalau guru (saya)
belum bisa menguasai panggung (kelas) secara keseluruhan. Masih terlihat gerogi
dalam menyampaikan materi.
2.2 Kelebihan
Pada proses penyampaian yang ada di video, guru (saya)
terihat santai dalam memberikan materi, meskipun ada beberapa bagian yang masih
terlihat buru-buru. Penyampaian materi yang diberikan juga sudah sesuai dengan
RPP yang ada, meskipun dinamika waktunya tidak sesuai dengan RPP. Interaksi
dengan siswapun terjalin dengan sangat baik, hal ini terlihat dari antusias
siswa dalam memberikan contoh-contoh teks prosedur dalam kehidupan sehari-hari.
Persiapan dari guru (saya) dalam menyampaikan materi sudah sangat baik, hal ini
terlihat dari materi yang disampaikan sesuai dengan RPP dan Buku Paket yang
ada, tidak terlihat guru (saya) lupa dalam penyampaiannya, hal ini menandakan
kalau guru (saya) sudah siap dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan
bukanlah suatu hal yang baru di negara kita. Sukses atau tidaknya, maju atau
mundurnya suatu negara itu bisa dilihat salah satunya dari sektor pendidikan.
Dengan adanya pendidikan, diharapkan dapat menciptakan generasi-generasi yang
berpendidikan atau berkarakter. maju atau tidaknya suatu bangsa bisa dilihat
dari sektor pendidikannya. Guru sebagai pelopor pendidikan, sebagai pahlawan
tanda jasa, hendaknya memberikan contoh dan didikian yang baik kepada siswanya.
Karena tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Semoga dengan
adanya tugas ini, dari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang ada
di video itu, bisa menjadi acuan bagi guru (saya) untuk lebih baik lagi ketika
suatu saat benar-benar menjadi seorang guru. Aamiin.
No comments:
Post a Comment