DIAJUKAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS
PENGAJARAN
MENULIS
DOSEN
M.SOLEH.,M.Pd
DISUSUN OLEH
:
ADE FAHMI
ALAMSYAH
ETI ERNAWATI
RUSMIATI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP NU INDRAMAYU
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokatuh,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah penyusunan karangan ini dengan
baik tanpa kurang suatu apapun. Tak lupa kami juga berterimakasih kepada Bapak M.
SOLEH, M.pd. Selaku dosen pembimbing
kami dalam mata pelajaran fonologi yang sudah memberikan tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan juga
bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang penyusunan karangan. Dalam pembuatan
makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan dan
masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena itu kami sangat berterimakasih
jika ada yang sudi memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga
makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami
maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini,
serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Kaplongan,.......................
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penulisan
Mengarang adalah
menyusun,mengatur,misalnya mengarang bunga,menyusun bunga-bunga menjadi
kesatuan. Mengarang bahasa adalah menggunakan bahasa untuk mengutarakan sesuatu
secara tertulis. Dalam hal ini,bahasa yang digunakan harus terpilih dan
tersusun dengan baik. Pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan
gagasan dengan menggunakan bahasa tulis.gagasan itu dapat diungkapkan dengan
berbagai unsur bahasa seperti dalam bentuk kalimat dan paragraf,serta dapat
pula diungkapkan dalam bentuk karangan yang utuh (baca Suparno dan
Yunus,2008:3.1).
1.2.
Rumusan Masalah Penulisan
1.2.1.
Apa
yang dimaksud dengan mengarang?
1.2.2.
Bagaimana
cara menyusun karangan?
1.2.3.
Bagaimana
cara pengungkapan gagasan?
1.2.4.
Bagaimana
menggunakan kata yang baik dalam karangan?
1.2.5.
Bagaimana
menentukan judul karangan?
1.3.
Tujuan Penulisan
1.3.1.
Dapat
memahami apa itu mengarang
1.3.2.
Dapat
memahami cara menyusun karangan
1.3.3.
Dapat
memahami cara pengungkapan gagasan
1.3.4.
Dapat
menggunakan kata yang baik dalam mengarang
1.3.5.
Dapat
menentukan judul karangan yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Mengarang
Pada dasarnya, istilah mengarang sama dengan istilah menulis. Hanya saja
ada beberapa pendapat yang membedakan antara istilah mengarang dengan menulis.
Istilah mengarang di gunakan pada penulisan karya fiksi atau
nonilmiah,sedangkan istilah menulis lebih digunakan pada penulisan karya ilmiah
atau bonfiksi. Istilah mengarang dan menulis dianggap sama Karena sama-sama
bertujuan menyampaikan pikiran,gagasan,angan-angan,dan perasaan dalam bentuk
tulisan yang bermakna.
Menurut
Widyamartaya, dkk.(1984:3), mengarang adalah suatu proses kegiatan berpikir
manusia yang hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri
sendiri pada tulisannya. Pada dasarnya,arti kata mengarang adalah
menyusun,mengatur,misalnya mengarang bunga,menyusun bunga-bunga menjadi
kesatuan. Mengarang bahasa adalah menggunakan bahasa untuk mengutarakan sesuatu
secara tertulis. Dalam hal ini,bahasa yang digunakan harus terpilih dan
tersusun dengan baik.
Mengarang pada
hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis.gagasan itu dapat diungkapkan dengan berbagai unsur bahasa seperti
dalam bentuk kalimat dan paragraf,serta dapat pula diungkapkan dalam bentuk
karangan yang utuh (baca Suparno dan Yunus,2008:3.1).
Berdasarkan pemaparan tentang mengarang seperti yang
telah dipaparkan di atas,dapat dikatakan bahwa mengarang adalah proses
pengungkapan gagasan,ide,angan-angan,dan perasaan yang disampaikan melalui
unsur-unsur bahasa (kata,kelompok kata,kalimat,paragraf,dan wacana yang utuh)
dalam bentuk tulisan.
2.2.
Penyusunan Karangan
Penyusunan karangan adalah tahap kegiatan yang perlu dipelajari dalam
rangka mewujudkan karangan. Ada dua kemampuan yang harus diperhatikan, yaitu
kemampuan menyusun draf karangan yang utuh dan kemampuan menyunting (editing) karangan.
Kedua kemampuan itulah yang yang menjadi fokus dalam kegiatan menyusun
karangan(Suparno, dkk,2006:3.31).
Langkah-langkah
yang ditempuh dalam menyusun karangan adalah sebagai berikut:
2.2.1
Menentukan Tema,Topik, dan Judul
Tema adalah pokok
persoalan,permasalahan,atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan,
sedangkan topik adalah pokok persoalan atau hal yang dikembangkan atau dibahas
dalam karangan. Sedangkan,judul adalah kepala karangan atau nama sebuah
karangan.
Meskipun ada beberapa pakar
bahasa yang menyamakan pengertian antara tema dan topic,tetapi diantara
memiliki perbedaan yang mendasar. Perlu diketahui bahwa tema itu masih bersifat
umum, sedangkan topic bersifat khusus. Oleh karena itu, agar karangan dapat
disusun secara fokus dan tidak meluas kemana-mana,topic karangan yang dipilih
haruslah spesifik.
Dalam memilih tema
(Widyamartaya,1984), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a.
Jangan
mengambil tema yang bahasanya terlalu luas.
b.
Pilih
tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c.
Pilih
tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
2.2.2. Mengumpulkan
Bahan
Setelah mengumpulkan tema,
perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan.
2.2.3. Menyeleksi
Bahan
Perlu dipiih bahan-bahan
yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klasifikasi tingkat urgensi
bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Beberapa petunjuk
dalam menyeleksi bahan, yaitu:
a.
Catatan
hal penting semampunya.
b.
Jadikan
pembaca sebagai kebutuhan.
c.
Banyak
diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
2.2.4. Membuat
Kerangka Karangan
Kerangka
karangan menguraikan tiap topic atau masalah menjadi beberapa masalah.yang
lebih fokus dan terukur.
Kerangka
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk
mencapai tahap yang sempurna.
Tahap menyusun kerangka karangan adalah sebagai
berikut:
a.
Mencatat
gagasan;
b.
Mengatur
urutan gagasan;
c.
Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab;
d.
Membuat
kerangka karangan;
2.2.5. Mengembangkan
Kerangka Karangan
Beberapa
tahapan dalam penyusunan karangan yang harus dijalani yaitu:
a.
Memilih
topik dan tema;
b.
Mengumpulkan
data / informasi;
c.
Mengatur
strategi penempatan gagasan;
d.
Menulis
karangan itu sendiri;
Menurut finoza (2008),kerangka karangan mengandung
rencana kerja dalam menyusun karangan. Kerangka akan mengarahkan penulis
menganggap karangan secara teratur.
Dalam hal ini,penyusun karangan merupakan kegiatan penulisan draf karangan.
Penulisan draf
merupakan aktifitas yang di mulai dengan menata butir-butir gagasan dilakukan
secara hierarkis untuk menempatkan sifat hubungan antar komponen tulisan.
Penulisan draf juga merupakan aktivitas menyusun kerangka secara utuh.
Langkah-langkah penulisan draf karangan adalah sebagai
berikut:
a.
Membaca
kartu catatan;
b.
Mempertimbangkan
semua materi yang sudah diperiapkan;
c.
Mempertahankan
kerangka tulisan;
d.
Mengelompokkan
bahan-bahan dan catatan bahan tulis berdasarkan topik dan menempatkan
kelompok-kelompok bahan tulisan itu dalam kerangka tulisn;
e.
Menuliskan
draf kasar tulisan.
2.3. Pengungkapan
Gagasan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan
gagasan dalam sebuah karangan adalah sebagai berikut:
1.
Pengungkapan
gagasan tidak selalu bersifat verbal,yakni pengungkapan dengan
kata,frase,kalimat,dan untaian kalimat,tetapi dapat juga bersifat visual.
2.
Pengungkapan
visual itu berwujud tampilan-tampilan visual.
3.
Hal
yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan tampilan visual dalam
karangan,yaitu;
a)
Tampilan
visual berfungsi sebagai materi suplemen terhadap tampilan visual.
b)
Tampilan
visual itu senantiasa menjadi bagian integral teks.
c)
Tampilan
visual yang mengganggu tampilan verbal perlu dihindari.
Dalam menyusun karangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,yaitu:
1.
Usahakan
kalimat-kalimat yang pendek
2.
Pilihlah
kalimat yang sederhana dari pada yang rumit
3.
Pilihlah
kata umum yang dikenal
4.
Hindari
kata-kata yang tidak perlu
5.
Berikan
tindakan dalam kata-kata kerja
6.
Menulislah
seperti anda bercakap-cakap
7.
Pakailah
istilah-istilah yang dapat menggambarkan perkataan yang konkret lebih jelas
bagi pembaca dari pada perkataan yang abstrak
8.
Kaitkan
dengan pengalaman pembaca
9.
Manfaatkan
sepenuhnya keanekaragaman karangan
10. Mengaranglah untuk mengungkapkan,bukan untuk
mengesankan.
2.4. Pemakaian
Kata
Pada
dasarnya, pemakaian kata dalam sebuah karangan/tulisan harus memperhatikan
beberapa hal berikut ini:
1.
Hendaknya
dihindari pemakaian kata atau frase tutur dan kata atau frase setempat kecuali
bila sudah menjadi perkataan umum.
2.
Hendaknya dihindari pemakaian kata atau frase
yang telah usang atau mati.
3.
Hendaknya
kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat,sesuai dengan
suasana dan tempatnya.
4.
Hendaknya
kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata sinonim tidak
selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5.
Hendaknya
istilah-istilah yang sangat asing bagi umumtidak dipakai dalam karangan umum.
6.
Hendaknya
dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa Indonesia
sudah ada kaitannya,jangan menggunakan kata asing hanya Karena terdorong untuk
bermegah dan berbahasa tinggi.
7.
Untuk
memperkecil banyaknya kata kembar dan kata bersaingan,dan untuk menghindari
beban atau pemberat yang tidak perlu dalam pemakaian bahasa,sebaiknya
dipedomani kelaziman dan ketentuan ejaan.
Dalam menyusun kalimat,seorang penulis harus
memperhatikanhal-hal sebagai berikut:
1.
Gunakanlah
kalimat-kalimat pendek
2.
Gunakanlah
bahasa biasa yang mudah dipahami orang
3.
Gunakan
bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya
4.
Gunakan
bahasa tanpa kalimat majemuk
5.
Gunakan
bahasa padat dan kuat
6.
Gunakan
bahasa positif,bukan negative (Anwar,1984)
2.5. Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau
jabaran dari topik karangan. Judul merupakan nama yang diberikan untuk sebuah
pembahasan atau karangan. Judul berfungsi sebagai selogan promosi untuk menarik
minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan
sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul yang
baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Relevan;
2.
Provokatif;
3.
Singkat;
4.
Judul
sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase
Secara umum terdapat model perumusan judul karangansebagai berikut:
1.
Membatasi
pokok soal yang akan dibicarakan.
2.
Menentukan
suatu tesis percobaan.
3.
Mencari
di perpustakaanjudul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik yang telah
dipilih dan dibatasi.
4.
Mengumpulkan/meminjam
buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai sebagai sumber.
5.
Mencatat
tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu biografi.
BAB III
SIMPULAN
Mengarang adalah proses
pengungkapan gagasan,ide,angan-angan,dan perasaan yang disampaikan melalui
unsur-unsur bahasa (kata,kelompok kata,kalimat,paragraf,dan wacana yang utuh)
dalam bentuk tulisan. Ada dua kemampuan yang harus diperhatikan dalam menyusun
karangan, yaitu kemampuan menyusun draf karangan yang utuh dan kemampuan
menyunting (editing) karangan. Judul karangan pada dasarnya adalah perincian
atau jabaran dari topik karangan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman,H.Ketrampilan
Menulis.JAKARTA: Rajawali Pers, 2016
No comments:
Post a Comment