Mata
Kuliah: Kewirausahaan
Program
Bidang Studi/ Semester: PBSI / 3 A
Dosen
Pengampu: Harsis Azhar, S. Sos,. MSi
Disusun
oleh Kelompok 1 :
Dewi
Dwiyanti
Ibnu Mubarok
Ikhwatun
Nafisah
Rizky Pujiono
Titi Yuhana
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
(PBSI)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
(STKIP NU INDRAMAYU)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengembangan
sikap mandiri”
Adapun
makalah ini merupakan syarat untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah “Kewirausahaan”.Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk
perbaikan selanjutnya.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembacanya. Terima kasih
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Indramayu, Desember
2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses
atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha
(wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki : Skill (kemampuan), Tekad
(kemauan), Modal, Target dan Tujuan, Tempat.
Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha. Berwirausaha menurut Meredith (dalam Suryana,
2001:7) adalah memadukan perwatakan pribadi, keuangan, dan sumber daya. Oleh
karena itu, berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan atau karier yang harus
bersifat fleksibel, dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko,
mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi
peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk
memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. Esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber
daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian wirausaha?
2. Apakah
definisi kemandirian itu?
3. apa itu sikap
mandiri dalam berusaha?
4. Bagaimana
cara Pengembangan sikap mandiri dalam berusaha?
1.3 Tujuan
penulisan
1. untuk
mengetahui pengertian wirausaha
2. untuk
mengetahui definisi kemandirian
3. untuk
mengetahui sikap mandiri dalam berusaha
4. Untuk
Mengetahui cara pengembangan sikap mandiri dalam barbahasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausahawan adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa ada rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang
terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya.
Kegiatan wirausaha dapat dikelola
sendiri atau dikelola orang lain. Dikelola sendiri artinya pengusaha memiliki
modal uang dan kemampuan langsung terjun mengelola usahanya. Sementara itu,
jika dikelola orang lain artinya pengusaha cukup menyetor sejumlah uang dan
pengelolaan usahanya diserahkan kepada pihak lain.
2.2 Definisi Kemandirian
Sikap adalah sebagai suatu kesiapan
mental dalam beberapa jenis tindakan pada suatu yang tepat. Sedangkan menurut
Slameto sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan bagaimana individu bereaksi
terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.
Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri sendiri, tidak
tergantung kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemandirian
adalah “keadaan dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain”.
Dikatakan sikap mandiri apabila
orang tersebut mampu mendewasakan dirinya sendiri dan apabila berhasil akan
mampu membentuk pandangannya sendiri tentang masalah yang terjadi di
lingkungannya.
Sikap mandiri adalah kemampuan
seseorang berdiri sendiri dalam segala aspek kehidupannya. Dengan demikian
individu yang berdiri diatas kaki sendiri akan mengambil inisiatif mengatasi
sendiri kesulitan-kesulitannya dan melakukannya dengan sendiri.
2.3 Sikap
Mandiri dalam Berwirausaha
Perilaku kemandirian menunjukkan
bahwa seorang wirausaha selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung
jawab sendiri. Ia mementingkan pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai
kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan
sesuatu yang bertentangan dengan dirinya. Dia lebih senang bekerja sendiri
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengannya.
Kunci keberhasilan wirausaha
terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis. Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam melaksanakan fungsinya
seorang wirausaha harus selalu percaya pada diri sendiri, selalu percaya pada
ide dan kemampuan sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
Seorang wirausaha yang ingin
berhasil dalam menjalankan usahanya selalu didasarkan pada hal-hal berikut :
1. Menjalankan pekerjaannya berdasarkan :
a. Bakat dan kemampuan yang dimilikinya
b. Penuh keyakinan dan sungguh-sungguh bekerja
2. Tidak dipengaruhi oleh pekerjaan orang lain
Ciri-ciri manusia mandiri adalah :
a. Memiliki potensi untuk berpretasi
b. Mampu menolong dirinya di dalam mengatasi
permasalahan hidupnya
c. Mampu mengatasi kemiskinan lahir-batin
Realistis berarti kenyataan.
Berpikir secara realistis adalah cara berpikir yang sesuai dengan akal sehat,
seorang wirausaha yang realistis dapat mengembangkan seseorang menuju
kesuksesan. Orang tersebut memiliki pemikiran yang lebih maju, baik untuk
memecahkan masalah dan berusaha lebih baik. Selalu berusaha intropeksi diri
untuk menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian.
Seorang wirausaha yang realistis
dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga
bisa menimbulkan inisiatif dan kreativitas. Kekuatan seorang berwirausaha
berasal dari tindakannya sendiri dan ide-ide yang realistis dan bukan dari
tindakan orang lain.
Dengan adanya sikap yang mandiri dan
realistis berarti wirausaha itu akan dapat :
1. Menetralkan kegiatan usahanya atas kemampuan
sendiri
2. Mengetahui kesempatan, kecakapan dan kemampuan
sendiri
3. Mengetahui dan menyadari kekurangan dirinya
4. Memantapkan modal dan kekuatan secara mandiri
2.4
Pengembangan Sikap Mandiri dalam Berwirausaha
Pembentukan
sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat membangun kepribadian yang
kuat antara lain:
1. Berkemauan
keras
Kemauan keras diartikan adanya
komitmen yang tinggi dalam diri seorang sehingga tidak akan pernah menyerah
sebelum berhasil. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan
yang kuat di dalam jiwa kita dengan syarat:
a. Kita harus mengenal diri kita sendiri sebagai
makhluk yang memiliki kelemahan namun memperoleh anugerah kekuatan dari Yang
Maha Kuasa untuk mengatasi kelemahan kita itu.
b. Kita harus percaya kepada kemampuan diri sendiri,
bahwa kita memiliki potensi tersendiri yang tidak kurang kuatnya dengan apa
yang dimiliki oleh orang lain.
c. Kita harus mengetahui dengan jelas terhadap
tujuan-tujuan serta kebutuhan kita, dimana kita dapat mendapatkannya, bagaimana
cara-cara untuk mencapai atau memenuhinya, serta kapan dan berapa lama target
waktu untuk mencapainya.
2. Berkeyakinan
kuat atas kekuatan pribadi
Berkeyakinan kuat atas kekuatan
pribadi, untuk itu diperlukan :
a. Pengenalan diri
b. Kepercayaan pada diri sendiri
c. Pemahaman tujuan dan kebutuhan
3. Kejujuran
dan tanggung jawab
Salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam berusaha
dan berwirausaha adalah kepercayaan dari orang lain terhadap dirinya. Agar
seorang menaruh simpati dan kepercayaan orang lain dalam berusaha, maka ia
harus memiliki sifat kejujuran dan tanggung jawab ini. Banyak orang yang tidak
dapat di percaya oleh orang lain bidang usaha karena mereka tidak jujur dan
tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Adapun beberapa hal yang berkaitan
dengan kejujuran dan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang yang
berwirausaha sebagai berikut:
a. Mendidik diri sendiri sehingga memiliki moral yang
tinggi
b. Melatih disiplin diri sendiri
c. Berorientasi kepada tujuan dan kebutuhan hidup
4. Ketahanan fisik
dan mental
Yang diperlukan
yaitu kesehatan jasmani dan rohani, kesabaran dan ketabahan.
5. Ketekunan dan
keuletan untuk bekerja keras
Manusia wirausaha memiliki
ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha. Kemajuan dan suksesnya hidup
tidak dapat datang dengan sendirinya. Kemajuan dan sukses harus diperoleh
melalui usaha dan bekerja keras.
6. Pemikiran yang konstruktif
Adanya kemampuan berfikir
konstruktif, akan membantu kita terbiasa untuk memiliki pola kerja yang
efisien, karena kita terbiasa memiliki goal setting untuk melakukan aktivitas,
terutama aktivitas tertentu yang membutuhkan perhatian yang lebih. Sehingga
waktu, tenaga, pikiran dan materi yang dikeluarkan untuk pencapaian tujuan
tertentu, bisa lebih dimaksimalkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa ada
rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Sikap adalah sebagai suatu kesiapan
mental dalam beberapa jenis tindakan pada suatu yang tepat. Sedangkan menurut
Slameto sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan bagaimana individu bereaksi
terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.
Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri sendiri, tidak
tergantung kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemandirian
adalah “keadaan dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain”.
Perilaku kemandirian menunjukkan
bahwa seorang wirausaha selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung
jawab sendiri. Ia mementingkan pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai
kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan
sesuatu yang bertentangan dengan dirinya. Dia lebih senang bekerja sendiri
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengannya
Pembentukan
sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat membangun kepribadian yang
kuat antara lain:
1. Berkemauan
keras
2. Berkeyakinan
kuat atas kekuatan pribadi
3. Kejujuran
dan tanggung jawab
4. Ketahanan fisik
dan mental
5. Ketekunan dan
keuletan untuk bekerja keras
6. Pemikiran yang konstruktif
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment