Tuesday, May 31, 2016

Sejarah Bendera Merah Putih

Sejarah Bendera Merah Putih
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan 2 warna yang dibagi menjadi 2 bagian secara mendatar. Warna diambil dari warna kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum kerajaan Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, berbagai pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera Sisingamaraja ke XII. Dua pedang kembar melambangkan pisau Gajah Dompak pusaka raja-raja Sisingamaraja yang ke  I – XII.
Ketika terjadi perang di Aceh pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, dibagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat Suci Al-qur’an.
            Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palaka, bendera merah putih adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Worom Porang pada waktu perang Jawa (1825 – 1830). Pangeran Diponegoro memakai panji-panji merah putih dalam perjuangan melawan Belanda. Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh pelajar dan kaum nasional pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah perang dunia ke II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.

Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih negara Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno pada tahun 1944 dan berukuran 276 x 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang, namun ada juga yang mengatakan terbuat dari kain wol dari London yang saat itu memang khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya. Sejak tahun 1946 - 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada saat setiap HUT RI. Sejak 1969 bendera tersebut tidak pernah dikibarkan lagi, dan sampai saat ini disimpan di Istana Negara (Istana Merdeka).

tugas makalah kewirausahaan


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah membimbing dan melimpahkan anugerah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Penelitian Tentang Makanan Khas Daerah dan cara membuatnya tepat pada waktunya.
            Melalui makalah ini semoga bisa memberikan manfaat yang besar buat kita semua yang membacanya, dan semoga kita bisa lebih baik untuk melestarikan makanan khas daerah sekitar kita yang merupakan warisan dari nenek moyang kita. Di samping itu, di dalam makalah ini terdapat tentang cara membuat makanan khas daerah. Dalam hal ini kami mencoba untuk membuat ‘’ BOTOK PISANG”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan , sehingga kami menyarankan kritik dan saran dari Anda yang membacanya.


  Penulis,                     

                                            









                                                                                                                                 



i

DAFTAR ISI

Kata pengantar  ..............................................................................................................i
Daftar Isi  ........................................................................................................................ii
Bab 1 : PENDAHULUAN  
A.  Latar belakang ..........................................................................................1
B.  Rumusan masalah .....................................................................................1
C.  Tujuan penelitian ......................................................................................1
Bab 2 : BAGIAN LANDASAN TEORI
A.  Definisi .......................................................................................................2
B.  Pembahasan ..............................................................................................2
Bab 3 : BAGIAN METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ....................................................................4
B. Sumber data ...............................................................................................4
C. Teknik pengumpulan data ..........................................................................4
D.Teknik analisis data .....................................................................................4
Bab 4 : HASIL PERCOBAAN ................................................................................................5
Bab 5 : PENUTUP ............................................................................................................
A.     Kesimpulan ................................................................................................7
B.     Saran  .........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................................



ii


BAB 1
 PENDAHULUAN

A. LATAR  BELAKANG

Masalah kelestarian makanan khas daerah di Indonesia, sekarang sudah merupakan problem khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Masalah kelestarian makanan khas daerah memang merupakan masalah yang kompleks di mana masyarakat lebih banyak bergantung kepada makanan dari luar negeri yang semakin lama semakin merajalela, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Ditambah lagi dengan melonjaknya pertambahan restoran-restoran cepat saji yang menyajikan makanan dari luar negeri,maka keadaan makanan khas daerah menjadi semakin hilang ditelan jaman. Berbagai usaha penggalian sumber daya alam dan pembangunan restoran makanan khas daerah untuk memproduksi  makanan khas daerah semakin gencar dilakukan, namun keadaan ini belum mampu merubah keadaan.

Kecenderungan masyarakat terhadap budaya barat membuat masyarakat merasa gengsi untuk melestarikan makanan khas daerahnya, mereka cenderung mengunjungi restoran cepat saji yang menyediakan makanan cepat saji dengan harga yang lumayan mahal. Memburuknya kondisi budaya barat yang semakin merajalela di Indonesia diakui memengaruhi dinamika sosial politik dan sosial ekonomi masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional.

B.      RUMUSAN MASALAH

     Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1.    Masalah apa saja yang terjadi pada kelestarian makanan khas daerah?
2.    Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari hilangnya makanan khas daerah ?
3.    Bagaimana upaya yang dapat dilakukan melestarikan  makanan khas daerah ?


C.      TUJUAN

           Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada menurunnya kesadaran masyarakat terhadap makanan khas daerah yang merupakan makanan asli dari daerah-daerah di Indonesia.








1




BAB 2
BAGIAN LANDASAN TEORI

A.     DEFINISI MAKANAN KHAS DAERAH

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari makanan. Baik makanan pokok maupaun makanan penunjang. Makanan khas daerah yaitu makanan yang biasa di konsumsi oleh masyarakat di suatu daerah atau negara yang dijadikan sebagai ciri khas dari daerahnya.

B.      PEMBAHASAN

Seperti yang telah kita ketahui di atas, bahwa kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari makanan. Baik makanan pokok ataupun makanan penunjang. Kita hidup memerlukan makanan,kita hidup butuh makan. Setiap hari kita beraktivitas selalu di awali dengan sarapan, dalam beraktivitas kita memerlukan energi,energi yang kita perlukan asalnya dari makanan yang kita makan.


v  SEMAKIN HILANGNYA MAKANAN KHAS DAERAH


1. Penyebab semakin hilangnya makanan khas daerah Akibat  Alam
2. Penyebab semakin hilangnya makanan khas daerah Faktor Manusia

Beberapa penyebab semakin hilangnya makanan khas daerah karena faktor Alam, antara lain:
·         Rusaknya alam karena bencana-bencana alam yang sering terjadi
·         Rusaknya kandungan tanah yang terjadi karena zat-zat di dalam tanah sudah tercampur oleh limbah-limbah industri
Kerusakan-kerusakan di atas menyebabkan tumbuhan atau tanaman yang menyediakan bahan makanan khas daerah semakin sulit untuk tumbuh dan berbuah karena kesuburan tanah mulai berkurang.
            Beberapa penyebab semakin hilangnya makanan khas daerah karena faktor manusia antara lain :
·         Semakin menurunnya kesadaran masyarakat tentang adanya makanan khas daerah
·         Semakin berkembangnya restoran-restoran luar negeri di Indonesia
·         Semakin berkembangnya budaya-budaya barat di Indonesia



2


v  Upaya Pelestarian makanan khas daerah

Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah diantaranya yaitu :

·         Pemerintah harus menekan pembangunan-pembangunan restoran luar negeri di Indonesia
·         Pemerintah harus menciptakan peluang-peluang kerja terhadap restoran tradisional dari daerah-daerah di Indonesia
·         Pemerintah harus menyaring makanan dari luar negeri

        Upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat diantaranya yaitu :

·         Masyarakat harus berusaha untuk tetap membuat dan melestarikan makanan khas daerahnya
·         Masyarakat harus bisa memilih makanan luar negeri dengan makanan khas daerah
·         Masyarakat harus bisa mencintai produk asli dari Indonesia

















3


BAB 3
BAGIAN METODE PENELITIAN
A.      Tempat dan waktu penelitian
Tempat : Pasar Karangampel
Waktu : Jum’at , 13 dan 20 Februari 15
B.      Sumber data
Observasi
C.      Tekhnik pengumpulan data
Kualitatif
D.     Tekhnik analisis data
Observasi ke lapangan, terus langkah selanjutnya disusun menjadi sebuah laporan.














4

BAB 4
HASIL PERCOBAAN
            Kami di sini mencoba untuk membuat makanan tradisional yaitu ‘’Botok Pisang”
BOTOK PISANG
ALAT :
  1. Wadah/baskom
  2. Talenan
  3. Pisau
  4. Panci
  5. Kompor
  6. Saringan santan
  7. Sendok
  8. Pengaduk telur
  9. Cup/daun pisang

BAHAN :
  1. Pisang
  2. Roti
  3. Telur
  4. Kelapa
  5. Air
  6. Gula merah
  7. Daun pandan
  8. Garam
  9. Tusuk daun

CARA MEMBUAT :
1.       Potong gula dengan ukuran kecil,
2.        Kupas pisang dan Potong pisang dan juga roti dengan ukuran kecil
3.       Siapkan kelapa yang sudah diparut, setelah itu tuangkan air dan kelapa ke dalam wadah, kemudian peras hingga menjadi santan.
4.       Tuangkan gula merah ke dalam santan
5.       Setelah gula sudah dimasukkan, aduklah hingga merata



5

6.       Setelah santan dan gula tercampur, masukkan roti dan pisang secara perlahan,tambahkan daun pandan agar memiliki aroma harum. Setelah itu , masukkan telur yang sudah di aduk,lalu aduk kembali hingga merata

7.       Setelah semua bahan sudah tercampur,  siapkan cup atau bisa menggunakan daun pisang yang sudah di bersihkan.
8.       Masukkan adonan ke dalam daun, lalu bungkus.
9.       Setelah sudah di bungkus, panaskan panci (langseng) yang sudah berisi air, apabila panci (langseng) sudah menguap atau mendidih, masukkan bungkusan botok ke dalam panci (langseng). Tunggu sekitar 15-30 menit.  Setelah sudah matang, angkat botok dari dalam panci kemudian dinginkan.
10.   Botok pisang siap di hidangkan.

TIPS :
  1. Apabila menggunakan daun pisang, sebelum membungkus sebaiknya daun pisang dikukus terlebih dahulu hingga layu agar dalam pembungkusan lebih mudah dan daun pisang tidak mudah robek.
  1. Apabila ingin menambahkan rasa yang berbeda, tambahkan buah-buahan yang sesuai dengan selera anda seperti nangka, sirkaya, kolangkaling, sirsak, dan lain-lain.

RINCIAN MODAL DAN KEUNTUNGAN :
Modal untuk pembuatan botok Rp. 20.000,dan menghasilkan 15 bungkus. Sehingga jika di jual Per bungkus Rp. 3.000 akan menghasilkan uang Rp. 45.000. Jadi, akan mendapatkan untung Rp. 25.000.









6

BAB 5
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Masyarakat cenderung memilih makanan dari luar negeri daripada makanan dari daerhanya sendiri. Seperti masyarakat yang tinggal di pinggiran kota dan pasar-pasar modern di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini disebabkan oleh semakin menurunnya kualitas dan produksi makanan khas daerah. Selain itu, penyebab lainnya yaitu kesadaran masyarakat yang semakin menurun karena pengaruh budaya barat.

  1. SARAN
·         Pemerintah harus menekan pembangunan-pembangunan restoran luar negeri di Indonesia
·         Pemerintah harus menciptakan peluang-peluang kerja terhadap restoran tradisional dari daerah-daerah di Indonesia
·         Pemerintah harus menyaring makanan dari luar negeri
·         Masyarakat harus berusaha untuk tetap membuat dan melestarikan makanan khas daerahnya
·         Masyarakat harus bisa memilih makanan luar negeri dengan makanan khas daerah
·         Masyarakat harus bisa mencintai produk asli dari Indonesia












7






DAFTAR PUSTAKA
            Aisyah. 2015. Cover ,Kata pengantar. Krangkeng.
            Andriyanto. 2015. Daftar isi,Latar belakang. Krangkeng.
            Junaenih. 2015. Rumusan masalah,Tujuan penelitian. Krangkeng.
Muslikha,Likha. 2015. Definisi,Pembahasan. Krangkeng.
            Rahmayatun . 2015.  Hipotesis,Teknik pengumpulan data. Krangkeng.
            Rudiyanto. 2015. Teknik analisis data,Hasil penelitian. Krangkeng.
            Wulandari,Siska. 2015. Kesimpulan,saran. Krangkeng.
            Sutriyani. 2015. Daftar pustaka,Lampiran. Krangkeng.



Tugas Penjaskes Kebugaran Jasmani

Pengantar
            Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari yang namanya penyakit. Baik itu penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau daya tahan tubuh yang tidak teratur. Untuk mencegah penyakit-penyakit yang datang dari luar tubuh kita, kita perlu melakukan olah raga secara rutin minimal 1 kali dalam seminggu. Dengan olah raga secara rutin, tubuh kita bisa menjadi sehat karena zat-zat yang berbahaya di dalam tubuh kita akan terbakar dan keluar melalui keringat pada saat kita melakukan olah raga.
            Di indonesia banyak sekali cabang-cabang olahraga, baik yang diketahui oleh masyarakat maupun yang belum diketahui. Pada kesempatan ini, saya mencoba untuk menyalin ilang materi yang saya dapatkan di LKS kelas 8 dan 9 di jenjang SMP lalu. Semoga dengan menyalin ulang materi ini, saya akan dapat mengingat kembali  pengetahuan yang dulu pernah saya dapatkan. Pengetahuan yang ingin saya sampaikan kepada Anda sebagai pembaca diantaranya yaitu tentang Kebugaran jasmani, Renang, dan Permainan Bulu tangkis. Selain tiga materi itu, terdapat juga pengetahuan tambahan yang baru-baru ini kita saksikan bersama, yaitu tentang BCA INDONESIA OPEN 2015. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat untuk kita yang membacanya.








Kebugaran Jasmani
            Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kebugaran jasmani seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuan fisiknya. Hasil kerja semakin produktif jika kesegaran jasmaninya kian meningkat. Lalu, apakah sebenarnya kebugaran jasmani itu ? kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian terhadap pengembangan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Kebugaran jasmani adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Ada banyak latihan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan. Dalam melakukan suatu aktivitas kita memerlukan kelincahan dan kecepatan. Kecepatan yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, proses sistem persarafan, dan kemampuan otot. Kecepatan sangat bergantung pada kekuatan karena tanpa kekuatan kecepatan tidak akan berkembang. Bila seseorang ingin mengembangkan kecepatan maksimalnya, maka ia juga harus mengembangkan kekuatannya.
A.    Latihan Kecepatan
Pada dasarnya kecepatan dibedakan atas kecepatan reaksi dan kecepatan aksi. Kecepatan reaksi terdiri atas kecepatan reaksi sederhana dan kecepatan reaksi kompleks, sedangkan kecepatan aksi atas kecepatan aksi siklik dan kecepatan aksi asiklik.
1.      Kecepatan Reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan menjawab rangsangan akustik, optik, dan taktil secara cepat. Rangsangan akustik maksudnya adalah rangsangan melalui pendengaran seperti bunyi pistol pada waktu start lari jarak pendek. Sedangkan rangsangan optik yaitu rangsangan yang diberikan melalui penglihatan (mata).
    Rangsangan taktil adalah terjadinya suatu gerakan. Jadi, apabila telah terjadi sesuatu gerakan maka berakhirlah kecepatan reaksi. Hasil pengukuran inilah yang disebut dengan waktu reaksi. Waktu reaksi adalah waktu mulai masuknya suatu rangsangan sampai waktu terjadinya suatu gerakan atau aksi.
2.      Kecepatan Aksi
Kecepatan gerakan diartikan sebagai kemampuan, di mana dengan bantuan kelentukan sistem saraf pusat dan alat gerak otot dapat melakukan gerakan-gerakan dalam satuan waktu minimal. Bila ditinjau dari struktur fase dan karakteristik kecepatan gerakan yang terdapat dalam olahraga, kecepatan gerakan dapat dibedakan atas berikut ini.
a.       Kecepatan aksi siklik
Kecepatan ini merupakan produk dari amplitudo gerakan dan frekuensi gerakan, kecepatan aksi siklik seorang sprinter dihasilkan oleh hubungan yang optimal antara panjang langkah yang merupakan gambaran amplitudo gerakan dan frekuensi langkah diartikan frekuensi gerakan.
b.      Kecepatan aksi asiklik
Kecepatan aksi asiklik ini merupakan kecepatan gerakan yang mempunyai tiga struktur fase, yaitu fase persiapan, fase utama, dan fase akhir. Kecepatan ini ditandai oleh kecepatan kontraksi maksimal dari otot yang terlibat secara eksplosif. Contoh gerakan ini terlihat pada lompat jauh, bola voli, bola basket, dan lain-lain.
            Adapun bentuk-bentuk latihan kecepatan adalah sebagai berikut.
a.       Kecepatan sprint
Kecepatan sprint adalah kemampuan seseorang bergerak ke depan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Cara pengembangan kecepatan sprint dapat dilakukan dengan interval running dengan volume beban latihan 5 – 10 kali giliran lari, jarak 30 – 80 meter, intesitas latihan lari 80% - 100%.
b.      Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang untuk menjawab rangsangan secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Hampir semua cabang olahraga memerlukan kecepatan – kecepatan reaksi di dalam pertandingan. Untuk mengembangkan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan metode pertandingan.
c.       Kecepatan bergerak
Kecepatan bergerak adalah kecepatan seseorang untuk bergerak secepat mungkin dalam satu gerakan yang tidak terputus, seperti gerakan melompat, melempar, dan salto. Tiap cabang olahraga memerlukan jenis kecepatan yang berlainan presentasenya. Bentuk – bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan, antara lain
·         Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter
·         Lari dengan mengubah-ubah kecepatan
·         Lari naik bukit
·         Lari menuruni bukit
·         Lari menaiki tangga gedung

B.     Latihan Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Bentuk-bentuk latihan kelincahan antara lain sebagai berikut.

a.       Latihan Mengubah Gerak Tubuh Arah Lurus
Tujuannya adalah untuk melatih mengubah gerak lurus. Caranya adalah dengan lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali dengan jarak 4-5 meter. Setelah sampai pada suatu titik sebagai batas, pelaku secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
b.      Latihan Lari Zig-Zag
Tujuannya adalah untuk melatih mengubah gerak tubuh pada arah yang berbelok-belok. Caranya adalah pelaku berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2-3 kali di antara beberapa titik. Jarak setiap titik sekitar 2 meter.
c.       Latihan Mengubah Posisi Tubuh Jongkok Berdiri (squat thrust)
Tujuannya adalah untuk melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). Caranya adalah jongkok sambil menumpukkan kedua telapak tangan ke lantai, lemparkan kedua kaki ke belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat, dan kemudian dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula dengan berdiri.

C.     Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang paling penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas, kekutan memegang peranan yang paling penting dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cedera, dengan kekuatan seseorang akan dapat berlari lebih cepat, melempar atau menendang bola lebih jauh dan lebih efesien, memukul bola lebih keras serta dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi. Bentuk-bentuk latihan peningkatan kekuatan antara lain sebagai berikut.
a.       Untuk melatih kekuatan otot perut dapat dilakukan dengan sit-up berpasangan dengan teman
b.      Untuk melatih kekuatan otot punggung dapat dilakukan dengan back-up
c.       Untuk melatih kekuatan otot kaki dapat dilakukan dengan squat-jump dan naik turun bangku atau naik turun tangga
d.      Untuk melatih kekuatan otot lengan dapat dilakukan dengan push-up, pull-up, dan squat thrust.






Renang
            Renang adalah olahraga yang melibatkan seluruh anggota tubuh, sehinga renang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Renang dapat melatih pernapasan dan otot-otot tubuh. Setelah Indonesia merdeka, berdiri Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
A.    Pengenalan Air
Maksud dan tujuan pengenalan air adalah sebagai berikut :
                                             1.         Mengetahui keadaan di dalam air
                                             2.         Mengetahui tekanan di dalam air
                                             3.         Penyesuaian diri dengan air
B.     Latihan Mengapung
Kepada pemula ditanamkan pengertian bahwa pada dasarnya manusia itu kalau di dalam air akan terapung. Ini dapat dibuktikan dengan praktik.
Pelaksanaan.
                                             1.         Jongkoklah di dalam air sehingga seluruh tubuh tenggelam
                                             2.         Dari sikap jongkok, kedua kaki di angkat dan menekuk lutut
                                             3.         Pertahankan sikap ini dengan tenang sehingga akan dirasakan tekanan ke atas atau kekuatan mengapung di air
C.     Teknik Dasar Meluncur
Gerakan meluncur adalah keadaan seluruh tubuh di atas air terapung dengan posisi tubuh lurus, tangan lurus di samping telinga. Telapak tangan menghadap ke bawah dan kaki sejajar rapat. Cara melakukan teknik dasar meluncur adalah sebagai berikut.
Sikap pertama.
                                             1.         Berdiri di pinggir kolam dengan membelakangi dinding kolam
                                             2.         Salah satu kaki diangkat, telapak kaki ditempelkan di dinding kolam
                                             3.         Kaki yang lain berpijak di dasar kolam sebagai kaki tumpu
                                             4.         Kedua tangan lurus di samping telinga dengan ibu jari berkait
       Pada saat akan meluncur
                                                         1.         Badan dibungkukkan hingga kepala masuk ke permukaan air
                                                         2.         Kaki tumpuan disusulkan di samping telapak kaki yang telah menempel di dinding kolam, rapat.
       Pada saat meluncur
                                                         1.         Tolakkan kedua kaki bersama-sama mendorong badan ke depan, sehingga membentuk garis lurus di permukaan air
                                                         2.         Pertahankan sampai habis luncurnya
       Akhir luncuran
                        Tekuk lutut bersama-sama menuju ke perut kemudian kedua tangan meraih permukaan air untuk menjaga keseimbangan





Permainan Bulutangkis
            Permainan bulutangkis dapat dilakukan secara tunggal maupun ganda. Dalam permainan tersebut, ada beberapa taktik yang dapt dilakukan pemain agar memenangkan pertandingan.
                                   1.         Taktik dalam permainan tunggal
a.       Untuk menghadapi tipe atau gaya permainan yang mengutamkan faktor kekuatan dan kecepatan, dapat dilakukan apabila lawan melakukan smash keras dan cepat, kembalikan pula dengan pukulan-pukulan melambung tinggi dan mendalam, pancing lawan dengan permainan depan menggunakan pukulan-pukulan dropshot, dan apabila lawan mengikuti permainan kita, lakukanlah gerakan tipu sebagi selingan dalam bermain
b.      Untuk menghadapi tipe atau gaya permainan yang mengutamakan faktor daya tahan dan keuletan, dapat dilakukan dengan pukulan servis pendek dengan drive servis ketika melakukan servis, menyelingi pukulan-pukulan servis dengan lob service dan servis rendah ketika melakukan pukulan servis, melakukan permainan tajam dan mematikan, mencari kesempatan yang tepat untuk menyerangnya, melakukan pukulan smash potong yang tajam dan menyudut, melakukan gerakan tipu, melakukan permainan net, dan menghindari bermain reli panjang dan melakukan pukulan smash penuh terus menerus.
c.       Untuk menghadapi tipe atau gaya permainan yang mengutamakan faktor teknik dan gerak tipu, dapat dilakukan dengan mempercepat tempo permainan, mengembalikan bola lebih cepat, melakukan pukulan-pukulan lob tajam dan lob serang, menghindari bermain net, dan menhindari melakukan pukulan lob penangkis.

                                   2.         Taktik dalam permainan ganda
a.       Sistem berdampingan (side by side) dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut
                                                                       1)         Lapangan dibagi menjadi 2 bagian yang sama luasnya
                                                                       2)         Tiap pemain harus mempertahankan wilayahnya mulai dari depan net hingga garis belakang
b.      Sistem depan belakang (front and back) dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut
                                                                       1)         Lapangan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu depan dan belakang
                                                                       2)         Tiap pemain harus bertanggung jawab pada daerahnya
                                                                       3)         Pemain yang melakukan servis tetap berada di depan
c.       Sistem ganti (gabungan sistem berdampingan dan depan belakang) dapat ditempuh dengan cara sebagi berikut
                                                                       1)         Lakukan sistem berdampingan apabila pengembalian bola pada lawan melambung tinggi
                                                                       2)         Lakukan sistem depan belakang apabila pengembalian bola dari lawan melambung tinggi



HASIL TURNAMEN BCA  INDONESIA  OPEN 2015
Turnamen bulutangkis bertaraf internasional, BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 telah berakhir. Pada Minggu 7 Juni 2015, semua pertandingan di Indonesia Open edisi kali ini telah usai.

Hasilnya, dari lima nomor yang dipertandingkan, ada 10 nama yang keluar sebagai juara. Sembilan di antaranya merupakan muka-muka baru.

Sayangnya, pada perhelatan Indonesia Open kali ini, kontingen Merah Putih gagal meraih gelar juara. Satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih gelar ada di pundak pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda.

Namun, keduanya gagal menyelamatkan wajah tuan rumah. Berlaga di Istora Senayan, Jakarta, Greyisa/Nitya dikalahkan ganda putri China, Tang Jinhua/Tian Qing, di partai final.

Sementara itu, pasangan asal Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel, berhasil menjadi yang terbaik di nomor ganda putra. Ko/Shin berhasil mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Fu Haifeng, di partai final lewat pertandingan tiga set, 21-16,16-21,21-19.

Pada nomor tunggal putra, pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota, berhasil menjadi juara setelah mengalahkan sang juara bertahan, Jan O Jorgensen asal Denmark, dengan skor 16-21, 21-19 dan 21-7.

Kemudian nomor tunggal putri, Ratchanok Intanon berhasil menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Yui Hashimoto, 21-11 dam 21-10.

All China Finals terjadi di nomor ganda campuran. Di nomor ini, pasangan Xu Chen/Ma Jin berhasil mematahkan dominasi rekan senegaranya, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka menjadi juara setelah memenangkan laga lewat dua set langsung, 21-17 dan 21-16.

Meski Indonesia tak mampu meraih gelar juara, pihak PBSI merasa puas dengan torehan para pebulutangkis di turnamen kali ini. Mereka menilai beberapa atlet mulai menunjukkan perkembangan prestasi yang cukup signifikan.



Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...