Wednesday, December 21, 2016

“Sifat, Fungsi, dan Manfaat Sastra”



DISUSUN OLEH :

1.      IKHWATUN NAFISAH
2.      TITI YUHANA

Kata pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
     Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sifat, fungsi, dan manfaat sastra ini dengan baik tanpa kurang suatu apa. Tak lupa kami juga berterima kasih kepada Bapak Mustamil, Drs., M.pd. Selaku dosen pembimbing kami dalam mata pelajaran teori sastra yang sudah memberikan tugas ini.
   Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang sifat, fungsi, dan manfaat sastra. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
       Semoga makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.





            Indramayu,  September 2016

                                                                                Penulis





            DAFTAR ISI
                                                                                                             Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................        i  
DAFTAR ISI.....................................................................................        ii
BAB I        PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..........................................................        1
1.2.Rumusan Masalah......................................................        1
1.3.tujuan.........................................................................        1
BAB II       PEMBAHASAN
2.1.   Sifat Sastra.............................................................        2
2.2.   Fungsi Sastra..........................................................        3
2.3.   Manfaat Sastra.......................................................        5
BAB III     KESIMPULAN
                   3.1.   Kesimpulan.............................................................        8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................        9





BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar BeLakang
       Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal yang namanya sastra. Tapi banyak diantara kita yang belum mengenal sastra secara menyeluruh ataupun lebih mendalam.  Karena sebagian orang menganggap bahwa pembelajaran ataupun materi pembahasan tentang sastra  tidaklah terlalu penting untuk dipelajari. Mereka beranggapan bahwa materi itu hanyalah pembahasan yang tidak enak dan tidak menyenangkan. Padahal sastra ini adalah salah satu jenis karya sastra yang begitu populer dikalangan masyarakat indonesia, tidak heran sudah berjuta-juta orang membuat karya sastra yang beraneka ragam, unik, dan menarik.
       Maka dari itu penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk membahas secara singkat, jelas, dan padat mengenai sifat, fungsi, dan manfaat sastra. Karena ini sebagai bekal bagi mahasiswa yang masih tahap belajar dan juga sebagai sumber ilmu bagi mahasiswa.
1.2           RUMUSAN MASALAH
      Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang di bahas adalah:
1.      Sifat sastra
2.      Fungsi sastra
3.      Manfaat sastra
1.3           TUJUAN PENULISAN
      Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah:
1.      Dapat mengetahui sifat sastra
2.      Dapat menetahui fungsi sastra
3.      Dapat mengetahui manfaat sastra


bab II
pembahasan
2.1       sifat sastra
            Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
            Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
            Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu
            Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama
       Salah satu batasan “sastra” adalah segala sesuatu yang tertulis stsu tercetak. Ilmuan sastra “tidak terbatas pada belles letters atau manuskrip cetakan atau tulisan dalam mempelajari sebuah periode atau kebudayaan”, dan kerja ilmuan sastra harus dilihat “dari sumbangnnya pada sejarah kebudayaan”.
       Menurut teori Greenlaw dan praktek banyak ilmuan lain, studi sastra bukan hanya berkaitan erat, tapi identik dengan sejarah kebudayaan. Studi yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan cendenrung menggeser studi sastra yang murni. Menyamakan sastra dengan sejarah kebudayaan berarti menolak studi sastra sebagai bidang ilmu dengan metode-metodenya sendiri.
       Cara lain untuk memberi definisi pada sastra adalah membatasinya pada “mahakarya” (great books), yaitu buku-buku yang dianggap “menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya”. Dalam hal ini, kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis dikombinasikan dengan nilai ilmiah.
       Untuk tujuan-tujuan pendidikan, studi mahakarya memang sangat dianjurkan. Dalam ilmu sejarah, filsafat, dan ilmu-ilmu lain, pendekatan mahakarya ini memberi penekanan berlebihan pada segi “estetis”. Nampaknya istilah “sastra” paling tepat diterapkan pada seni sastra, yaitu sebagai karya imajinatif. Sedangkan istilah “sastra imajinatif” (imaginative literature) dan belles letters (“tulisan yang indah dan sopan”, berasal dari bahasa Prancis. Istilah Inggris literature (yang berasal dari kata Latin litera) mengacu pada karya tulis atau cetak. Dalam hal ini, istilah Jerman Wortkunst atau istilah Rusia slovesnost lebih luas jangkauannya dan lebih cocok.

2.2       fungsi sastra
Hingga saat ini, belum bisa dibedakan fungsi sastra dan sifat sastra. Seperti kejadian di masa lampau dimana sastra,  filsafat, dan agama tidak bisa dibedakan secara gamblang.  Penyair dan cerpenis, Edgar Allan Poe mengatakan bahwa sastra berfungsi untuk menghibur, sekaligus memberikan, dan mengajarkan sesuatu.
            Fungsi sastra harus sesuai dengan sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat. Kesenengan yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya seni lainnya. Kesenangan yang lebih tinggi, yang tidak mencari keuntungan dan juga memberikan manfaat keseriusan. Keseriusan yang menyenangkan, maksudnya karya sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada pembaca tetapi juga tidak melupakan keseriusan penulisnya.
            Selain menampilkan unsur keindahan, hiburan, dan keseriusan, karya sastra juga cenderung memiliki unsur pengetahuan, contohnya puisi; keseriusan puisi terletak pada segi pengetahuan yang disampaikannya. Jadi, puisi dianggap sebagai pengetahuan, seperti yang dikatakan oleh filosof terkenal. Aristoteles, bahwa puisi lebih filosofis dari sejarah karena sejarah berkaitan dengan hal-hal yang terjadi, sedangkan puisi berkaitan dengan hal-hal yang bisa terjadi, yaitu hal-hal yang umum dan mungkin. Lain lagi dengan novel, para novelis dapat mengajarkan lebih banyak tentang sifat-sifat manusia daripada psikolog. Sehingga ada yang berpendapat bahwa novel bisa dijadikan inspirasi, pencarian solusi, penyegaran otak, atau menjadi kasus sejarah yang dapat memberikan ilustrasi dan contoh Fungsi sastra, menurut sejumlah teoretikus, adalah untuk membebaskan pembaca dan penulisnya dari tekanan emosi. Mengekspesikan emosi berarti melepaskan diri dari emosi itu. Contohnya ketika penonton drama dan pembaca novel yang bisa mengalami perasaan lega dalam artian bisa melepaskan emosinya. Namun hal ini masih dipertanyakan karena banyak novel yang ditulis atas dasar curahan emosi penulisnya sehingga pembaca pun bisa merasakan emosi yang menekan penulisnya.
            Jadi, pertanyaan mengenai apa fungsi sastra sebenarnya belum dapat dijelaskan dengan tepat karena yang bisa merasakan fungsi sastra adalah si pembaca itu sendiri. Apakah ia mendapatkan pengetahuan, hiburan, nilai kebenaran, nilai psikologis dan lain sebagainya.
            Namun demikian, sastra sebagai unsur kebahasaan tentunya memiliki fungsi dan karakter khusus. Dalam kaitannya dengan kehidupan sosial-kemasyarakatan, sastra memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
  • Fungsi rekreatif Sastra berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung unsur keindahan.
  • Fungsi didaktis Sastra memiliki fungsi pengajaran karena bersifat mendidik dan mengandung unsur kebaikan dan kebenaran.
  • Fungsi estetis Sastra memiliki unsur dan nilai-nilai keindahan bagi para pembacanya.
  • Fungsi moralitas Sastra mengandung nilai-nilai moral yang menjelaskan tentang yang baik dan yang buruk serta yang benar dan yang salah.
  • Fungsi religius Sastra mampu memberikan pesan-pesan religius untuk para pembacanya.
2.3       manfaat sastra
            Sastra adalah sebuah karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dikatakan demikian karena manusia hidup di dunia memerlukan banyak kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia berpikir dan mencipta. Kebutuhan hidup dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, yakni kebutuhan kebendaan dan kebutuhan kerohanian.
            Sastra merupakan bagian dari kesenian yang dapat memberikan kesenangan, hiburan, kebahagiaan pada manusia. Manusia selalu ingin menikmati kebahagiaan, Maka manusia berusaha mewujudkan keindahan dalam suatu bentuk, seperti seni tari (keindahan gerak tubuh manusia), seni rupa (keindahan susunan dan bentuk benda), seni sastra (keindahan susunan bahasa), dan masih banhak lagi.
            Sastra bertolak belakang dengan karangan ilmiah dilihat dari pendekatanya karena sastra lebih menonjolkan perasaan penulis. Sastra berhubungan dengan ekspresi dan penciptaan. Jiwa dari sastra adalah pikiran, pengalaman manusia dan perasaan.
            Sastra adalah seni, bukan ilmu pengetahuan. Sastra memerlukan gambaran yang sedikit mungkin tetapi memiliki arti yang sangat luas. Sedangkan ilmu menuturkan uraian yang begitu panjang untuk menjelaskan arti yang kecil. Jadi, mengapa sastra diajarkan disetiap jenjang pendidikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tentunya sastra memiliki manfaat yang menjadi alasan kenapa sastra diajarkan di dunia pendidikan. Manfaat sastra yaitu:

1. Sastra menunjukan kebenaran hidup
            Sastra dihargai, karena berguna bagi hidup manusia. Sebuah karya sastra tidak dapat digolongkan sebagai karya sastra apabila karya tersebut menuturkan pengalaman uang dapat menyesatkan kehidupan manusia. Dari sastra orang akan belajar banyak mengenai pengalaman hiduo, persoalan, Dan bagaimana menghadapinya. Kondisi seperti ini dapat dijadikan untuk menanamkan pendidikan kepada anak-anak mengenai hidup yang sesungguhnya. Ada masa tenang, damai, masa anak-anak, dewasa, orangtua dan lainnya dwngan aneka peran, tugas, tanggung jawab. Dengan sastra manusia akan mengerti manusia lain.

2. Sastra untuk memperkaya rohani
            Melalui sastra  pembaca dapat memperoleh hiburan dan kesenangan. Jika hanya mencari kesenangan maka pembaca tersebut bukanlah pembaca yang baik. Dalam membaca sastra kita hendaknya menikmati jalannya cerita, pelukisan watak, mempertimbangkan, mencari kebenaran yang ada didalamnya dan juga ikut aktif mencari makna yang ada. Maka pembaca memperoleh kekayaan rohani yang dapat memperkuat jiwanya. Jiwa akan kuat jika diisi dengan kekayaan rohani yakni salahsatunya diperoleh melalui karya sastra.

3. Sastra melampaui batas bangsa dan zaman
            Karya sastra Mahabarata dan Ramayana menceritakan kejadian beberapa ratua tahun yang lalu. Cerita tersebut masih tetap hidup dalam sampai sekarang. Hal ini berarti melampaui batas zaman. Cerita ini digemari manusia karena berisi pengalaman hidup yang mendasar yang masih terjadi sampai saat ini, seperti kesetiaan dan penghianatan, perang saudara, orang tua yang tidak mengakui anak dan lain sebagainnya. 

4. Dengan sastra dapat memiliki santun berbahasa
            Sastra kaya dengan kata-kata yang tersusun secara tepat dan mempesoa. Seseorang dapat belajar tatakrama bahasa dari pengungkapan kata-kata sastrawan. Sebagai seorang pendidik dan terpelajar sudah semestinya mampu berbicara, menulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan berterima. Jadi bahasa sastra dapat digunakan sebagai alat untuk menarik hati para pendengar sesuai dengan keperluan.

5. Sastra dapat menjadikan manusia berbudaya
            Manusia yang berbudaya adalah manusia yang cepat tanggap terhadap segala hal yang luhur dan indah dalam hidup ini. Dalam karya seni dan budaya terkandung gagasan tentang kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Kebiasaan manusia bergaul dengan kebenaran, keindahan dan kebaikan yang terdapat dalam seni atau sastra, akan memberikan pengaruh pada tingkah laku sehari-hari, yang akan berdampak pada tingkah laku yang sederhana, berbudi luhur dan disiplin.
            Demikian manfaat sastra dalam dunia pendidikan. Begitu besar perannya dalam kemajuan peserta didik. Maka dari itu sastra diajarkan di setiap jenjang pendidikan dengan sarana mata pelajaran Bahasa Indonesia.


BAB III
KESIMPULAN

3.1       kesimpulan
            kesimpulan dari pembahan diatas adalah:
1.      Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
2.      Fungsi sastra harus sesuai dengan sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat. Kesenengan yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya seni lainnya. Kesenangan yang lebih tinggi, yang tidak mencari keuntungan dan juga memberikan manfaat keseriusan.
3.      Manfaat sastra yaitu:
1.      Sastra menunjukan kebenaran hidup
2.      Sastra menunjukan kekayaan rohani
3.      Sastra melampaui batas bangsa dan zaman
4.      Dengan sastra dapat memiliki santun berbahasa
5.      Sastra dapan menjadikan manusia santun berbahasa


daftar pustaka

kumpulantugasmonic.blogspot.co.id/2010/11/abstrak-sifat-fungsi-dan-manfaat-sastra.html
https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/





 

No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...