DISUSUN OLEH
:
1. IKHWATUN NAFISAH
2. TITI YUHANA
Kata
pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang sifat, fungsi, dan manfaat sastra ini dengan baik
tanpa kurang suatu apa. Tak lupa kami juga berterima kasih kepada Bapak Mustamil, Drs., M.pd. Selaku
dosen pembimbing kami dalam mata pelajaran teori sastra yang sudah memberikan
tugas ini.
Kami selaku penulis
berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta
menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang sifat, fungsi, dan
manfaat sastra. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat
banyak terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk
perbaikannya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi
memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Semoga makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Indramayu, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah...................................................... 1
1.3.tujuan......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sifat Sastra............................................................. 2
2.2. Fungsi Sastra.......................................................... 3
2.3. Manfaat Sastra....................................................... 5
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan............................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BeLakang
Hampir
seluruh masyarakat Indonesia mengenal yang namanya sastra. Tapi banyak diantara
kita yang belum mengenal sastra secara menyeluruh ataupun lebih mendalam. Karena sebagian orang menganggap bahwa
pembelajaran ataupun materi pembahasan tentang sastra tidaklah terlalu penting untuk dipelajari.
Mereka beranggapan bahwa materi itu hanyalah pembahasan yang tidak enak dan
tidak menyenangkan. Padahal sastra ini adalah salah satu jenis karya sastra
yang begitu populer dikalangan masyarakat indonesia, tidak heran sudah berjuta-juta
orang membuat karya sastra yang beraneka ragam, unik, dan menarik.
Maka dari
itu penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk membahas secara singkat,
jelas, dan padat mengenai sifat, fungsi, dan manfaat sastra. Karena ini sebagai
bekal bagi mahasiswa yang masih tahap belajar dan juga sebagai sumber ilmu bagi
mahasiswa.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang di bahas adalah:
1. Sifat
sastra
2. Fungsi
sastra
3. Manfaat
sastra
1.3
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah:
1. Dapat
mengetahui sifat sastra
2. Dapat
menetahui fungsi sastra
3.
Dapat mengetahui
manfaat sastra
bab
II
pembahasan
2.1 sifat
sastra
Sastra (Sanskerta: shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata
dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti
“alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan
untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu.
Yang
agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih
mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah
salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan
sastra.
Selain
itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan
dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu
Sastra
dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak
terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan
aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair
sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama
Salah satu batasan “sastra” adalah segala sesuatu yang
tertulis stsu tercetak. Ilmuan sastra “tidak terbatas pada belles letters atau
manuskrip cetakan atau tulisan dalam mempelajari sebuah periode atau
kebudayaan”, dan kerja ilmuan sastra harus dilihat “dari sumbangnnya pada
sejarah kebudayaan”.
Menurut teori Greenlaw dan praktek banyak
ilmuan lain, studi sastra bukan hanya berkaitan erat, tapi identik dengan
sejarah kebudayaan. Studi yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan cendenrung
menggeser studi sastra yang murni. Menyamakan sastra dengan sejarah kebudayaan
berarti menolak studi sastra sebagai bidang ilmu dengan metode-metodenya
sendiri.
Cara lain untuk memberi definisi pada
sastra adalah membatasinya pada “mahakarya” (great books), yaitu buku-buku yang dianggap “menonjol karena bentuk
dan ekspresi sastranya”. Dalam hal ini, kriteria yang dipakai adalah segi
estetis, atau nilai estetis dikombinasikan dengan nilai ilmiah.
Untuk tujuan-tujuan pendidikan, studi
mahakarya memang sangat dianjurkan. Dalam ilmu sejarah, filsafat, dan ilmu-ilmu
lain, pendekatan mahakarya ini memberi penekanan berlebihan pada segi
“estetis”. Nampaknya istilah “sastra” paling tepat diterapkan pada seni sastra,
yaitu sebagai karya imajinatif. Sedangkan istilah “sastra imajinatif” (imaginative literature) dan belles
letters (“tulisan yang indah dan sopan”, berasal dari bahasa Prancis. Istilah
Inggris literature (yang berasal dari
kata Latin litera) mengacu pada karya
tulis atau cetak. Dalam hal ini, istilah Jerman Wortkunst atau istilah Rusia
slovesnost lebih luas jangkauannya dan lebih cocok.
2.2
fungsi sastra
Hingga saat ini, belum bisa dibedakan fungsi sastra
dan sifat sastra. Seperti kejadian di masa lampau dimana sastra,
filsafat, dan agama tidak bisa dibedakan secara gamblang. Penyair dan
cerpenis, Edgar Allan Poe mengatakan bahwa sastra berfungsi untuk menghibur,
sekaligus memberikan, dan mengajarkan sesuatu.
Fungsi sastra harus sesuai dengan sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat.
Kesenengan yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya
seni lainnya. Kesenangan yang lebih tinggi, yang tidak mencari keuntungan dan
juga memberikan manfaat keseriusan. Keseriusan yang menyenangkan, maksudnya
karya sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada pembaca tetapi juga tidak
melupakan keseriusan penulisnya.
Selain menampilkan unsur keindahan,
hiburan, dan keseriusan, karya sastra juga cenderung memiliki unsur
pengetahuan, contohnya puisi; keseriusan puisi terletak pada segi pengetahuan
yang disampaikannya. Jadi, puisi dianggap sebagai pengetahuan, seperti yang dikatakan
oleh filosof terkenal. Aristoteles, bahwa puisi lebih filosofis dari sejarah
karena sejarah berkaitan dengan hal-hal yang terjadi, sedangkan puisi berkaitan
dengan hal-hal yang bisa terjadi, yaitu hal-hal yang umum dan mungkin. Lain
lagi dengan novel, para novelis dapat mengajarkan lebih banyak tentang
sifat-sifat manusia daripada psikolog. Sehingga ada yang berpendapat bahwa
novel bisa dijadikan inspirasi, pencarian solusi, penyegaran otak, atau menjadi
kasus sejarah yang dapat memberikan ilustrasi dan contoh Fungsi sastra, menurut
sejumlah teoretikus, adalah untuk membebaskan pembaca dan penulisnya dari
tekanan emosi. Mengekspesikan emosi berarti melepaskan diri dari emosi itu.
Contohnya ketika penonton drama dan pembaca novel yang bisa mengalami perasaan
lega dalam artian bisa melepaskan emosinya. Namun hal ini masih dipertanyakan
karena banyak novel yang ditulis atas dasar curahan emosi penulisnya sehingga
pembaca pun bisa merasakan emosi yang menekan penulisnya.
Jadi, pertanyaan mengenai apa fungsi
sastra sebenarnya belum dapat dijelaskan dengan tepat karena yang bisa
merasakan fungsi sastra adalah si pembaca itu sendiri. Apakah ia mendapatkan
pengetahuan, hiburan, nilai kebenaran, nilai psikologis dan lain sebagainya.
Namun demikian, sastra
sebagai unsur kebahasaan tentunya memiliki fungsi dan karakter khusus.
Dalam kaitannya dengan kehidupan sosial-kemasyarakatan, sastra memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut:
- Fungsi rekreatif Sastra berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung unsur keindahan.
- Fungsi didaktis Sastra memiliki fungsi pengajaran karena bersifat mendidik dan mengandung unsur kebaikan dan kebenaran.
- Fungsi estetis Sastra memiliki unsur dan nilai-nilai keindahan bagi para pembacanya.
- Fungsi moralitas Sastra mengandung nilai-nilai moral yang menjelaskan tentang yang baik dan yang buruk serta yang benar dan yang salah.
- Fungsi religius Sastra mampu memberikan pesan-pesan religius untuk para pembacanya.
2.3
manfaat sastra
Sastra adalah sebuah karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dikatakan demikian karena manusia hidup di dunia memerlukan banyak kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia berpikir dan mencipta. Kebutuhan hidup
dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, yakni kebutuhan kebendaan dan
kebutuhan kerohanian.
Sastra
merupakan bagian dari kesenian yang dapat memberikan kesenangan, hiburan,
kebahagiaan pada manusia. Manusia selalu ingin menikmati kebahagiaan, Maka
manusia berusaha mewujudkan keindahan dalam suatu bentuk, seperti seni tari
(keindahan gerak tubuh manusia), seni rupa (keindahan susunan dan bentuk
benda), seni sastra (keindahan susunan bahasa), dan masih banhak lagi.
Sastra
bertolak belakang dengan karangan ilmiah dilihat dari pendekatanya karena
sastra lebih menonjolkan perasaan penulis. Sastra berhubungan dengan ekspresi
dan penciptaan. Jiwa dari sastra adalah pikiran, pengalaman manusia dan
perasaan.
Sastra
adalah seni, bukan ilmu pengetahuan. Sastra memerlukan gambaran yang sedikit
mungkin tetapi memiliki arti yang sangat luas. Sedangkan ilmu menuturkan uraian
yang begitu panjang untuk menjelaskan arti yang kecil. Jadi, mengapa sastra
diajarkan disetiap jenjang pendidikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tentunya sastra memiliki manfaat yang menjadi alasan kenapa sastra diajarkan di
dunia pendidikan. Manfaat sastra yaitu:
1. Sastra
menunjukan kebenaran hidup
Sastra
dihargai, karena berguna bagi hidup manusia. Sebuah karya sastra tidak dapat
digolongkan sebagai karya sastra apabila karya tersebut menuturkan pengalaman
uang dapat menyesatkan kehidupan manusia. Dari sastra orang akan belajar banyak
mengenai pengalaman hiduo, persoalan, Dan bagaimana menghadapinya. Kondisi
seperti ini dapat dijadikan untuk menanamkan pendidikan kepada anak-anak
mengenai hidup yang sesungguhnya. Ada masa tenang, damai, masa anak-anak,
dewasa, orangtua dan lainnya dwngan aneka peran, tugas, tanggung jawab. Dengan
sastra manusia akan mengerti manusia lain.
2. Sastra
untuk memperkaya rohani
Melalui
sastra pembaca dapat memperoleh hiburan dan kesenangan. Jika hanya
mencari kesenangan maka pembaca tersebut bukanlah pembaca yang baik. Dalam
membaca sastra kita hendaknya menikmati jalannya cerita, pelukisan watak,
mempertimbangkan, mencari kebenaran yang ada didalamnya dan juga ikut aktif mencari
makna yang ada. Maka pembaca memperoleh kekayaan rohani yang dapat memperkuat
jiwanya. Jiwa akan kuat jika diisi dengan kekayaan rohani yakni salahsatunya
diperoleh melalui karya sastra.
3. Sastra
melampaui batas bangsa dan zaman
Karya
sastra Mahabarata dan Ramayana menceritakan kejadian beberapa ratua tahun yang
lalu. Cerita tersebut masih tetap hidup dalam sampai sekarang. Hal ini berarti
melampaui batas zaman. Cerita ini digemari manusia karena berisi pengalaman
hidup yang mendasar yang masih terjadi sampai saat ini, seperti kesetiaan dan
penghianatan, perang saudara, orang tua yang tidak mengakui anak dan lain
sebagainnya.
4. Dengan
sastra dapat memiliki santun berbahasa
Sastra
kaya dengan kata-kata yang tersusun secara tepat dan mempesoa. Seseorang dapat
belajar tatakrama bahasa dari pengungkapan kata-kata sastrawan. Sebagai seorang
pendidik dan terpelajar sudah semestinya mampu berbicara, menulis dengan
menggunakan bahasa yang baik dan berterima. Jadi bahasa sastra dapat digunakan
sebagai alat untuk menarik hati para pendengar sesuai dengan keperluan.
5. Sastra
dapat menjadikan manusia berbudaya
Manusia
yang berbudaya adalah manusia yang cepat tanggap terhadap segala hal yang luhur
dan indah dalam hidup ini. Dalam karya seni dan budaya terkandung gagasan
tentang kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Kebiasaan manusia bergaul dengan
kebenaran, keindahan dan kebaikan yang terdapat dalam seni atau sastra, akan
memberikan pengaruh pada tingkah laku sehari-hari, yang akan berdampak pada
tingkah laku yang sederhana, berbudi luhur dan disiplin.
Demikian
manfaat sastra dalam dunia pendidikan.
Begitu besar perannya dalam kemajuan peserta didik. Maka dari itu sastra
diajarkan di setiap jenjang pendidikan dengan sarana mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
kesimpulan dari pembahan diatas
adalah:
1.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu
Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi
adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh
karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan contoh karya
sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
2.
Fungsi sastra harus sesuai dengan
sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat. Kesenengan yang tentunya berbeda
dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya seni lainnya. Kesenangan yang
lebih tinggi, yang tidak mencari keuntungan dan juga memberikan manfaat
keseriusan.
3.
Manfaat sastra yaitu:
1.
Sastra menunjukan
kebenaran hidup
2.
Sastra menunjukan
kekayaan rohani
3.
Sastra melampaui batas
bangsa dan zaman
4.
Dengan sastra dapat
memiliki santun berbahasa
5.
Sastra dapan menjadikan
manusia santun berbahasa
daftar pustaka
kumpulantugasmonic.blogspot.co.id/2010/11/abstrak-sifat-fungsi-dan-manfaat-sastra.html
https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/
No comments:
Post a Comment