Disusun
oleh KELOMPOK 5 :
Wasiri
Dewi
Dwiyanti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan makalah pengantar pendidikan. Makalah ini dibuat dalam rangka memehuni
tugas mata kuliah pengantar pendidikan dengan judul “Pendidikan Formal, Non
Formal, dan Informal”.
Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun
mendapat masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa
selesai. Untuk itu dalam kesempatan
ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penyusun. Untuk itu penyusun Mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah
ini.
Akhir kata,
penyusun berharap agar makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Indramayu, 20 September 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan
adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap
ajaran agama menganjurkan agar individu wajib berusaha untuk mendapatkan
pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal, non formal, dan
informal.
Pendidikan
dalam lingkungan keluarga (non formal) memiliki peranan yang sangat penting.
Ini karena setiap individu mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari
lingkungan keluarga. Selain dari keluarga pendidikan dapat diperoleh dari
lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya yang
berkompeten dalam bidang pendidikan. Dalam lingkungan formal ini setiap invidu
akan mendapatkan pendidikan yang lebih luas mengenai pedoman dan etika moral
kemanusiaan untuk bekalnya dalam menghadapi pergaulan di masyarakat. Lingkungan
ketiga yang menjadi penentu sukses tidaknya pendidikan individu adalah
lingkungan masyarakat (infornal), lingkungan ini menuntut pengaplikasian
pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari lingkungan
keluarga mapun lingkungan formal.
Salah
satu agenda utama bagi pembangunan nasional adalah sektor pendidikan. Melalui
pendidikan negara dapat meningkatkan sumber daya manusia yang ber implikasi
pada kemajuan di berbagai bidang kehidupan lainnya, seperti: sosial, ekonomi,
politik, dan budaya. Karena itulah pemerintah harus memenuhi hak setiap warga
dalam memperoleh layanan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD
1945.
1.2
Rumusan
Masalah
·
Pengertian pendidikan.
·
Pengertian dari
pendidikan formal, non formal, dan informal
·
Masalah-masalah yang
mempengaruhi pendidikan
1.3
Tujuan
Penulisan
·
Sebagai bentuk
perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia.
·
Suatu usaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
·
Memberikan inovasi baru
dalam menghadapi masalah pendidikan.
·
Membangun cara belajar
yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan
Adalah
usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang alam sekitarya. Pendidikan
diawali dengan proses belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah
informasi tersebut untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lingkungan
pendidikan terdiri dari pendidikan
formal, non-formal, dan informal.
1.
Pendidikan
Formal [sekolah]
Pendidikan
formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Mengembangkan
kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar:
a. Peserta
didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, masyarakat, dan dengan temannya
sendiri.
b. Disiplin.
c. Tempat
sumber ilmu pengetahuan.
d. Tempat
untuk mengembangkan bangsa.
e. Tujuan
pengadaan lembaga pendidikan formal.
f. Tempat
untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan
di masyarakat sehingga siap pakai.
2.
Pendidikan
Non-formal/Pendidikan Luar Sekolah
a. Pengertian
Pendidikan
non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktrur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling
banyak terdapat pada usia dini,serta pendidikan dasar, adalah TPA, yang banyak
terdapat di Masjid dan Sekolah minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain
itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus mesik, bimbingan belajar,
dsb.
b. Sasaran
Pendidikan nonfolmal
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
c. Fungsi
Pendidikan
nonformal berfungsi mengembangkan potensi pserta didik dengan penekanan pada
penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional.
d. Jenis
Pendidikan
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan usia dini, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja.
Pendidikan
kesetaraan meliputi paket A, paket B, dan paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
majlis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3.
Pendidikan
Informal
Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Hasil
pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah
peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Alasan
pemerintah menggagas pendidikan informal adalah:
·
Pendidikan dimulai dari
keluarga
·
Informal diundangkan
juga karena untuk mecapai tujuan pendidikan nasional dimulai dari keluarga
·
Homeschooling:
pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal
·
Anak harus dididik dari
lahir
Pendidikan formal
|
Pendidikan
Nonformal
|
Pendidikan
Informal
|
-
Tempat p
Didalam gedung sekolah
|
-
Tempat pembelajaran
bisa diluar gedung.
|
-
Tempat pembelajaran
dimana saja.
|
-
Ada syarat khusus
untuk menjadi peserta didik.
|
-
Kadang tidang ada
persyaratan khusus.
|
-
Tidak ada
persyaratan.
|
-
Kurikulum nya jelas.
|
-
Umumnya tidak
memiliki jenjang yang jelas.
|
-
Tidak berjenjang.
|
-
Materi pembelajaran
bersifat akademis.
|
-
Adanya program
tertentu yang khusus hendak ditangani.
|
-
Tidak ada program
yang direncanakan secara formal
|
-
Proses pendidikannya
memakan waktu yang lama
|
-
Bersifat praktis dan
khusus
|
- Tidak ada materi tertentu yang
harus tersaji secara formal.
|
-
Ada ujian fomal
|
-
Pendidikannya
berlangsungsung singkat
|
-
Tidak ada ujian
|
B.
Masalah
Masalah Yang Mempengaruhi Pendidikan
1. Masalah
Pendidikan Formal
Kurangnya tenaga pendidik yang
profesional, Banyak para guru dalam mengajar tidak menggunakan metode
pengajaran yang baik dan kurangnya jiwa pendidik, mereka hanya bisaa mengajar
tapi tidak bisa mendidik.
2. Masalah
Pendidikan Non formal
Kurangnya perhatian dalam keluarga kepada
anak, minimnya keadaan keuangan keluarga sehingga banyak anak-anak mereka yang
tidak mampu melanjutkan ke pendidikan yang tinggi.
3.
Masalah Lingkungan
pendidikan informal
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang pemahaman pendidikan, sehingga pergaulan dalam masyarakat
menjadi rusak dan invidu tersebut tidak bisa mengartikan betapa pentingnya
pendidikan bagi dirinya sendiri kelak maupun bagi masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Jalur
pendidikan di Indonesia meliputi jalur pendidikan formal, nonformal, dan
informal. Ketiganya memiliki perbedaan yang saling mengisi dan melengkapi.
Seperti sudah dijalskan bahwa jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui
peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Karenanya pemerintah mengundang-undangkan
jalur pendidikan.
Pemerintah menggagas jalur pemerintah
ini dikarenakan sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpdu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, dimana yang menjaddi peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdi diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan dan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator,dan yang lainnya
sesuai dengan kekhususannya, serta berpatisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
B.
Saran
a. Berusaha
meningkatkan iman dan taqwa, sehingga individu dapat berperilaku dan berbuat
sesuai dengan ajaran agama yang mulia.
b. Berusaha
mengambil hikmah dan pelajaran yang bersal dari ketiga lingkungan pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://radityapenton.blogspot.co.id/2012/11/pendidikan-formal-informal-dan
-non-formal.html?m=1
http://tarbiyahstaidarussalam.blogspot.com/2014/06/makalah-ilmu-pendidkan-pendidikan.html?m=1
No comments:
Post a Comment