Wednesday, December 21, 2016

PENDIDIKAN FORMAL, NON FORMAL, DAN INFORMAL



Disusun oleh KELOMPOK 5 :
Wasiri
Dewi Dwiyanti

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah pengantar pendidikan. Makalah ini dibuat dalam rangka memehuni tugas mata kuliah pengantar pendidikan dengan judulPendidikan Formal, Non Formal, dan Informal”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun  menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Untuk itu penyusun Mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.


                                                                        Indramayu, 20 September 2016

Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap ajaran agama menganjurkan agar individu wajib berusaha untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal, non formal, dan informal.
Pendidikan dalam lingkungan keluarga (non formal) memiliki peranan yang sangat penting. Ini karena setiap individu mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari lingkungan keluarga. Selain dari keluarga pendidikan dapat diperoleh dari lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Dalam lingkungan formal ini setiap invidu akan mendapatkan pendidikan yang lebih luas mengenai pedoman dan etika moral kemanusiaan untuk bekalnya dalam menghadapi pergaulan di masyarakat. Lingkungan ketiga yang menjadi penentu sukses tidaknya pendidikan individu adalah lingkungan masyarakat (infornal), lingkungan ini menuntut pengaplikasian pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari lingkungan keluarga mapun lingkungan formal.
Salah satu agenda utama bagi pembangunan nasional adalah sektor pendidikan. Melalui pendidikan negara dapat meningkatkan sumber daya manusia yang ber implikasi pada kemajuan di berbagai bidang kehidupan lainnya, seperti: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Karena itulah pemerintah harus memenuhi hak setiap warga dalam memperoleh layanan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.



1.2  Rumusan Masalah
·         Pengertian pendidikan.
·         Pengertian dari pendidikan formal, non formal, dan informal
·         Masalah-masalah yang mempengaruhi pendidikan
1.3  Tujuan Penulisan
·         Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia.
·         Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
·         Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah pendidikan.
·         Membangun cara belajar yang efektif.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pendidikan
Adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang alam sekitarya. Pendidikan diawali dengan proses belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah informasi tersebut untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lingkungan pendidikan  terdiri dari pendidikan formal, non-formal, dan informal.

1.      Pendidikan Formal [sekolah]
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar:
a.       Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, masyarakat, dan dengan temannya sendiri.
b.      Disiplin.
c.       Tempat sumber ilmu pengetahuan.
d.      Tempat untuk mengembangkan bangsa.
e.       Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal.
f.       Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.

2.      Pendidikan Non-formal/Pendidikan Luar Sekolah
a.       Pengertian
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktrur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini,serta pendidikan dasar, adalah TPA, yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus mesik, bimbingan belajar, dsb.
b.      Sasaran
Pendidikan nonfolmal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
c.       Fungsi
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi pserta didik dengan penekanan pada penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan fungsional serta  pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
d.      Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi paket A, paket B, dan paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majlis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

3.      Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Alasan pemerintah menggagas pendidikan informal adalah:
·         Pendidikan dimulai dari keluarga
·         Informal diundangkan juga karena untuk mecapai tujuan pendidikan nasional dimulai dari keluarga
·         Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal
·         Anak harus dididik dari lahir
Pendidikan formal
Pendidikan Nonformal
Pendidikan Informal
-          Tempat p
Didalam gedung sekolah
-          Tempat pembelajaran bisa diluar gedung.
-          Tempat pembelajaran dimana saja.
-          Ada syarat khusus untuk menjadi peserta didik.
-          Kadang tidang ada persyaratan khusus.
-          Tidak ada persyaratan.
-          Kurikulum nya jelas.
-          Umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas.
-          Tidak berjenjang.
-          Materi pembelajaran bersifat akademis.
-          Adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani.
-          Tidak ada program yang direncanakan secara formal
-          Proses pendidikannya memakan waktu yang lama
-          Bersifat praktis dan khusus
-           Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal.
-          Ada ujian fomal
-          Pendidikannya berlangsungsung singkat
-          Tidak ada ujian



B.     Masalah Masalah Yang Mempengaruhi Pendidikan

1.      Masalah Pendidikan Formal
Kurangnya tenaga pendidik yang profesional, Banyak para guru dalam mengajar tidak menggunakan metode pengajaran yang baik dan kurangnya jiwa pendidik, mereka hanya bisaa mengajar tapi tidak bisa mendidik.
2.      Masalah Pendidikan Non formal
Kurangnya perhatian dalam keluarga kepada anak, minimnya keadaan keuangan keluarga sehingga banyak anak-anak mereka yang tidak mampu melanjutkan ke pendidikan yang tinggi.
3.      Masalah Lingkungan pendidikan informal
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemahaman pendidikan, sehingga pergaulan dalam masyarakat menjadi rusak dan invidu tersebut tidak bisa mengartikan betapa pentingnya pendidikan bagi dirinya sendiri kelak maupun bagi masyarakat sekitar.





BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Jalur pendidikan di Indonesia meliputi jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ketiganya memiliki perbedaan yang saling mengisi dan melengkapi. Seperti sudah dijalskan bahwa jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Karenanya pemerintah mengundang-undangkan jalur pendidikan.
Pemerintah menggagas jalur pemerintah ini dikarenakan sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpdu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dimana yang menjaddi peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdi diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator,dan yang lainnya sesuai dengan kekhususannya, serta berpatisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
B.     Saran
a.       Berusaha meningkatkan iman dan taqwa, sehingga individu dapat berperilaku dan berbuat sesuai dengan ajaran agama yang mulia.
b.      Berusaha mengambil hikmah dan pelajaran yang bersal dari ketiga lingkungan pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA

http://radityapenton.blogspot.co.id/2012/11/pendidikan-formal-informal-dan -non-formal.html?m=1
http://tarbiyahstaidarussalam.blogspot.com/2014/06/makalah-ilmu-pendidkan-pendidikan.html?m=1




 

No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...