Wednesday, December 21, 2016

“Pengaruh Faktor Kecerdasan Terhadap Belajar dan Perkembangan Anak Usia Sekolah”



Disusun oleh:
Kelompok 9
               1.      Rudiyanto
               2.      Wasiri

KATA PENGANTAR
Puji syukur  kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt.  yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehinga kami mendapatkan petunjuk, kekuatan, dan kesabaran agar kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengaruh Faktor Kecerdasan Terhadap Belajar dan Perkembangan Anak Usia Sekolah
Adapun makalah ini merupakan syarat untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik  dan melengkapi tugas dalam proses pembelajaran mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari  kesempurnaan. Oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih.
Indramayu,   Nopember  2016

Penulis

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menciptakan manusia menjadi dewasa. Dengan kedewasaan ini akan menjadikan manusia sebagai contoh dan suri tauladan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam pendidikan berlangsung suatu proses pembelajaran. Dalam suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil, apabila siswa memahami dan mengerti apa materi yang disampaikan oleh guru mendapat hasil yang baik. Hasil belajar merupakan tolok ukur kesuksesan peserta didik; dalam mendapatkan keberhasilan yang baik diperlukan faktor internal dan eksternal dari tiap peserta didik. Faktor internal untuk menunjang keberhasilan yaitu kecerdasan, kondisi fisik, bakat, minat dan motivasi belajar siswa, sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, sarana dan prasarana sekolah.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteli­gensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit indivi­du itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan siswanya.


1.2    Rumusan Masalah Penulisan
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan kita bahas yaitu:
1.      Apa pengertian kecerdasan ?
2.      Apa sajakah macam-macam kecerdasan ?
3.      Apa faktor-faktor  yang mempengaruhi kecerdasan ?
4.      Apa manfaat atau fungsi dari kecerdasan ?
5.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik ?
1.3    Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan yang ingin kita capai dalam penulisan makalah ini yaitu :
1.      Dapat mengetahui pengertian kecerdasan
2.      Dapat mengetahui macam-macam kecerdasan
3.      Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan
4.      Dapat mengetahui manfaat atau fungsi dari kecerdasan
5.      Dapat mengetahui upaya untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik










BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya.
Menurut Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
  1. Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
  2. Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
  3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Menurut Singgioh Gunarsa dalam bukunya Psikolgi Remaja (1991) mengajukan beberapa pengertian kecerdasan sebagai berikut :
1.      Kecerdasan merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul
2.      Kecerdasan adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku
3.      Kecerdasan meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara efektif.
                  


2.2  Macam-macam Kecerdasan
Jenis-jenis kecerdasan yang secara umum dipahami dewasa ini terdiri dari; kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau Spiritual Quotient (SQ). Berikut ini penjelasan masing-masing jenis kecerdasan tersebut:
  • Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient (IQ): adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir, mengolah, dan menguasai lingkungannya secara maksimal serta bertindak secara terarah. Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis.
  • Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ): adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan dan menata perasaan sendiri dan perasaan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan orang lain. Kecerdasan ini memberi kita kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain, memberi rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
  • Kecerdasan Spritual atau Spiritual Quotient (SQ): adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Kecerdasan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah, dan pemahaman terhadap standar moral.

2.3  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu:
  • Faktor Bawaan atau Biologis
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
  • Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan. Minat merupakan dorongan bagi perbuatan seseorang. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang dapat membuat manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Minat dan pembawaan yang khas ini juga termasuk faktor yang mempengaruhi kecerdasan.
  • Faktor Pembentukan atau Lingkungan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi kecerdasan.
  • Faktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Kecerdasan dan fisik manusia dapat dikatakan matang apabila dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, seorang anak kecil belum mampu berpikir seperti orang dewasa karena kecerdasan dalam dirinya belum matang. Organ tubuh dan fungsi jiwanya belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut, dan kematangan sangat berpengaruh dengan faktor umur.
  • Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.


2.4   Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Kecerdasan Anak
Ada beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan kecerdasan anak. Secara garis besar dapat kita bagi kedalam 3 golongan penyebab, yaitu :
1.      Penyebab organ biologis               
Kekurangan pada organ biologis bisa menghambat perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan penyebab organ biologis adalah setiap kerusakan yang terjadi pada sel-sel otak, yang bisa disebabkan oleh penyakit, tumor otak, kecelakaan, ataupun kekurangan gizi.
Di Indonesia penyebab organ biologis merupakan faktor penting, karena faktor infeksi dan kekurangan gizi masih banyak terjadi pada para ibu hamil, bayi, dan balita. Infeksi mudah menyerang tubuh yang lemah, misalnya karena kekurangan gizi.
Pengobatan yang tidak tepat dan cepat bisa mengakibatkan menjalarnya kuman-kuman ke otak dan mengakibatkan peradangan otak atau selaput otak. Sel-sel-otak menjadi rusak akibat peradangan, sehingga tak dapat berfungsi lagi. Makin berat kerusakan sel-sel tersebut, makin berat pula gangguan fungsi otak yang terjadi.
2.      Penyebab lingkungan sosial
Selain sebagai pendorong kecerdasan anak, lingkungan sosial juga bisa menjadi penghambat perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan penyebab lingkungan sosial adalah hambatan-hambatan yang disebabkan oleh lingkungan di mana si anak tinggal, seperti misalnya kekurangan rangsangan mental pada bayi dan anak. Biasanya, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua dan juga oleh faktor kemiskinan.
Bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, semua sumber daya dan keuangan orang tua telah habis untuk mencukupi sandang dan pangan. Sehingga, orang tua tidak mempunyai perhatian yang cukup untuk mendidik anak-anaknya. Kebanyakan anak-anak itu dibiarkan tumbuh sendiri dan meniru apa yang mereka lihat di lingkungannya.
3.      Penyebab yang misterius
Penghambat kecerdasan anak lainnya adalah penyebab yang misterius. Dalam dunia kedokteran banyak sekali hal yang masih misterius dan belum bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk dalam hal kecerdasan anak. Misalnya anak-anak yang menderita keterbelakangan mental, yang disebut golongan mongoloid. Disebut mongoloid oleh karena mereka mempunyai penampilan yang sama, yaitu bentuk tubuhnya pendek gemuk, jari tangannya pendek, matanya sipit dan ujungnya miring ke atas, hidungnya pesek, mulutnya kecil dengan ujung ke bawah. Selain itu mereka juga menderita keterbelakangan mental.
Anak-anak golongan mongoloid itu menderita kelainan kromosom, yang sampai sekarang dunia kedokteran belum bisa menjelaskan mengapa kelainan itu sampai terjadi.

2.5  Manfaat atau Fungsi Kecerdasan
Kecerdasan memiliki fungsi yang bermacam-macam, diantaranya :
a.       Kemampuan daya ingat
Kecerdasan manusia sangat berpengaruh pada daya ingat manusia itu sendiri. Kemampuan daya ingat mencakup, menalar, mengingat suatu kejadian, dan contoh di kehidupan sehari-hari lainnya. Apabila kemampuan daya ingat tidak diasah maka daya ingat akan tumpul.



b.      Kempuan berpikir
             Berpikir adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari, kecerdasan sangat berpengaruh terhadap cara berpikir. Seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi akan dapat berpikir positif dan kritis

c.       Kemampuan memahami
Dengan kecerdasan yang kita miliki, kita dapat memahami persoalan sehari-hari, seperti memahami apa yang orang katakana,apa yang kita lihat, memahami isi buku atau wacana yang kita baca.

d.      Kemampuan memecahkan masalah                  
Kemampuan inilah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang dapat memecahkan masalahnya sendiri, dan tidak sedikit orang yang harus dibantu orang lain ketika sedang menghadapi suatu permasalahan. Hal ini erat kaitannya dengan kemandirian. Kecerdasan diperlukan seseorang untuk dapat memecahkan masalah, kecerdasan itu dibutuhkan untuk berpikir mencari jalan keluar dari masalah tersebut.


2.6  Upaya Meningkatkan Kecerdasan Peserta Didik       

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan, di antaranya:

      1.      Mengaktifkan seluruh indra anak didik
Ada tiga cara:
(1) melatih cara mendengar yang efektif
(2) melatih mata untuk membaca cepat dan efektif;
(3) melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat.


2.      Melatih kecerdasan yang berimbang
Yang dimaksud dengan “berimbang” bukanlah melatih semua kecerdasan secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan kita sia-sia. Kini sudah waktunya kita menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar secara praktis. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

                  (1)   Mengidentifikasi inteligensi anak didik
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada siswanya untuk menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini, guru dapat melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.

                  (2)   Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti:
   Ø  Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indra semaksimal mungkin
   Ø  Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh kecerdasan
   Ø  Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.

                  (3)   Melaksanakan pembelajaran yang dapat menggembangkan seluruh inteligensi anak didik melalui cara:
   Ø  Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan;
   Ø  Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan kecerdasan anak didik.



      3.      Melatih silang kecerdasan yang berbeda
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap inteligensi anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu persatu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasanmya selama waktu tertentu. Ini dapat dilakukan secara individu dan kelompok dan bisa juga di dalam atau di luar jam pelajaran. Melatih silang inteligensi dapat dilakukan dengan membangun stasiun-stasiun kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud dengan “stasiun” di sini bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan memanfaatkan sudut-sudut/ruang-ruang yang mudah terlihat oleh anak didik dari segala arah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah:
                  (1)   Pilih materi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
                  (2)   Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
                  (3)   Klasifikasikan bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada di setiap jenis kecerdasan sampai menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
                  (4)   Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.

Dengan melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini berarti guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk melatih setiap bagian kecerdasannya sesuai dengan  kebutuhannya.








BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orangtua dan guru atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior, rata-­rata, atau mungkin lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berhar­ga untuk memprediksi kemampuan belajar seseorang. ­Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
 Kecerdasan anak harus kita sikapi dan pahami dengan bijak. Setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Bila anak kita tidak menonjol dalam satu hal, boleh jadi ia memiliki bakat lain yang belum kita ketahui. Kita tidak pernah tahu kelak ia akan menjadi ekonom, musisi, fisikawan atau atlet dan lain-lain. Adalah tugas orang tua untuk mendidik dan membimbingnya, sehingga anak tersebut “menemukan” kecerdasan dan bakat terbaiknya.

3.2  Saran
            Semoga ke depannya kami sebagai pemakalah bias lebih baik lagi dalam proses penulisan, penyusunan, dan  penyampaian materi, agar peserta diskusi lebih mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan, dan semoga pemakalah atau pemateri berikutnya akan lebih baik lagi dari kami.


Daftar pustaka






                                                                                   



No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...