Disusun oleh:
Kelompok 9
1.
Rudiyanto
2.
Wasiri
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehinga kami mendapatkan petunjuk, kekuatan, dan
kesabaran agar kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengaruh Faktor Kecerdasan Terhadap Belajar dan Perkembangan Anak Usia Sekolah”
Adapun makalah ini merupakan syarat untuk menambah pengetahuan
tentang mata kuliah “Perkembangan Peserta
Didik”
dan melengkapi tugas dalam proses pembelajaran mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karna itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk
perbaikan selanjutnya.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya.
Terima kasih.
Indramayu,
Nopember 2016
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menciptakan
manusia menjadi dewasa. Dengan kedewasaan ini akan menjadikan manusia sebagai
contoh dan suri tauladan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam pendidikan berlangsung suatu proses pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil, apabila siswa memahami
dan mengerti apa materi yang disampaikan oleh guru mendapat hasil yang baik.
Hasil belajar merupakan tolok ukur kesuksesan peserta didik; dalam mendapatkan
keberhasilan yang baik diperlukan faktor internal dan eksternal dari tiap peserta
didik. Faktor internal untuk menunjang keberhasilan yaitu kecerdasan, kondisi
fisik, bakat, minat dan motivasi belajar siswa, sedangkan faktor eksternal
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, sarana dan prasarana sekolah.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting
dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa.
Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang
individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti
guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting
dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang
kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional,
sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan siswanya.
1.2
Rumusan Masalah Penulisan
Berdasarkan uraian di atas, maka
masalah yang akan kita bahas yaitu:
1. Apa pengertian kecerdasan ?
2. Apa sajakah macam-macam kecerdasan
?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan ?
4. Apa manfaat atau fungsi dari
kecerdasan ?
5. Bagaimana upaya untuk meningkatkan
kecerdasan peserta didik ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin kita capai dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui pengertian
kecerdasan
2. Dapat mengetahui macam-macam
kecerdasan
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kecerdasan
4. Dapat mengetahui manfaat atau
fungsi dari kecerdasan
5. Dapat mengetahui upaya untuk
meningkatkan kecerdasan peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan adalah
perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini diambil
dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti
sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berfikir, mengerti,
tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya.
Menurut Howard
Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
- Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
- Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Menurut Singgioh Gunarsa dalam bukunya Psikolgi Remaja (1991)
mengajukan beberapa pengertian kecerdasan sebagai berikut :
1.
Kecerdasan merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang
memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam
hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul
2.
Kecerdasan adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang
tampil dalam kelancaran tingkah laku
3.
Kecerdasan meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan
bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan
mempergunakannya secara efektif.
2.2
Macam-macam Kecerdasan
Jenis-jenis kecerdasan yang secara umum dipahami dewasa ini
terdiri dari; kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan
emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau Spiritual
Quotient (SQ). Berikut ini penjelasan masing-masing jenis kecerdasan tersebut:
- Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient (IQ): adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir, mengolah, dan menguasai lingkungannya secara maksimal serta bertindak secara terarah. Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis.
- Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ): adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan dan menata perasaan sendiri dan perasaan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan orang lain. Kecerdasan ini memberi kita kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain, memberi rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
- Kecerdasan Spritual atau Spiritual Quotient (SQ): adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Kecerdasan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah, dan pemahaman terhadap standar moral.
2.3
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu:
- Faktor Bawaan atau Biologis
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat
yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
- Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Minat mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan. Minat merupakan dorongan bagi perbuatan
seseorang. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang dapat membuat
manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Minat dan pembawaan yang khas ini
juga termasuk faktor yang mempengaruhi kecerdasan.
- Faktor Pembentukan atau Lingkungan
Pembentukan adalah segala keadaan di
luar diri seseorang yang mempengaruhi kecerdasan.
- Faktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Kecerdasan dan fisik manusia dapat
dikatakan matang apabila dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh karena
itu, seorang anak kecil belum mampu berpikir seperti orang dewasa karena
kecerdasan dalam dirinya belum matang. Organ tubuh dan fungsi jiwanya belum
matang untuk menyelesaikan soal tersebut, dan kematangan sangat berpengaruh
dengan faktor umur.
- Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih
metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan
memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan
kebutuhannya.
2.4 Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Kecerdasan Anak
Ada beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan
kecerdasan anak. Secara garis besar dapat kita bagi kedalam 3 golongan
penyebab, yaitu :
1.
Penyebab organ biologis
Kekurangan pada organ biologis bisa menghambat perkembangan
kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan penyebab organ biologis adalah
setiap kerusakan yang terjadi pada sel-sel otak, yang bisa disebabkan oleh
penyakit, tumor otak, kecelakaan, ataupun kekurangan gizi.
Di Indonesia penyebab organ biologis merupakan faktor
penting, karena faktor infeksi dan kekurangan gizi
masih banyak terjadi pada para ibu hamil, bayi, dan balita. Infeksi mudah menyerang tubuh yang
lemah, misalnya karena kekurangan gizi.
Pengobatan yang tidak tepat dan cepat bisa mengakibatkan
menjalarnya kuman-kuman ke otak dan mengakibatkan peradangan otak atau selaput
otak. Sel-sel-otak menjadi rusak akibat peradangan, sehingga tak dapat
berfungsi lagi. Makin berat kerusakan sel-sel tersebut, makin berat pula
gangguan fungsi otak yang terjadi.
2. Penyebab lingkungan sosial
Selain sebagai pendorong kecerdasan anak, lingkungan sosial
juga bisa menjadi penghambat perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud
dengan penyebab lingkungan sosial adalah hambatan-hambatan yang disebabkan oleh
lingkungan di mana si anak tinggal, seperti misalnya kekurangan rangsangan
mental pada bayi dan anak. Biasanya, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan
orang tua dan juga oleh faktor kemiskinan.
Bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, semua sumber daya
dan keuangan orang tua telah habis untuk mencukupi sandang dan pangan.
Sehingga, orang tua tidak mempunyai perhatian yang cukup untuk mendidik
anak-anaknya. Kebanyakan anak-anak itu dibiarkan tumbuh sendiri dan meniru apa
yang mereka lihat di lingkungannya.
3. Penyebab yang misterius
Penghambat kecerdasan anak lainnya adalah penyebab yang
misterius. Dalam dunia kedokteran banyak sekali hal yang masih misterius
dan belum bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk dalam hal kecerdasan anak.
Misalnya anak-anak yang menderita keterbelakangan mental, yang disebut golongan
mongoloid. Disebut mongoloid oleh karena mereka mempunyai penampilan yang
sama, yaitu bentuk tubuhnya pendek gemuk, jari tangannya pendek, matanya sipit
dan ujungnya miring ke atas, hidungnya pesek, mulutnya kecil dengan ujung ke
bawah. Selain itu mereka juga menderita keterbelakangan mental.
Anak-anak golongan mongoloid itu menderita kelainan
kromosom, yang sampai sekarang dunia kedokteran belum bisa menjelaskan mengapa
kelainan itu sampai terjadi.
2.5
Manfaat atau Fungsi Kecerdasan
Kecerdasan memiliki fungsi yang
bermacam-macam, diantaranya :
a. Kemampuan daya ingat
Kecerdasan manusia sangat berpengaruh pada daya ingat
manusia itu sendiri. Kemampuan daya ingat mencakup, menalar, mengingat suatu kejadian,
dan contoh di kehidupan sehari-hari lainnya. Apabila kemampuan daya ingat tidak
diasah maka daya ingat akan tumpul.
b. Kempuan berpikir
Berpikir
adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari, kecerdasan sangat berpengaruh
terhadap cara berpikir. Seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi akan dapat
berpikir positif dan kritis
c. Kemampuan memahami
Dengan kecerdasan yang kita miliki, kita dapat memahami
persoalan sehari-hari, seperti memahami apa yang orang katakana,apa yang kita
lihat, memahami isi buku atau wacana yang kita baca.
d.
Kemampuan memecahkan
masalah
Kemampuan inilah yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, tidak semua orang dapat memecahkan masalahnya sendiri, dan tidak sedikit
orang yang harus dibantu orang lain ketika sedang menghadapi suatu
permasalahan. Hal ini erat kaitannya dengan kemandirian. Kecerdasan diperlukan
seseorang untuk dapat memecahkan masalah, kecerdasan itu dibutuhkan untuk
berpikir mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
2.6 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Peserta Didik
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan
suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan, di antaranya:
1. Mengaktifkan seluruh indra anak didik
Ada tiga cara:
(1) melatih cara mendengar yang efektif
(2) melatih mata untuk membaca cepat dan efektif;
(3) melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang
cepat dan tepat.
2. Melatih kecerdasan yang berimbang
Yang dimaksud dengan “berimbang” bukanlah melatih semua
kecerdasan secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan kita sia-sia.
Kini sudah waktunya kita menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana belajar secara praktis. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah:
(1) Mengidentifikasi inteligensi anak didik
Caranya
adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada
siswanya untuk menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca
dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini, guru
dapat melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.
(2) Menyusun rencana pelajaran yang dapat
mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti:
Ø Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa
sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indra semaksimal mungkin
Ø Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
seluruh kecerdasan
Ø Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat
menggali seluruh kecerdasan.
(3) Melaksanakan pembelajaran yang dapat
menggembangkan seluruh inteligensi anak didik melalui cara:
Ø Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk
mengembangkan beberapa kecerdasan;
Ø Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan
kecerdasan anak didik.
3. Melatih silang kecerdasan yang berbeda
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap
inteligensi anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan
satu persatu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik dapat mengasah
setiap bagian kecerdasanmya selama waktu tertentu. Ini dapat dilakukan secara
individu dan kelompok dan bisa juga di dalam atau di luar jam pelajaran.
Melatih silang inteligensi dapat dilakukan dengan membangun stasiun-stasiun
kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud dengan
“stasiun” di sini bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan
memanfaatkan sudut-sudut/ruang-ruang yang mudah terlihat oleh anak didik dari
segala arah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun
kecerdasan adalah:
(1) Pilih materi pelajaran yang khusus
berdasarkan tingkat kesulitannya.
(2) Identifikasi semua kemampuan yang ada
dalam setiap jenis kecerdasan.
(3) Klasifikasikan bahan pelajaran sesuai
dengan kemampuan-kemampuan yang ada di setiap jenis kecerdasan sampai
menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
(4) Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan
ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat
dari berbagai arah.
Dengan melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini
berarti guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk melatih setiap bagian
kecerdasannya sesuai dengan kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat
diperoleh oleh orangtua dan guru atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui
konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat diketahui anak didik
berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior, rata-rata,
atau mungkin lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang
merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kemampuan belajar
seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu
mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
Kecerdasan anak harus kita sikapi dan pahami dengan
bijak. Setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing yang berbeda satu
dengan yang lain. Bila anak kita tidak menonjol dalam satu hal, boleh jadi ia
memiliki bakat lain yang belum kita ketahui. Kita tidak pernah tahu kelak ia
akan menjadi ekonom, musisi, fisikawan atau atlet dan lain-lain. Adalah tugas
orang tua untuk mendidik dan membimbingnya, sehingga anak tersebut “menemukan”
kecerdasan dan bakat terbaiknya.
3.2
Saran
Semoga ke depannya kami sebagai
pemakalah bias lebih baik lagi dalam proses penulisan, penyusunan, dan penyampaian materi, agar peserta diskusi
lebih mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan, dan semoga pemakalah
atau pemateri berikutnya akan lebih baik lagi dari kami.
Daftar pustaka
No comments:
Post a Comment