Hasil
Penelitian/pengamatan dan Wawancara
Proses
pemerolehan B1, pemahaman BI, faktor yang mempengaruhi, pembendaharaan kata,
dan pemahama makna kata.
Nama
Anak : Syifa
Usia : 4 Tahun
Nama
Ibu : Laeli Rizqy
1. Bagaimana
proses pemerolehan bahasa pertama pada anak?
Proses pemerolehan bahasa pertama pada
anak yang saya teliti bernama Syifa (4 Tahun), proses pemerolehan bahasa
pertamanya terbagi ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa jawa/dermayon. Hal ini
dikarenakan si anak tersebut diasuh oleh pengasuh yang berasal dari masyarakat
yang memiliki latar belakang pendidikan rendah. Jadi, ketika si anak tersebut
diasuh oleh pengasuhnya, pengasuhnya menggunakan bahasa jawa/dermayon untuk
berkomunikasi dengan Syifa. Sedangkan ketika syifa bersama kedua orang tuanya,
kedua orang tua syifa berkomunikasi dengan syifa menggunakan bahasa Indonesia.
Hal ini dikarenakan kedua orang tua syifa berprofesi sebagai guru. Sehingga,
ketika saya mengamati dan berkomunikasi dengan Syifa, dia menggunakan dua
bahasa sekaligus. Ketika dia paham makna benda/kata yang berada di sekitarnya
dalam bahasa pertama yang diajarkan oleh kedua orang tuanya, maka syifa
menyebutkan benda/kata tersebut dengan bahasa Indonesia. Akan tetapi, ketika
dia menunjukkan suatu benda yang bahasa pertamanya atau nama benda pertama kali
dia tahu dari pengasuhnya yang menggunakan bahasa jawa/dermayon, maka syifa
menyebutkan benda tersebut dengan menggunakan bahasa jawa/dermayon. Sehingga
pemahaman perolehan bahasa pertama yang dimiliki syifa terbagi ke dalam dua bahasa,
yaitu bahasa Indonesia (dari kedua orang tuanya) dan bahasa jawa/dermayon (dari
pengasuhnya).
Contoh:
B1 (dari kedua orang tuanya)
Beli (bahasa Indonesia) bermakna membeli
B1 (dari pengasuhnya)
Beli (bahasa jawa/dermayon) bermakna
tidak
B1 (dari kedua orang tuanya)
Kakak (bahasa Indonesia) bermakna
saudara/orang yang lebih tua
B1 (dari pengasuhnya)
Aang (bahasa jawa/dermayon) bermakna
Kakak (bahasa Indonesia)
“Saya dan suami saya dari awal selalu
menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan anak saya. Karena saya
berharap kemampuan B1 yang didapat oleh Syifa adalah bahasa Indonesia, sehingga
ketika dia sudah sekolah dia mengerti apa yang dikatakan oleh gurunya. Kan
kalau sudah sekolah harus bisa bahasa Indonesia, komunikasi guru di kelas juga
kan pakainya bahasa Indonesia. Tapi ya gitu, seperti yang kamu tau, karena
kesibukan saya dan suami saya sebagai seorang guru, akhirnya dari kecil Syifa
sudah saya titipkan ke pengasuh dari pagi sampai siang, dari siang sampe pagi
lagi kan sama saya. Jadi pemahaman B1 yang dimiliki Syifa terbilang unik,
karena dia bisa memiliki B1 dengan dua bahasa. Ada bahasa Indonesia dan bahasa
jawa/dermayon”. Ujar Ibunya Syifa.
2. Pemahaman
bahasa pertama yang dimiliki oleh anak
Pemahaman bahasa pertama yang dimiliki
oleh Syifa sudah sangat bagus, bahkan kemampuannya sudah di atas rata-rata
teman seusianya di lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun Syifa belum sekolah,
akan tetapi kemampuan pemahaman bahasa pertamanya seperti anak-anak yang sudah
bersekolah. Hal ini disebabkan oleh faktor keluarga/kedua orang tua Syifa yang
berasal dari latar belakang pendidikan yang tinggi. Apalagi kedua orang tua
Syifa berprofesi sebagai guru. Sehingga kosa kata yang dikuasai oleh Syifa
sudah melebihi kosa kata yang dikuasai oleh teman-teman seusianya yang orang
tuanya memiliki latar belakang pendidikan rendah.
3. Bagaimana
pengaruh faktor lingkungan terhadap pemerolehan bahasa pertama pada anak ?
Faktor
lingkungan terhadap pemerolehan B1 pertama Syifa sangat berpengaruh. Dari perbedaan
latar belakang kedua orang tua Syifa dengan pengasuhnya saja sudah mempengaruhi
pemerolehan B1 pada Syifa, didukung pula dengan kondisi lingkungan di
sekitarnya. Kondisi lingkungan Syifa selalu ramai, karena di depan rumahnya
terdapat Warung Internet (usaha dari orang tua Syifa). Sehingga bahasa-bahasa
yang “kurang baik/kasar/jorok” didengar Syifa dari anak-anak yang main warnet
tanpa Syifa ketahui makna dari kata tersebut.
Faktor
lingkungan juga mempengaruhi B1 Syifa (Bahasa Indonesia) yang diberikan oleh
kedua orang tuanya. Meskipun kedua orang tuanya memberikan B1 yaitu bahasa
Indonesia, akan tetapi mayoritas lingkungan sekitarnya berkomunikasi dengan
bahasa jawa/dermayon. Sehingga ketika orang lain berkomunikasi dengan Syifa,
mereka menggunakan bahasa seharihari (bahasa jawa/dermayon). Hal ini tentu ada kelebihan
dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu Syifa bisa memperoleh kosa kata tambahan
B1 dari orang lain yang belum diberikan oleh kedua orang tuanya. Kekurangannya
yaitu terkadang tidak terjadi komunikasi yang baik antara Syifa dan orang-orang
atau anak-anak di sekitarnya.
4. Pembendaharaan
kosa kata yang dimiliki anak apakah sudah banyak atau belum ?
Pembendaharaan
kata yang dimiliki Syifa dibandingkan dengan teman-teman seusianya sangat
berbeda. Kosa kata yang dimiliki Syifa berada di atas rata-rata dari
teman-temannya. Dari pemahaman bahasa Indonesia dan bahasa jawa/dermayon saja
sudah membedakan kualitas bahasa yang dimiliki Syifa dibandingkan dengan
teman-teman di sekitarnya. Ketika teman-teman Syifa yang hanya memahami bahasa
jawa/dermayon, Syifa sudah memahami bahasa Indonesia yang dia dapat dari kedua
orang tuanya.
5. Pemahaman
makna kata yang dipahami anak
Pemahaman
makna kata yang dipahami oleh Syifa sudah sangat baik.
Contoh:
Ujaran : Bu, Fa beli es klim ya?
Arti : Bu, Syifa beli Ice Cream ya?
Konteks : Syifa mendengar suara musik orang jualan es krim.
Ujaran : Yah, Fa njem HP. Mau yutub.
Arti : Ayah, Syifa
pinjam HP, mau lihat Youtube.
Konteks : Syifa melihat ayahnya yang memegang HP.
No comments:
Post a Comment