“Teknik
Pengolahan Skor Nilai Evaluasi”
Mata Kuliah: Evaluasi Pengajaran
Dosen Pembimbing : H. Zainal Abidin,
M.Pd
Program Bidang Studi / Semester : PBSI / 5

Disusun oleh:
Romanto
Rudiyanto
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL
ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
Tahun
2018
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb.
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehinga kami mendapatkan petunjuk, kekuatan, dan
kesabaran agar kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Teknik
Pengolahan Skor Nilai Evaluasi”.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya.
Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih.
WassalamualaikumWr. Wb.
Kaplongan, 13 Oktober 2018
Penulis
BAB I
Evaluasi pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses belajar
mengajar, hal ini menjadi penting sebab dengan adanya evaluasi dapat mengetahui
kelemahan-kelemahan dan kekurangan serta perkembangan proses belajar mengajar dan masih banyak hal lain yang berhubungan dengan
pentingnya dan tujuan evaluasi. Dapat dikatakan bahwa semakin baik atau semakin
buruknya sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh proses pengevaluasiannya.
Kebanyakan pengajar tidak begitu memperdulikan teknik-teknik yang baik
dalam menyelenggarakan suatu instrumen dan ilmu-ilmu yang ada dalam evaluasi
pembelajaran. Dalam evaluasi pembelajaran terdapat teknik-teknik pelaksanaan
suatu instrumen, macam-macamnya, pemilihan soal-soal yang baik, cara penskoran,
pengolahannya dan lain sebagainya.
Patut untuk diperhatikaan oleh para pengajar tentang pentingnya menguasai
ilmu pengolahan hasil evaluasi. Dengan ilmu ini maka tidak dikhawatirkan
terjadi ketidak adilan dalam pemberian nilai pada peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas, yaitu :
1.
Bagaimana
Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf ?
2.
Bagaimana
Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai 1-10 ?
3.
Bagaimana
Penilaian Dengan Persen ?
4.
Bagaimana
Mengolah Sor Mentah Menjadi Skor Standar Z ?
5.
Bagaimana
Mengolah Skor Mentah Menjadi Skor Standar T ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
1.
Untuk
mengetahui Bagaimana Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf.
2.
Untuk
mengetahui Bagaimana Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai 1-10.
3.
Untuk
mengetahui Bagimana Penilaian dengan Persen.
4.
Untuk
mengetahui Bagaimana Mengolah Skor Mentah Menjadi Skor Standar Z.
5.
Untuk
mengetahui Bagaimana Mengolah Skor Mentah Menjadi Skor Standar T.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengolah
Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf
Di samping penilaian yang dinyatakan dengan angka, kita mengenal
pula penilaian yang dinyatakan dengan huruf. Seperti penilaian yang dilakukan
oleh guru taman kanak-kanak, dan atau guru-guru sekolah dasar kelas 1 dan 2,
mereka menggunakan huruf a, b, c, dan d.
2.1.1 Mengolah Skor Mentah Menjadi
Nilai Huruf Dengan Menggunakan Mean (M) Dan Deviasi Standar (DS)
Mencari Mean (M) dan Deviasi Standar (DS) dalam rangka mengolah
skor mentah menjadi nilai huruf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu jika
banyaknya skor yang diolah kurang dari 30, digunakan tabel distribusi frekuensi
tunggal; dan jika banyaknya skor yang diolah lebih dari 30, misalnya
sampai 40 atau 50 skor atau lebih, sebaiknya digunakan tabel distribusi
frekuensi bergolong. Berikut ini sebuah contoh yang menggunakan tabel
distribusi tunggal.
Misalkan seorang dosen memperoleh skor mentah dari hasil test yang
telah diberikan kepada 20 orang mahasiswanya sebagai berikut:
73, 70, 68, 68, 67, 67, 65, 65, 63,
62,
60, 59, 59, 58, 58, 56, 52, 50, 41,
40.
Skor mentah itu
akan diolah menjadi huruf A, B, C, D, TL dengan menggunakan M dan DS. Untuk itu
kita membuat tabel sebagai berikut:
Langkah-langkah menyusun tabel:
a)
Masukan
nama siswa (kedalam kollom satu) dan skor masing-masing siswa (kedalam kolom
2), kemudian jumlahkan. kita akan memperoleh (∑X).
b)
Menghitung
mean dengan membagi jumlah skor itu (∑X) dengan N (banyaknya mahasiswa yang dites). Jadi,
rumus untuk mencari M adalah
M =
c)
Mengisi
kolom tiga dengan selisih (deviasi) tiap-tiap skor dari mean (X-M).
d)
Mengisi
kolom 4 dengan menguadratkan angka-angka dari kolom 3. Kemudian jumlahkan
sehngga memperoleh ∑ (X-M)².
e)
Langkah
terakhir adalah iialah menghitung mean dan DS dengan rmus-rumus sebagai
berikut:
M =
, DS =
atau DS =
TABEL UNTUK MENGHITUNG M DAN DS
Nama
siswa
|
Skor
Mentah (X)
|
(X
– M) atau (d)
|
(X
– M)2
atau
(d)2
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Armin
Dahron
Mardi
Popon
Jamilah
Sarman
Ronald
Nursam
Marnah
Kamerun
Djufri
Rajiman
Jugil
Bonteng
Pariah
Gurita
Marlopo
Karmin
Nirmala
Brutal
|
73
70
68
68
67
67
65
65
63
62
60
59
59
58
58
56
52
50
41
40
|
13
10
8
8
7
7
5
5
3
2
0
-1
-1
-2
-2
-4
-8
-10
-19
-20
|
169
100
64
64
49
49
25
25
9
4
0
1
1
4
4
16
64
100
361
400
|
Jumlah
|
1201
(∑X)
|
–
|
1509
∑(X – M)2
|
Dari tabel tersebut kemudian dicari Mean (M) dan DS dengan rumus
sebagai berikut.
M =
=
= 60,05
dibulatkan = 60
DS =
=
Dari perhitungan di atas maka kita telah memperoleh mean=60 dan DS=
8,69. Selanjutnya kita dapat menjabarkan skor-skor mentah yang kita peroleh
kedalam nilai huruf melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Pertama
kita menentukan besarnya skala unit deviasi (SUD). Misalnya dalam
penjabaran ini kita menggunakan seluruh jarak range dari kurva normal,
yaitu diantara -3DS s.d. +3DS = 6 DS. Karena nilai huruf yang akan digunakan
adalah A-B-C-D-TL yang berarti 4 unit, dalam hal ini tentukan besarnya SUD =
6DS:4 = 1,5DS. Jadi, SUD = 1,5×8,69 = 13,035, dibulatkan =13.
b.
Titik
tengah nilai C terletak pada mean = 60 karena C merupakan nilai tengah pada
skala penilaian A-B-C-D-TL. Jadi kita telah mendapatkan SUD= 13 dan
titik tengah C = M = 60.
c.
Langkah
selanjutnya kita menentukan batas bawah dan batasatas dari masing-masing nilai
huruf. Karena titik tengah 60 maka.
1)
Batas
bawah C = M – 0,5 SUD = 60 – 0,5 × 13 = 53,5
2)
Batas
atas C = M + 0,5 SUD = M + 0,5 × 13 = 66,5
3)
Batas
bawah D = M - 1,5 SUD = M - 1,5 × 13 = 34
4)
Skor
dibawah 34 = TL (Tidak Lulus)
5)
Batas
bawah B = M + 1,5 SUD = M + 1,5 × 13 = 79,5
6)
Skor
diatas 79,5 = A
d.
Berdasarkan
hasil perhitungan pada langkah c diatas, kita mentransfer skor mentah dari 20
orang peserta didik kedalam nilai huruf sebagai berikut:
1)
Skor
80 keatas = A = tidak ada
2)
Skor
67 - 79,5 = B = 6 orang
3)
Skor
54 – 66,5 = C = 10 orang
4)
Skor
34 – 53,5 = D = 4 orang
5)
Skor
dibawah 34 = TL = tidak ada
2.1.2 Mengolah Skor Mentah Menjadi
Nilai Huruf Dengan Batas Lulus = Mean
Cara lain mengolah skor mentah menjadi nilai huruf ialah dengan
menggunakan mean dan DS yang diperoleh dengan membuat tabel frekuensi. Untuk
jelasnya, berikut ini kami kemukakan sebuah contoh.
Misalkan seorang dosen memperoleh skor dari hasil ujian semester
dari 50 orang peserta didik sebagai berikut:
97, 93, 92, 90, 87, 86, 86, 83, 81,
80
80, 78, 76, 76, 75, 74, 73, 72, 72,
71
69, 67, 67, 67, 64, 63 63, 62, 62,
60
58, 57, 57, 56, 56, 54, 52, 50, 47,
45
43, 39, 36, 36, 32, 29, 27, 26, 20,
16
Skor
mentah ini akan kita olah menjadi nilai huruf A, B, C, D, TL. Untuk mencari
mean dan DS kita susun skor mentah tersebut kedalam tabel frekuensi. (lihat
kembali cara menyusun tabel seperti yang telah diuraikan). Kita cari range
untuk menentukan besarnya interval dan kelas interval.
R= 97-16= 81
Kelas interval
=
+ 1
=
+1 =9
Jadi dengan menentukan besar intervalnya 10 maka kita
peroleh kelas interval = 9.
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas
|
Interval
|
f
|
d
|
fd
|
fd²
|
1
|
96 – 105
|
1
|
4
|
4
|
16
|
2
|
86 – 95
|
6
|
3
|
18
|
54
|
3
|
76 – 85
|
7
|
2
|
14
|
28
|
4
|
66 – 75
|
10
|
1
|
10
|
10
|
5
|
56 – 65
|
11
|
0
|
0
|
0
|
6
|
46 – 55
|
4
|
-1
|
-4
|
4
|
7
|
36 – 45
|
5
|
-2
|
-10
|
20
|
8
|
26 – 35
|
3
|
-3
|
-9
|
27
|
9
|
16 – 25
|
3
|
-4
|
-12
|
48
|
50
(N)
|
+11
(∑fd)
|
207
(∑d²)
|
Dari tabel ini kita mencari mean dengan rumus:
M=
mean sebenarnya yang akan dicari
M’ =
mean dugaaan dalam tabel tersebut
I =
interval = 10
∑fd =
11
Dengan
rumus di atas maka:
M=
60,5 +10
=
60,5 +
= 60, 5 + 2,2 = 62,7 dibulatkan = 63
Cara
mencari deviasi standard adalah dengan rumus DS=
Dari
tabel di atas kita dapat menghitung DS sebagai berikut:
DS =
10
=
10
= 10
=
10×1,9 = 19
Selanjutnya jika kita akan mengubah skor mentah yang diperoleh
menjadi nilai huruf dengan batas lulus = mean caranya adalah sebagai berikut:
Telah ditentukan bahwa batas lulus = mean = 63. Jadi,skor mentah
dari 63 ke atas kita bagi menjadi nilai huruf A, B, C, D, dan skor dibawah 63
dinyatakan TL. Dengan demikian untuk selanjutnya kita dapat menghitung dengan
mudah batas atas dan batas bawah dari masing-masing nilai huruf itu sebagai
berikut:
a.
Batas
bawah D atau batas lulus = mean = 63
b.
Skor
dibawah 63 = TL
c.
Batas
atas D = M + 1 SUD = M + 0,75 DS = 63 14,25 = 77 (dibulatkan)
d.
Batas
atas C =M + 2 SUD = M + 1,5 DS = 63 + 28,5 = 92 (dibulatkan)
e.
Batas
atas B =M + 3 SUD = M + 2,25 DS = 63 + 42,75 = 106 (dibulatkan)
f.
Skor
di atas 106 = A
Dengan perhitungan diatas maka hasil kelulusan dari 50 peserta
didik tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Yang
tidak lulus (TL), skor dibawah 63 = 23 orang
b.
Yang
mendapat nilai D, skor 63-77 = 15 orang
c.
Yang
mendapat nilai C, skor 78-92 = 10 orang
d.
Yang
mendapat nilai B, skor 93-106 = 2 orang
e.
Yang
mendapat nilai A, skor diatas 106 = tidak ada
2.1.3 Mengolah Skor Mentah Menjadi
Nilai Huruf Dengan Menggunakan Mean Ideal Dan DS Ideal
Jika skor maksimum dari ideal dari tes yang diberikan kepada 50
orang mahasiswa tersebut = 120, maka mean ideal =
=
dan DS ideal
dari tes tersebut =
Jika batas lulus =
mean, maka 1 SUD = 0,75 DS, kita peroleh perhitungan sebagai berikut.
·
Batas
bawah D atau batas lulus = mean = 60
·
Skor
di bawah 60 = Tidak Lulus
·
Batas
atas D = M + 1 SUD = M + 0,75 DS
60 +
0,75 x 20 = 60+15 = 75
·
Batas
atas C = M + 2 SUD = M + 1,5 DS
60 +
1,5 x 20 = 60 + 30 = 90
·
Batas
atas B = M + 3 SUD = M + 2,25 DS
60 +
2,25 x 20 = 60 + 45 = 105
·
Skor
di atas 105 = A
Dengan perhitungan tersebut, maka hasil kelulusan dari 50 orang
mahasiswa itu adalah sebagai berikut.
·
Yang
tidak lulus = 20 orang
·
Yang
mendapat nilai D skor 60-75 = 16 orang
·
Yang
mendapat nilai C skor 76-90 = 11 orang
·
Yang
mendapat nilai B skor 91-105 = 3 orang
·
Yang
mendapat nilai A skor di atas 105 = tidak ada
Jika kita bandingkan hasil perhitungan tersebut dengan hasil
perhitungan sebelumnya, ternyata hasil kelulusan berimbang atau hampir sama.
Yang tidak lulus hanya selisih 3 orang, dan keduanya tidak ada yang memperoleh
nilai A.
2.2
Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai 1-10
Seorang guru memperoleh skor mentah dari hasil ujian dengan peserta
didik yang berjumlah 50, adapun hasil dari ulangan tersebut adalah sebagai
berikut:
16 64 87 36 65
42 43 54 47 51
77 55 68 42 40
47 42 46 45 50
20 57 28
7 44 51 40 39 39 57
28 39 21 48 46
37 41 43 49 71
29 44 34 50 45
35 44 52 56 45
Untuk
mengolah skor mentah diatas menjadi nilai 1-10 maka kita harus mencari mean dan
DS. Untuk itu skor mentah tersebut kita susun dalam tabel distribusi frekuensi.
Langkah-langkah menyusun tabel frekuensi adalah sebagai berikut:
1.
Kita
tentukan banyaknya kelas interval dengan jalan:
a.
Mencari
range dengan rumus R=H-L (skor tinggi-skor rendah)
b.
Bagilah
range kedalam interval-interval yang sama sedemikian rupa sehingga jumlah kelas
interval antara 6-15atau 11-19. Adapun rumus untuk mencari kelas interval
adalah
+ 1
2.
Mengisi
kolom 2 (kolom interval) didalam tabel yang telah tersedia.
3.
Menghitung
jumlah frekuensi tiap interval.
4.
Menentukan
deviasi pada lajur d dengan menetapkanmean dugaan (M') dengan angka nol. Untuk
menduga letak nol dapat kita pilih pada kelas yang mengandung frekuensi
terbanyak.
5.
Mengisi
lajur fd.
6.
Mengisi
lajur fd × d.
Dari skor ujian ini kita dapat menyusun tabel distribusi frekuensi
seperti berikut:
H = 87, L = 7, R = 87 – 7 = 80
Banyaknya kelas interval :
+ 1
=
+ 1
= 11
Jadi, kelas interval = 11
Interval (i) = 8
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas
|
Interval
|
F
|
D
|
fd
|
fd²
|
1
|
87
– 94
|
1
|
6
|
6
|
36
|
2
|
79
– 86
|
0
|
5
|
0
|
0
|
3
|
71
– 78
|
2
|
4
|
8
|
32
|
4
|
63
– 70
|
3
|
3
|
9
|
27
|
5
|
55
– 62
|
4
|
2
|
8
|
16
|
6
|
47
– 54
|
11
|
1
|
11
|
11
|
7
|
39
– 46
|
18
|
0
|
0
|
0
|
8
|
31
– 38
|
4
|
-1
|
-4
|
4
|
9
|
23
– 30
|
3
|
-2
|
-6
|
12
|
10
|
15
– 22
|
3
|
-3
|
-9
|
27
|
11
|
7
– 14
|
1
|
-4
|
-4
|
16
|
N=50
|
19
(∑fd)’
|
181
(∑fd²)
|
Sekarang kita mencari angka rata-rata (mean) dari table di atas.
Rumus mean adalah M = M' + i (
) Dengan
melihat table distribusi frekuensi maka:
M = 42,5 + 8 +(
= 42,5
+3,04 = 45,54
Mean dugaan (M’) =
=
= 42,5
Dari
table ini sekarang kita mencari DS rumusnya adalah DS=
DS=
8
DS =
8
DS =
8
DS = 8 x 1,89 = 15,12 dibulatkan = 15
Setelah menemukan mean dan DS langkah selanjutnya adalah
menjabarkan skor mentah yang kita peroleh kedalam nilai 1 – 10 dengan
menggunakan rumus penjabaran sebagai berikut:
M + 2,25 DS = 10
M + 1,75 DS = 9
M + 1,25 DS = 8
M + 0,75 DS = 7
M + 0,25 DS = 6
M + 0,25 DS = 5
M + 0,75 DS = 4
M + 1,25 DS = 3
M + 1,75 DS = 2
M + 2,25 DS =
1
Hasil perhitungan
|
Penjabaran
|
|
45,54 + (2,25 × 15) = 79, 29 (dibulatkan) =79
|
Skor 79 keatas = 10
|
|
45,54 + (1,75 × 15) = 71,79 (dibulatkan) =72
|
72 s.d 78 = 9
|
|
45,54 + (1,25 × 15) = 64,29 (dibulatkan) =64
|
64 s.d – 78 = 8
|
|
45,54 + (0,75 × 15) = 56,79 (dibulatkan) =57
|
57 s.d 71 = 7
|
|
45,54 + (0,25 × 15) = 49,29 (dibulatkan) =49
|
49 s.d 63 = 6
|
|
45,54 - (0,25 × 15) = 41,79 (dibulatkan) =42
|
42 s.d 56 = 5
|
|
45,54 - (0,75 × 15) = 34,29 (dibulatkan) =34
|
34 s.d 48 = 4
|
|
45,54 - (1,25 × 15) = 26,79 (dibulatkan) =27
|
27 s.d – 41 = 3
|
|
45,54 - (1,75 × 15) = 19,29 (dibulatkan) =19
|
19 s.d – 33 = 2
|
|
45,54 - (2,25 × 15) = 11,79 (dibulatkan) =12
|
12 s.d 18 = 1
|
|
11 kebawah = 0
|
Dengan penjabaran di atas maka guru dapat langsung memasukkan atau
mengubah nilai skor mentah yang diperoleh setiap peserta didik kedalam nilai 1
– 10. Dengan penjabaran secara statistik dengan membuat tabel distribusi
frekuensi dan menggunakan mean dan DS maka dengan bagaimana punhasil
tes yang kita peroleh akan menghasilkan nilai diantara 1- 10. Sehingga
akan terdapat anak yang memperoleh nilai yang tinggi dan nilai yang
terendah,karena penyusunan tabel yang menjadi dasar perhitungan menggunakan
skor maksimum dan skor minimum yang benar-benar dicapai oleh kelompok peserta
didik yang dites.
2.3
Penilaian Dengan Persen
Besarnya nilai yang diperoleh siswa
merupkan presetasi dari skor maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes
tersebut dikerjakan dengan hasil 100% betul. Rumus penilaian adalah sebagai
berikut.
Keterangan :
NP = Nilai persen yang
dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang
diperoleh siswa
SM = skor maksimum
100 = bilangan tetap
Contoh :
·
Siswa
A memperoleh skor 64 dari tes matematika yang skor maksimum idealnya = 80
Maka, nilai A
adalah
·
Siswa
B memperoleh skor 64 dari tes sejarah yang skor maksimum idealnya = 120
Maka, nilai B
adalah
·
Siswa
C memperoleh skor 64 dari tes Bahasa Indonesia yang skor maksimum idealnya =
100
Maka, nilai C
adalah
Cara menilai
dengan persen seperti di atas banyak dilakukan oleh guru dan dosen. Hal ini
dikarenakan lebih mudah dan praktis. Bahkan, sudah dikonversikan ke dalam
bentuk tabel.
Tingkat
Penguasaan
|
Nilai huruf
|
Bobot
|
Predika
|
80
– 100
|
A
|
4
|
Sangat
Baik
|
76
– 85
|
B
|
3
|
Baik
|
60
– 75
|
C
|
2
|
Cukup
|
55
– 59
|
D
|
1
|
Kurang
|
≤54
|
Tidak
lulus
|
0
|
Kurang
sekali
|
2.4
Mengolah Skor Mentah Menjadi Skor Standar Z
Yang dimaksud dengan skor Z adalah skor yang penjabarannya didasarkan atas unit deviasi
standar dari mean. Dalam hal ini mean dinyatakan = 0 (nol). Oleh karena
itu, dengan penjabaran skor-skor tersebut dibandingkan dengan rata-rata skor
sekelompoknya; apakah ia terletak di atas rata-rata kelompok (mean) atau di
bawahnya.
Misal kita melihat hasil ujian dari seorang anak bernama Umar
sebagai berikut.
Bahasa
Indonesia : 65
Matematika : 55
IPS : 70
Kita ketahui,
bahwa mean dan DS dari skor yang diperoleh Umar adalah sebagai berikut.
Mapel
|
Skor
|
Mean
|
DS
|
Bahasa Indonesia
|
65
|
60
|
4.0
|
Matematika
|
55
|
45
|
4.0
|
IPS
|
70
|
75
|
5.0
|
Dengan menggunakan mean dan DS, kita dapat menjabarkan atau
mengubah skor-skor yang diperoleh Umar menjadi skor Z.
Rumus :
Bahasa
Indonesia =
(di
atas mean)
Matematika =
(di atas mean)
IPS =
(di
bawah mean)
Kesimpulannya,
Umar kurang pandai dalam pelajaran IPS.
Skor Z digunakan juga untuk membandingkan prestasi anak dengan anak
yang lain dalam beberapa pelajaran.
Misal :
Nilai Basir
Bahasa
Indonesia : 70
Matematika : 60
IPS : 60
Siapa yang
lebih baik prestasinya ? Umar atau Basir ? sekilas jumlah skor mereka sama.
Umar 65+55+70=190, Basir 70+60+60 = 190. Dengan menggunakan skor Z kita dapat
mengetahui siapa yang lebih pndai di antara mereka. Perlu diingat, bahwa mean
dan DS untuk tiap mata peajaran yang dicapai siswa itu sama.
Skor Z Umar
Bahasa
Indonesia =
Matematika =
IPS =
Jumlah = 2,75
Skor Z Basir
Bahasa
Indonesia =
Matematika =
IPS =
Jumlah = 3,25
Dari hasil
tersebut, maka prestasi Basir lebih baik daripada Umar.
2.5
Mengolah Skor Mentah Menjadi Skor Standar T
Dengan bersumber pada skor Z seperti telah dibicarakan di muka, banyak pula
dikembangkan skor-skor standar lainnya yang dikenal orang sebagai angka
skala.
Jenis skor standar yang
merupakan angka skala yang telah banyak dikenal orang antara lain ialah skor
T. yang dimaksud dengan skor T ialah angka skala yang menggunakan dasar maen
= 50 dan jarak tiap deviasi standar (DS) = 10. Di dalam range -3 DS sampai dengan +3 DS, T tersebar dari 20 s.d 80, tanpa
bilangan-bilangan minus.
Rumus
Jika
skor-skor yang diperoleh Umar tadi kita jabarkan ke dalam skor T, maka :
Bahasa Indonesia =
Matematika =
IPS =
Dengan melihat hasil ppenjabaran skor T tersebut, secara cepat kita
dapat mengatakan bahwa Umar memiliki prestasi yang cukup baik dalam matematika,
dan kurang baik dalam IPS.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.
Mengolah
Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf, dapat menggunakan cara sebagai berikut.
a.
Mean
(M) Dan Deviasi Standar (DS) dengan rumus:
M
=
, DS =
atau DS =
b.
Batas
Lulus = Mean dengan rumus :
DS=
c.
Mean
Ideal Dan DS Ideal dengan rumus :
mean
ideal =
dan DS
ideal =
2.
Mengolah
Skor Mentah Menjadi Nilai 1-10 menggunakan rumus :
M =
M' + i (
)
DS=
3.
Penilaian
dengan Persen menggunakan rumus :
4.
Mengolah
Skor Mentah Menjadi Skor Standar Z menggunakan rumus :
5.
Mengolah
Skor Mentah Menjadi Skor Standar T menggunakan rumus :
Daftar
Pustaka
Purwanto, Ngalim
M., Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung. PT Remaja
Rosdakarya: 2017) hal. 87-107
No comments:
Post a Comment