“Komponen-komponen
Keterampilan Dasar
dalam Proses Pembelajaran Micro”
Mata Kuliah: Micro Teaching
Dosen Pembimbing : H. Zainal Abidin,
M.Pd
Program Bidang Studi / Semester : PBSI / 6

Disusun oleh:
Rudiyanto
Wasiri
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL
ULAMA INDRAMAYU
(STKIP
NU INDRAMAYU)
Tahun
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Penulisan
Keberhasilan mengajar selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi,
dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan-keterampilan ini
sudah sepantasnya dikuasai guru.
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia
ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai
substansi bidang studi yang diajarkan, keterampilan dasar mengajar juga adalah
merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar.
Keterampilan-keterampilan mengajar yang dimaksudkan itu
paling tidak meliputi keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya,
keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan memimpin diskusi
kelompok kecil.
1.2 Rumusan Masalah Penulisan
Dari latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka kami
penulis memiliki rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut.
1.2.1
Bagaimana keterampilan
membuka dan menutup pelajaran ?
1.2.2
Bagaimana keterampilan
mengelola kelas ?
1.2.3
Bagaimana keterampilan
memberikan penguatan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, maka
tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.3.1
Untuk mengetahui
keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
1.3.2
Untuk mengetahui
keterampilan mengelola kelas.
1.3.3
Untuk mengetahui
keterampilan memberikan penguatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
(Set Induction and Closure)
Komponen
pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam
keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan
terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan
tertarik untuk mengikutinya. Strategi membuka dan menutup pelajaran (Set
Induction and Closure) sebenarnya merupakan gabungan antara dua macam
keterampilan mengajar yang perlu dilatihkan dalam pengajaran micro.
Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan Set
Induction yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pemebelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar
mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga
usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Inti
persoalan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian
siswa, memotivasi, memberi acuan tentang tujuan, pokok persoalan yang akan
dibahas, rencana kerja serta pembagian waktu, mengaitkan pelajaran yang telah
dipelajari dengan topik baru, dan menanggapi situasi kelas.
Menutup pelajaran (closure)
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran. Menutut hasil penelitian
yang dilakukan oleh para pakar pendidikan menyatakan bahwa kemajuan hasil
belajar paling besar terjadi pada akhir pelajaran dengan cara memberikan suatu
ringkasan pokok-pokok materi yang sudah dibicarakan. Kegiatan menutup pelajaran
diakukan bukan di akhir pembelajaran, akan tetapi pada setiap akhir pokok
pembahasan selama satu jam pelajaran.
Inti kegiatan menutup pelajaran
adalah:
1. Merangkum
atau meringkas inti pokok pembelajaran.
2. Mengonsolidasikan
perhatian peserta didik pada masalah pokok pembahasan agar informasi yang diterimanya
dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.
3. Mengorganisasikan
semua pelajaran yang telah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan yang
berarti dalam memahami materi pelajaran.
4. Memberikan
tindak lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru dipelajari.
Contoh
: Setelah melakukan tugas rutin seperti mengisi daftar hadir, menyuruh peserta
didik menyiapkan alat-alat tulis, guru langsung menerangkan pokok bahasan.
Setelah pelajaran selesai, “nah anak-anak waktu sudah habis pelajaran kita
dilanjutkan minggu depan, assalamu’alaikum wr. wb.”
2.2 Keterampilan Mengelola Kelas (Class
Room Management)
Tugas
guru di dalam kelas sebagian besar adalah membelajarkan peserta didik dengan
menyelidiki kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal dapat
dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan ntuk mencapai tujuan
pemebelajaran. Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan pengajaran
(instruksional) atau dapat pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar
(pengelolaan kelas). Bila pengaturan kondisi dapat dikerjakan secara optimal,
maka proses belajar berlangsung secara opimal pula. Tetapi bila tidak dapat
disediakan secara optimal , tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap
belajar mengajar.
Hubungan
interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik sama
peserta didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan yang efektif merupakan
persyaratan bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Keterampilan
mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika
terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan melakukan kegiatan remedial.
a. Penggunaan
Kelas
Penggunaan
komponen dalam kelas mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
1. Mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah laku.
2. Membantu
siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan
memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kemarahan.
3. Menimbulkan
rasa kewajiban melihat diri dalam tugas serta tingkah laku yang sesuai dengan
aktivitas kelas.
b. Komponen
Keterampilan Mengelola Kelas
Komponen keterampilan
mengelola kelas adalah sebagai berikut.
1. Kehangatan
dan keantusiasan.
2. Penggunaan
bahan yang menantang akan meningkatkan gairah belajar siswa.
3. Perlu
dipertimbangkan penggunaan variasi media, gaya belajar dan pola interaksi.
4. Diperlukan
keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah strategi mengajarnya untuk mencegah gangguan yang
timbul.
5. Penekanan
hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal negatif.
6. Mendorong
siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri dengan cara memberi contoh
dalam perbuatan guru sehari-hari.
Keterampilan mengelola kelas dibedakan
menjadi dua yaitu:
1. Keterampilan
yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
a. Menunjukan
sikap yang tanggap
b. Membagi
perhatian
c. Memberi
petunjuk-petunjuk yang jelas
d. Menegur
e. Memberi
penguatan
2. Keterampilan
yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan
renspons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar
guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal.
Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru adalah :
a. Memodifikasi
tingkah laku
b. Pengelola
kelompok
c. Menemukan
dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah adalah seperangkat cara
yang dapat dikerjakan, menurut Marshall, adalah :
a. Pengabaian
yang direncanakan
b. Campur
tangan dengan isyarat
c. Mengawasi
dari dekat
d. Menguasai
perasaan yang mendasari terjadinya satu perbuatan yang negatif
e. Mengungkapkan
perasaan siswa
f. Memindahkan
masalah yang bersifat mengganggu
g. Menyusun
kembali rencana belajar
h. Menghilangkan
ketegangan dengan humor
i.
Memindahkan penyebab
gangguan
j.
Pengekangan fisik
k. pengasingan
Hal-hal
yang harus dihindari.
Beberapa kekeliruan yang perlu dihindari dalam
mempraktikkan keterampilan mengelola kelas adalah:
1. Campur
tangan yang berlebihan
2. Kelenyapan
yang menunjukan adanya kelenyapan dilihat dari tingkah laku guru yang gagal
dalam melengkapi suatu instruksi, sehinggga penyajiannya menjadi terhenti untuk
beberapa saat, yang sifatnya menjadi
mengganggu.
3. Ketidaktepatan
memulai dan mengakhiri kegiatan.
4. Penyimpanan
5. Bertele-tele
6. Pengulangan
penjelasan yang tidak perlu.
2.3 Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Pada
umumnya penghargaan memberikan pengaruh postif terhadap kehidupan manusia, karena
dapat mendorong dan memperbaiki tingkah laku seseorang serta meningkatkan
usahanya. Untuk kegiatan proses pembelajaran, penghargaan mempunyai arti
sendiri. Semua penghargaan ini tidak berwujud materi, melainkan dalam bentuk
kata-kata, senyuman, angggukan, dan sentuhan.
Intisari arti dari penguatan itu adalah respons terhadap
tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut. Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan sembarangan,
tetapi harus mendapat perhatian serius. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan keterampilan penguatan antara lain:
1. Hindari
komentar negatif, jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan jangan
dibentak atau dihina.
2. Kehangatan,
artinya perhatikan dalam gerakan, mimik, suara, serta angguakan yang serius.
3. Kesungguhan,
dilaksanakan dengan serius tidak basa-basi.
4. Bermakna,
jika guru bertanya dan peserta didik menjawab seperti bagus, dan tepat.
5. Perlu
ada variasi, seperti anggukan, senyum, sentuhan, bagus, gerakan tangan.
Komponen-Komponen
Keterampilan Penguatan
Pembelajaran penguatan memiliki peran yang sangat penting
untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih memiliki maknadan bermutu.
Pujian dan respons yang positif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik
yang telah menemukan prestasi, baik dalam akademik maupun non-akademik, anak
akan merasakan bahwa perbuatannya dihargai dengan demikan akan menjadi
motivator untuk terus berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya.
Pada prinsipnya keterampilan penguatan dapat dikelompokkan
ke dalam dua jenis, yaitu penguatan verbal dan penguatan non-verbal.
1. Penguatan
verbal, berupa kata-kata atau kalimat seperti saya senang
2. Penguatan
non-verbal, berupa mimik, dan gerakan tubuh, dan menggunakan sentuhan
digosok-gosok punggungnya. Melalui kegiatan menyenangkan seperti menunjukkan
kepada ketua kelas. Menggunakan simbol atau benda, seperti anak disuruh
mengerjakan PR di papan tulis, kemudian diberikan tanda betul dan penguatan tak
penuh seperti jawabanmu benar, tetapi perlu disempurnakan lagi.
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Komponen
pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam
keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan
terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan
tertarik untuk mengikutinya. Strategi membuka dan menutup pelajaran(Set
Induction and Closure) sebenarnya merupakan gabungan antara dua macam
keterampilan mengajar yang perlu dilatihkan dalam pengajaran micro.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses pembelajaran
yang harus dilaluinya. Sebab jika seorang guru pada awal pembelajaran tidak
mampu menarik perhatian peserta didik, maka proses tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai dengan baik.
Keterampilan
mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika
terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan melakukan kegiatan remedial.
Pembelajaran
penguatan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran yang lebih memiliki makna dan bermutu. Pujian dan respons
yang positif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik yang telah menemukan
prestasi, baik dalam akademik maupun non-akademik, anak akan merasakan bahwa
perbuatannya dihargai dengan demikan akan menjadi motivator untuk terus
berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya.
Asril, Zainal.Micro
Teaching:2017.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada
No comments:
Post a Comment