Guruku
Inspirasiku, Inspirasiku adalah Guruku.
Di dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tentu kita harus
mempunyai bekal untuk menjalaninya. Salah satunya yaitu dengan bekal
pendidikan. Pendidikan bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat sekitar kita.
Dari zaman ke zaman, dunia pendidikan selalu mengalami perubahan-perubahan yang
dilakukan oleh penguasa negeri. Siapa yang menjadi menteri, di situlah dia
memiliki kebijakan untuk mengubah sistem pendidikan sesuai dengan perkembangan
zaman dan perkembangan teknologi.
Salah satu aspek yang penting di dalam dunia pendidikan yaitu guru.
Guru merupakan fasilitas, orang tua, motivator, dan sutradara untuk
murid-muridnya ketika berada di lingkungan sekolah. Bahkan ketika berada di
luar lingkungan sekolahpun masih ada guru yang memantau anak didiknya. Guru
berperan penting di dalam proses pembelajaran. Guru juga yang menentukan
berhasil atau tidaknya suatu pendidikan. Di tangan seorang gurulah murid atau
siswa dididik dan diarahkan ke jalan yang benar untuk menjadi orang-orang yang
bermanfaat bagi orang lain. Menjadi seorang guru memang bukan hal yang mudah.
Butuh keikhlasan yang melebihi keikhlasan dari profesi yang lain.
Guru bukan hanya dituntut untuk menyelasikan tugas administrasi
yang berlaku sesuai aturan saja, namun lebih daripada itu tugas seorang guru ialah
memanusiakan manusia. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Yang
dihadapi oleh guru bukanlah benda mati atau robot, tetapi manusia yang memiliki
karakter yang berbeda-beda dari semua murid yang ada di dalam lingkungan
sekolahnya. Lebih dari hanya sekedar mendidik, guru dituntut juga untuk bisa
masuk ke dalam dunianya siswa, memahami karakter dari masing-masing siswa, dan
menghadapi berbagai macam permasalahan-permasalahan pribadi siswa yang
terkadang mengganggu proses belajar dari siswa tersebut. Tidak semua guru bisa
melakukan hal tersebut, tetapi tidak sedikit pula guru yang mampu melakukan hal
tersebut. Semuanya bisa dilakukan apabila guru melakukan pekerjaan dengan
sepenuh hati.
Dulu waktu saya masih sekolah, saya berpikir
bahwa menjadi seorang guru itu enak dan mudah. Kerjanya hanya menulis di papan
tulis, memberikan PR kepada siswanya, bahkan terkadang ada guru yang kerjanya
hanya marah-marah kepada siswanya. Tapi pas saya kuliah di bidang keguruan,
ternyata menjadi seorang guru itu lebih sulit dibanding dengan apa yang saya
pikirkan dulu pas menjadi seorang siswa. Beberapa kali saya praktik di lapangan
untuk keperluan tugas kuliah, berdiri di depan kelas untuk memberikan materi
dan menghadapi puluhan siswa yang memiliki berbagai macam karakter dan berasal
dari latar belakang yang berbeda-beda ternyata tidak semudah yang saya
bayangkan sebelumnya. Maka dari itu, berawal dari situ saya mulai mencoba untuk
mengagumi profesi guru yang sangat mulia dengan berbagai macam tugas yang tidak
mudah itu. Ternyata benar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Berbicara mengenai guru, biasanya ada beberapa guru di sekolah yang
mudah diingat oleh siswanya meskipun siswa itu sudah lulus. Bahkan ada guru
yang selalu dirindukan oleh siswanya. Biasanya guru-guru yang mudah diingat
oleh siswanya itu kalau tidak guru yang baik dan asyik, tentunya guru yang
tegas atau siswa lebih sering menggunakan kata galak. Iya, di dalam
suatu sekolahan sudah pasti ada bebrapa guru yang mempunyai karakterk
tersendiri baik dari segi penampilan maupun dari segi sikapnya ketika mengajar
di kelas. Guru dengan metode pembelajaran yang menyenangkan tentu akan
diidolakan oleh siswanya. Guru dengan metode pembelajaran yang monoton biasanya
tidak terlalu disukai oleh siswanya, biasanya guru matematika.
Dari jenjang pendidikan TK sampai SMA, saya mengidolakan beberapa
guru yang mungkin bisa dibilang bahwa guru tersebut bisa menjadi inspirasi
saya. Tapi dari sekian banyak guru yang
saya idolakan, guru waktu saya SMA lah yang paling saya idolakan dan menjadi
inspirasi saya sampai sekarang. Beliau adalah wali kelas saya ketika di kelas
XI. Beliau adalah seorang guru Agama. Banyak pesan moral yang beliau sampaikan
kepada siswanya, bukan hanya persoalan bekal agama untuk kehidupan di akhirat
saja, tetapi juga pesan moral bagaimana kita dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
Saya sangat terinspirasi oleh cerita beliau pada masa lalunya sebelum
menjadi seorang guru. Sampai sekarangpun saya masih ingat cerita masa lalu
beliau yang pernah disampaikan kepada kami ketika di kelas. Guruku adalah
seorang guru yang memiliki masa kecil yang sangat memprihatinkan. Guruku
berasal dari keluarga yang tidak mampu. Bahkan untuk sekolah, beliau sering
bolos karena harus bekerja untuk membiayai kebutuhan sekolahnya. Dari mulai SMP
sampai kuliah, guruku membiayai semua kebutuhan pendidikannya dari hasil beliau
bekerja serabutan. Guruku pernah menjadi seorang buruh angkut di pelabuhan,
pernah menjadi seorang nelayan, pernah menjadi seorang tukang becak, dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Guruku adalah seseorang yang mandiri, memiliki semangat yang
tinggi, dan menghormati gurunya terutama kedua orang tuanya. Guruku itu adalah
sosok seseorang yang sangat menyayangi ibunya. Ketika ibunya sakit, guruku izin
tidak mengajar demi bisa merawat ibunya. Mulai dari menyuapi ibunya sampai
memandikan ibunya beliau lakukan atas dasar kasih sayangnya kepada seorang ibu.
Terihat dari raut wajahnya kesedihan yang sangat mendalam ketika ibunya pergi
meninggalkan beliau untuk selamanya. Kebetulan pada saat ibu dari guruku
meninggal dunia, kami sekelas berkunjung ke rumahnya.
Selain guruku bekerja sambil menempuh pendidikan, beliau juga
termasuk orang yang aktif di organisasi dan memiliki jiwa kepemimpinan yang
tinggi ketika menjadi siswa. Hal ini terbukti dari cerita beliau dan
teman-temannya kalau dulu beliau pernah menjadi ketua OSIS selama dua periode.
Maka dari itu, selain menjadi seorang guru agama, beliau juga menjabat sebagai
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Selama saya sekolah SMA dulu, saya paling dekat sama beliau yang
menjadi wali kelas pas kelas XI. Saya merasa bahwa beliau adalah orang tua
kedua saya ketika di sekolah. Banyak nasihat-nasihat, motivasi, dan pesan moral
yang beliau sampaikan kepada saya. Dari kedekatan itu, ketika momen perpisahan
SMA, saya sampai memeluk beliau dan menangis seakan tidak ingin berpisah
dengannya. Sampai sekarang pun saya masih mengidolakan beliau dan menjadikan
beliau sebagai inspirasi saya, meskipun sekarang saya sudah tidak lagi bisa
bertemu dengan guruku setiap saat. Tapi saya percaya, bahwa doa dari guruku
sama dengan kehebatan doa dari kedua orang tuaku, karena guruku sudah saya anggap
seperti orang tuaku yang selalu menginspirasiku.
Dari beliau saya belajar banyak. Dari beliau saya belajar tentang
bagaimana kerasnya beliau menjalani kehidupan dulu ketika menjadi seorang
siswa. Tidak seperti siswa pada zaman sekarang yang tinggal meminta uang ke
orang tua untuk kebutuhan sekolahnya, dan tidak sedikit pula siswa yang
menyalahgunakan uang keperluan sekolah untuk hal-hal yang negatif. Dari beliau
saya belajar tentang bagaimana proses yang harus dilalui untuk mendapatkan
hasil yang kita inginkan. Dari beliau saya belajar tentang bagaimana pentingnya
usaha, kerja keras, dan doa yang harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan.
Dari beliau saya belajar tentang bagaimana caranya menghormati guru. Dan dari
beliau saya belajar tentang bagaimana cara menyangi dan menghormati kedua orang
tua terutama ibu.
Idola dan
inspirasiku bukan artis bersuara merdu, bukan artis dengan puluhan lagu, bukan
artis berfolowwers ratusan ribu, tetapi idola dan inspirasiku adalah
guruku dengan keikhlasan dan kelembutannya dalam memberikan ilmu. Tulisan ini
saya dedikasikan khususnya untuk wali kelas saya di kelas XI dulu pas saya SMA,
dan umumnya untuk guru-guru yang ada di negeriku. Teruslah berjuang dan
mendidik generasi bangsa wahai engkau Bapak dan Ibu guru. Teruslah menjadi
pelita dalam kegelapan. Teruslah menjadi embun penyejuk dalam kehidupan.
Teruslah menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Semoga keberkahan
dan kebahagiaan selalu menyertai Bapak dan Ibu guru. Guruku inspirasiku.
Inspirasiku adalah guruku.
Ditulis oleh,
Nama : Rudiyanto
This way my colleague Wesley Virgin's report launches with this shocking and controversial video.
ReplyDeleteAs a matter of fact, Wesley was in the military-and soon after leaving-he unveiled hidden, "mind control" secrets that the government and others used to get anything they want.
These are the same SECRETS tons of celebrities (notably those who "come out of nowhere") and elite business people used to become rich and famous.
You probably know how you use less than 10% of your brain.
Mostly, that's because the majority of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Maybe this conversation has even occurred IN YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years back, while riding an unlicensed, beat-up trash bucket of a car without a license and $3 in his pocket.
"I'm so fed up with going through life paycheck to paycheck! Why can't I become successful?"
You took part in those types of questions, am I right?
Your success story is going to start. You need to start believing in YOURSELF.
Watch Wesley Virgin's Video Now!