Wednesday, November 16, 2016

Makalah Fonologi “Komunikasi Verbal”



ini cintoh makalah fonologi dari kelompok 3 :
Rali Padli
Rani Ruswiani
Rina Raudlatul J.
Windy Afiyatun
Ade Evi Dwi J.




 


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya, hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Komunikasi Verbal”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Fonologi.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna, baik dari segi isi, metode, serta kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh


                                                                                                Indramayu, 27 Oktober 2016


                                                                                    Kelompok 3







i

DAFTAR ISI
                                                                                                             Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................        i  
DAFTAR ISI.....................................................................................        ii
BAB I        PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang Penulisan......................................        I-1
1.2.    Rumusan Masalah Penulisan.................................        I-2
1.3.    Tujuan Penulisan....................................................        I-2
1.4.    Manfaat Penulisan.................................................        I-2
BAB II       PEMBAHASAN
2.1.   Dasar Teori.............................................................        II-3
2.2.   Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal............        II-6
2.3.   Faktor Kelancaran Komunikasi Verbal..................        II-7
2.4.   Perbedaan antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal   II-8
BAB III     PENUTUP
                   3.1. Simpulan...................................................................        III-9
                   3.2. Saran.........................................................................        III-9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................       




ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan
Masyarakat merupakan suatu kelompok besar yang hidup dalam suatu lingkungan. Dalam kehidupannya, masyarakat harus saling membutuhkan guna memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Dalam proses tersebut individu-individu ataupun kelompok-kelompok harus melakukan interaksi.
Manusia saling berinteraksi memerlukan suatu kontak dan akan dilanjutkan komunikasi untuk mencapai interaksi sempurna. Dalam topik komunikasi tersebut, komunikasi dapat digolongkan dua bagian dalam penyampaiannya. Dalam melakukan komunikasi tersebut bisa dilakukan dengan garis besar yaitu  komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Komunikasi nonverbal ( nonverbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi nonverbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi nonverbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara.


1.2.     Rumusan Masalah Penulisan
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa definisi tentang komunikasi verbal dan nonverbal?
3.      Apa fungsi komunikasi verbal dan nonverbal?
4.   Apa perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal?

1.3.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk:
1.      Mengetahui tentang komunkasi verbal dan nonverbal.
3.      Mengetahui fungsi dari komunikasi verbal dan nonverbal.
4.   Mengetahui perbedaan pada komunikasi verbal dan nonverbal.

 1.4. Manfaat Penulisan
Dan juga adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu untuk:
1.      Memberi tahu tentang apa yang dimaksud dengan komunkasi verbal dan nonverbal.
2.      Memberi tahu tentang fungsi dari komunikasi verbal dan nonverbal.
3.      Memberi tahu tentang perbedaan pada komunikasi verbal dan nonverbal.











BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori
2.1.1.  Pengertian Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
A. Komunikasi Verbal ( verbal communication )
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mengunakan kata-kata, dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Kumunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapakan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan data dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Lebih lanjut Potter dan Perry (1987) mengidentifikasi bahwa komunikasi verbal sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu denotative and connotative meaning (kemaknaan), vocabulary (perbendaharaan kata), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), clarity dan brevity (kejelasan dan keringkasan), dan timing and relevance (waktu dan relevansi). Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata akan mengandung beribuh makna.
2.1.2.      Unsur-unsur penting dalam Komunikasi Verbal
1.      Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal atau lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b.      Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.       Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

Ø Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
·         Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
·         Teori kedua ialah  yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
·         Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimulus) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2.      Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
B. Komunikasi Nonverbal ( nonverbal communication)
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Contoh :
a.  Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk, antara lain: bersalaman, menggenggam tangan, sentuhan dipunggung, mengelus-elus. Pukulan lan lain-lain.
b. Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresiwajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
c.      Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
d.    Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).




2.2.       Fungsi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
v Secara garis besar fungsi komunikasi verbal ada dua, yaitu: fungsi terhadap sosial dan fungsi terhadap individu.
·         Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial, yaitu:
a.        Pengawasan lingkungan.
b.      Korelasi antar bagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya.
c.       Sosialisasi.
d.      Hiburan.
·         Kemudian menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi Verbal adalah:
a.       Memberikan status.
b.      Memperkokoh norma-norma sosial.
·         Meskipun komunikasi melalui media massa itu fungsional, tetapi dapat berubah menjadi disfungsional. Sedangkan, fungsi terhadap individu ada tujuh:
a.       Pengawasan atas pencarian informasi.
b.      Mengembangkan konsep diri.
c.       Fasilitas dalam hubungan sosial.
d.      Substitusi dalam hubungan sosial.
e.       Membantu melegakan emosi.
f.       Pelarian dari ketegangan dan keterasingan.
g.      Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

·         Menurut Samovar (Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya), bahwa dalam suatu peristiwa komunikasi, perilaku nonverbal digunakan secara bersama-sama dengan Bahasa verbal.
v Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp (1972: 9-12) dalam (Herlina Tanpa tahun) ada lima, yaitu:
1.      Repitisi, yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal.
2.      Subtitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal.
3.      Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal.
4.   Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna nonverbal.
5.   Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal menggaris bawahinya.

v  Komunikasi ini sangat penting, namun memiliki hambatan. Diantara hambatan tersebut yaitu:
1.      Hambatan konsepsi atau pemahaman
Dalam berkomunikasi sangat penting bagi kebermaknaan suatu komunikasi.
Kesalahpahaman ini bisa terjadi jika:
·      Komunikasi Nonverbal bersifat insting, dan tidak dipelajari
·      Adanya keyakinan bahwa fenomena nonverbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh
·      Banyaknya gerak isyarat yang digunakan dalam komunikasi membuatnya sulit untuk dipelajari secara praktis dalam hubungannya dengan perilaku manusia.
2.       Hambatan sejarah
Cara pergerakan dalam pengucapan bahasa dianggap perlu dilakukan menarik perhatian audience, bukan sebagai pelengkap dan penguat pesan yang disampaikan.
3.      Hambatan metodologi
Diperlukan peralatan yang mahal untuk mempelajari komunikasi nonverbal.

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelancaran Komunikasi Verbal
1)      Faktor Intellegensi
Orang yang memiliki intellegensi yang tinggi biasanya memiliki banyak pembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.
2)  Faktor budaya
Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti di Indonesia yang memiliki keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki bahasanya masing-masing.
3)   Faktor Pengetahuan
Orang yang memiliki pengetahuan banyak akan mendorong yang bersangkutan untuk berbicara lancar dengan pembendaharaan kata yang banyak
4)    Faktor Kepribadian
Orang memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara pada orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.
5)   Faktor Biologis
Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.
6)  Faktor Pengalaman
Orang yangbanyak berkomunikasi baik berbicara dengan orang lain, individu atau massa, akan dapat berbicara secara lancar.
2.4.  Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
Untuk memahami dengan lebih jelas antara komunikasi verbal dan nonverbal, kita dapat melihat tabel mengenai tipe-tipe komunikasi berikut ini



Komunikasi
Vokal
Nonvokal
Komunikasi verbal
Bahasa Lisan (spoken words)
Bahasa Tertulis (written words)
Komunikasi nonverbal
Nada Suara (tone of voice). desah (sighs), jeritan (screams), kualitas vokal (vocal quality)
Isyarat (gesture) gerakan (movement) penampilan (appearance), ekspresi wajah (facial expression)
Gambar 1.1
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan- perbedaan.











BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan 
Komunikasi verbal tersebut dipergunakan manusia guna mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud merek, menyampaikan fakta, data, serta informasi dan menjelaskannya. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. Bahasa yang digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti khusus yang kadang hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada.setiap individu memiliki bahasa yang berbeda-beda namun tetap memiliki arti atau tujuan yg sama dalam berkomunikasi.
Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Komunikasi secara verbal tersebut akan memberikan informasi yang cukup jelas maknanya karena disampaikan secara langsung oleh individu.
Komunikasi Nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi. Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.

 

 
3.2. Saran   
Pembahasan mengenai komunikasi verbal dan non verbal serta hambatan  maupun strategi untuk meningkatkan komunikasi interpersonal diharapkan dapat menjadikan khasanah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa maupun pembaca secara umum. Sebagai pribadi maupun sebagai seorang akademisi hendaknya kita dapat dengan bijak menggunakan sarana komunikasi verbal maupun nonverbal dalam  hubungan atau relasi kita dengan orang lain. Kita dapat menempatkan diri maupun mengenali berbagai karakter serta situasi kondisi lingkungan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kita di dalam berinteraksi serta membangun relasi dengan sesama. 

DAFTAR PUSTAKA
http://apperik-tugas-makalah-komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html
http://MakalahKomunikasi-Verbal-dan-Nonverbal-dalam-Hubungan-Interpersonal _Tugas Kuliahku.html



No comments:

Post a Comment

Naskah Drama "Balada Saridin"

Pemain : 1.       Saridin 2.       Aisyah 3.       Sari (teman Aisyah) 4.       Siti (teman Aisyah) 5.       Ayah Aisyah 6.  ...