ini cintoh makalah fonologi dari kelompok 3 :
Rali Padli
Rani Ruswiani
Rina Raudlatul J.
Windy Afiyatun
Ade Evi Dwi J.
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahiwabarakatuh
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah dan karunia-Nya, hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Komunikasi Verbal”.
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari mata
kuliah Fonologi.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna, baik dari segi isi,
metode, serta kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum
warahmatullahiwabarakatuh
Indramayu,
27 Oktober 2016
Kelompok
3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan...................................... I-1
1.2. Rumusan Masalah Penulisan................................. I-2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................... I-2
1.4. Manfaat Penulisan................................................. I-2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori............................................................. II-3
2.2. Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal............ II-6
2.3. Faktor Kelancaran Komunikasi Verbal.................. II-7
2.4. Perbedaan antara Komunikasi Verbal dan
Nonverbal II-8
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan................................................................... III-9
3.2. Saran......................................................................... III-9
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Penulisan
Masyarakat merupakan suatu kelompok
besar yang hidup dalam suatu lingkungan. Dalam kehidupannya, masyarakat harus
saling membutuhkan guna memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Dalam proses
tersebut individu-individu ataupun kelompok-kelompok harus melakukan interaksi.
Manusia saling berinteraksi
memerlukan suatu kontak dan akan dilanjutkan komunikasi untuk mencapai
interaksi sempurna. Dalam topik komunikasi tersebut, komunikasi dapat
digolongkan dua bagian dalam penyampaiannya. Dalam melakukan komunikasi
tersebut bisa dilakukan dengan garis besar yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi
verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written)
atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun
pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Contoh :
komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi
verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara
komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan
menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Komunikasi nonverbal ( nonverbal communicarion)
menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena
komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu
bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya
dengan dunia bisnis, komunikasi nonverbal bisa membantu komunikator untuk lebih
memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat
menerima pesan. Bentuk komunikasi nonverbal sendiri di antaranya adalah, bahasa
isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan
intonasi suara.
1.2.
Rumusan
Masalah Penulisan
Dari latar belakang yang telah
dijelaskan di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa definisi
tentang komunikasi verbal dan nonverbal?
3.
Apa fungsi
komunikasi verbal dan nonverbal?
4. Apa perbedaan komunikasi verbal dan
nonverbal?
1.3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk:
1.
Mengetahui
tentang komunkasi verbal dan nonverbal.
3.
Mengetahui
fungsi dari komunikasi verbal dan nonverbal.
4. Mengetahui perbedaan pada komunikasi verbal
dan nonverbal.
1.4. Manfaat Penulisan
Dan juga adapun manfaat dari penulisan makalah ini,
yaitu untuk:
1.
Memberi tahu tentang apa yang
dimaksud dengan komunkasi verbal dan nonverbal.
2.
Memberi tahu tentang fungsi dari
komunikasi verbal dan nonverbal.
3.
Memberi tahu tentang perbedaan pada
komunikasi verbal dan nonverbal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori
2.1.1. Pengertian Komunikasi Verbal dan
Komunikasi Nonverbal
A. Komunikasi Verbal ( verbal communication )
Komunikasi
verbal adalah komunikasi yang mengunakan kata-kata, dalam bentuk lisan ataupun
tulisan. Kumunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia.
Melalui kata-kata, mereka mengungkapakan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan,
atau maksud mereka, menyampaikan data dan informasi serta menjelaskannya,
saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, bertengkar. Dalam
komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi
verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara
komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan
berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Lebih
lanjut Potter dan Perry (1987) mengidentifikasi bahwa komunikasi verbal sangat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu denotative
and connotative meaning
(kemaknaan), vocabulary (perbendaharaan
kata), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), clarity dan brevity (kejelasan dan keringkasan), dan timing and relevance
(waktu dan relevansi). Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan
seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh
orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata
akan mengandung beribuh makna.
2.1.2. Unsur-unsur penting dalam Komunikasi
Verbal
1.
Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem
lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang
bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal atau lisan, tertulis pada kertas,
ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan
hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun
sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan
komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.
Untuk
mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b.
Untuk
membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.
Untuk
menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Ø Menurut para
ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan
berbahasa.
·
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang
dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F.
Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response)
atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu
organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi.
Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa
yang diucapkan oleh orang lain.
·
Teori kedua ialah yang dikembangkan oleh Noam Chomsky.
Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis
yang dibawa dari lahir.
·
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori
penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
rangsangan (stimulus) yang diterima
dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam
dirinya.
2.
Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil
dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal,
entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang,
barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan
langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
B. Komunikasi Nonverbal ( nonverbal communication)
Banyak
komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal,
orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang
berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan
berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non
verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi non
verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi,
symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Contoh :
a.
Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk, antara lain: bersalaman,
menggenggam tangan, sentuhan dipunggung, mengelus-elus. Pukulan lan lain-lain.
b. Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik
atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresiwajah, isyarat, dan sikap
tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau
frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
c.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur
nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada
bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas
suara, intonasi, dan lain-lain.
d. Kronemik
Kronemik
adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok
bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam
jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
2.2.
Fungsi Komunikasi Verbal dan Komunikasi
Nonverbal
v Secara
garis besar fungsi komunikasi verbal ada dua, yaitu: fungsi terhadap sosial dan
fungsi terhadap individu.
·
Menurut Lasswell dan
Wright ada empat fungsi sosial, yaitu:
a.
Pengawasan lingkungan.
b.
Korelasi
antar bagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya.
c.
Sosialisasi.
d.
Hiburan.
·
Kemudian menurut Lazarsfeld dan
Merton fungsi sosial komunikasi Verbal adalah:
a.
Memberikan
status.
b.
Memperkokoh
norma-norma sosial.
·
Meskipun komunikasi melalui media
massa itu fungsional, tetapi dapat berubah menjadi disfungsional. Sedangkan,
fungsi terhadap individu ada tujuh:
a.
Pengawasan
atas pencarian informasi.
b.
Mengembangkan
konsep diri.
c.
Fasilitas
dalam hubungan sosial.
d.
Substitusi
dalam hubungan sosial.
e.
Membantu
melegakan emosi.
f.
Pelarian
dari ketegangan dan keterasingan.
g.
Sebagai
bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
·
Menurut Samovar
(Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya), bahwa dalam suatu peristiwa
komunikasi, perilaku nonverbal digunakan secara bersama-sama dengan Bahasa
verbal.
v Fungsi pesan
nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp (1972:
9-12) dalam (Herlina Tanpa tahun) ada lima, yaitu:
1.
Repitisi, yaitu mengulang kembali
pesan yang disampaikan secara verbal.
2.
Subtitusi, yaitu menggantikan
lambang-lambang verbal.
3.
Kontradiksi, yaitu menolak pesan
verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal.
4. Komplemen,
yaitu melengkapi dan memperkaya makna nonverbal.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal menggaris bawahinya.
v
Komunikasi ini sangat penting, namun
memiliki hambatan. Diantara hambatan tersebut yaitu:
1.
Hambatan konsepsi atau pemahaman
Dalam
berkomunikasi sangat penting bagi kebermaknaan suatu komunikasi.
Kesalahpahaman ini bisa terjadi jika:
·
Komunikasi Nonverbal bersifat
insting, dan tidak dipelajari
·
Adanya keyakinan bahwa fenomena
nonverbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh
·
Banyaknya gerak isyarat yang
digunakan dalam komunikasi membuatnya sulit untuk dipelajari secara praktis
dalam hubungannya dengan perilaku manusia.
2.
Hambatan
sejarah
Cara
pergerakan dalam pengucapan bahasa dianggap perlu dilakukan menarik perhatian
audience, bukan sebagai pelengkap dan penguat pesan yang disampaikan.
3.
Hambatan metodologi
Diperlukan peralatan yang mahal untuk mempelajari
komunikasi nonverbal.
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kelancaran Komunikasi Verbal
1)
Faktor Intellegensi
Orang yang memiliki
intellegensi yang tinggi biasanya memiliki banyak pembendaharaan kata
dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.
2) Faktor
budaya
Setiap
budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti di Indonesia yang memiliki
keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki bahasanya masing-masing.
3) Faktor
Pengetahuan
Orang yang
memiliki pengetahuan banyak akan mendorong yang bersangkutan untuk berbicara
lancar dengan pembendaharaan kata yang banyak
4) Faktor
Kepribadian
Orang
memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara pada orang lain
disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.
5) Faktor
Biologis
Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.
6) Faktor
Pengalaman
Orang
yangbanyak berkomunikasi baik berbicara dengan orang lain, individu atau massa,
akan dapat berbicara secara lancar.
2.4. Perbedaan Antara Komunikasi
Verbal dan Komunikasi Nonverbal
Untuk
memahami dengan lebih jelas antara komunikasi verbal dan nonverbal, kita dapat
melihat tabel mengenai tipe-tipe komunikasi berikut ini
Komunikasi
|
||
Vokal
|
Nonvokal
|
|
Komunikasi verbal
|
Bahasa Lisan (spoken words)
|
Bahasa Tertulis (written words)
|
Komunikasi nonverbal
|
Nada Suara (tone of voice). desah (sighs),
jeritan (screams), kualitas vokal (vocal quality)
|
Isyarat (gesture) gerakan (movement)
penampilan (appearance), ekspresi wajah (facial expression)
|
Gambar 1.1
Komunikasi
verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam
arti kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna.
Namun, keduanya juga memiliki perbedaan- perbedaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Komunikasi verbal tersebut dipergunakan manusia guna
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud merek,
menyampaikan fakta, data, serta informasi dan menjelaskannya. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting. Bahasa yang digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti khusus yang
kadang hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada.setiap individu
memiliki bahasa yang berbeda-beda namun tetap memiliki arti atau tujuan yg sama
dalam berkomunikasi.
Kemaknaan dari kata, kalimat, atau
bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji
dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal.
Komunikasi secara verbal tersebut akan memberikan informasi yang cukup jelas
maknanya karena disampaikan secara langsung oleh individu.
Komunikasi Nonverbal adalah semua
aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita
mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda
yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi.
Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya
dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami.
Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi secara
terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang
efektif.
3.2. Saran
Pembahasan
mengenai komunikasi verbal dan non verbal serta hambatan maupun strategi
untuk meningkatkan komunikasi interpersonal diharapkan dapat menjadikan
khasanah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa maupun pembaca secara umum. Sebagai
pribadi maupun sebagai seorang akademisi hendaknya kita dapat dengan bijak
menggunakan sarana komunikasi verbal maupun nonverbal dalam hubungan atau
relasi kita dengan orang lain. Kita dapat menempatkan diri maupun
mengenali berbagai karakter serta situasi kondisi lingkungan agar dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk kita di dalam berinteraksi serta membangun relasi
dengan sesama.
DAFTAR PUSTAKA
http://apperik-tugas-makalah-komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html
http://MakalahKomunikasi-Verbal-dan-Nonverbal-dalam-Hubungan-Interpersonal
_Tugas Kuliahku.html
No comments:
Post a Comment