BAB II
PEMBAHASAAN
2.1
Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan
berasal dari kata ‘’pustaka’’ yang artinya buku atau kitab. Dalam bahasa
Inggris disebut library dari kata liber yang berarti buku dan dalam bahasa
Belanda disebut bibliotheek dari kata biblia yang berarti buku atau kitab. Oleh
karena mempunyai akar kata yang sama, perpustakaan sering dikaitkan dengan buku
atau kitab.
Perpustakaan
adalah suatu tempat menyimpan atau mengkoleksi buku atau media cetak lain yang
berisi informasi untuk dipinjamkan kepada pembaca. Menurut Sulistyo Basuki,
perpustakaan adalah sebuah gedung atau ruang yang digunakan untuk menyimpan
buku dan terbitan lain dengan susunan tertentu untuk digunakan pembaca dan
tidak untuk dijual. Sedangkan menurut Surat Keputusan dari Menpan No. 18 Tahun
1988, perpustakaan adalah suatu unit kerja sekurang-kurangnya mempunyai koleksi
1000 judul bahan pustaka atau 2.500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan
pejabat yang berwenang. Sedangkan ilmu perpustakaan adalah ilmu yang mengkaji
hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan.
Selain
buku atau media cetak seperti majalah, laporan, pamphlet, prosiding, naskah
juga ada berbagai media audiovisual seperti film, slide, kaset, piringan hitam
dan bahkan sekarang ini perpustakaan juga menyediakan komputer yang sudah
tersambung dengan akses internet untuk memudahkan pengunjung mencari informasi
yang mereka inginkan.
Dari
definisi perpustakaan ada beberapa point penting yang memiliki spesifikasi
mengenai fungsi dan peran perpustakaan yaitu :
1. Perpustakaan
sebagai suatu unit kerja
2. Perpustakaan
sebagai tempat pengumpul, penyimpan, dan pemelihara berbagai koleksi bahan
pustaka
3. Bahan
pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu
4. Bahan
pustaka digunakan oleh pengguna secara kontinu
5. Perpustakaan
sebagai sumber informasi.
Sepanjang sejarah manusia,
perpustakaan bertindak selaku penyimpan hasil pemikiran manusia yang dituangkan
dalam bentuk cetak maupun noncetak
ataupun elektronik. Hasil pemikiran manusia yang dicetak, noncetak maupun
elektronik inilah yang kemudian menjadi alat bantu belajar manusia. Karena
perpustakaan sering dikaitkan dengan buku, dan buku digunakan sebagai alat
belajar , maka perpustakaan sangat dekat dengan kegiatan belajar. Akan tetapi,
perpustakaan bukan tempat sekolah dalam arti formal.
2.2
Fungsi Perpustakaan
Setiap
perpustakaan diselengarakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Menurut beberapa
sumber umumnya perpustakaaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyimpanan
Artinya perpustakaan bertugas menyimpan pustaka yang
diterimanya. Contohnya pada perpustakaan nasional digunakan sebagai tempat
menyimpan hasil terbitan suatu Negara.
2. Penelitian
Perpustakaan menyediakan buku bagi keperluan
penelitian. Kegiatan penelitian itu
dilakukan oleh para pemakai perpustakaan, mulai dari murid sekolah dasar sampai
peneliti pemenang hadiah nobel. Penelitian ini mencakup penelitian sederhana
hingga penelitian rumit, mulai dari penelitian terapan hingga penelitian murni.
3. Informasi
Perpustakaan memberikan informasi mengenai suatu
masalah kepada pemakai. Apabila perpustakaan dipandang sebagai sumber
informasi, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :
1) Menghimpun
berbagai macam sumber informasi
2) Mengolah
bermacam-macam sumber informasi berdasarkan system tertentu.
3) Menyebarluaskan
bermacam-macam sumber informasi kepada pemakai perpustakaan
4) Dalam
hal tertentu, berfungsi sebagai tempat lahirnya informasi
5) Melestarikan
berbagai macam sumber informasi
6) Memberikan
informasi bagi masyarakat sekarang dan masyarakat yang akan datang
4. Pendidikan
Perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup,
terutama bagi mereka yang telah meninggalkan bangku sekolah. Sebab jika
mengandalkan perpustakaan suatu instansi tertentu, tentu penggunaannya
terbatas. Misalnya perpustakaan sekolah, hanya terbatas bagi komunitas
sekolahan.
5. Kultural
Perpustakaan bertugas meningkatkan nilai budaya dan
apresiasi budaya pada kalangan masyarakat melalui penyediaan pustaka. Fungsi
kultural dilakukan dengan cara mengadakan pameran ceramah, pertunjukan
kesenian, dan penyedian bahan bacaanyang dapat menghibur bagi pemakai, tetapi
sekaligus mempunyai nilai lain, seperti pendidikan dan seni.
2.3 Jenis-Jenis Perpustakaan
Perpustakaan
merupakan bagian dari system pendidikan dan informasi masyarakat. Oleh
karenanya, perpustakan bukan saja
berperan sebagai penyedia informas, tetapi jugaterlibat aktif dalam upaya
menyadarkan masyarakat pentingnya membaca untuk menambah wawasan ilmu atau
informasi.
Dengan
adanya berbagai jenis masyarakat yang harus dilayani oleh perpustakaan, serta
sejarah, tujuan, anggota, organisasi, dan kegiatan yang berlainan maka
timbullah berbagai jenis perpustakaan. Jenis perpustakaan yang muncul dari
berbagai aspek dan faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1) Perpustakaan
Nasional
Tugas pokok Perpustakaan Nasional adalah menyelengarakan pengumpulan,
penyimpanan, serta pelestarian terbitan suatu negara sebagai khazanah
kebudayaan serta menjamin pemeliharaan terbitan negara trsebut.
Di
Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia diresmikan tahun 1989,
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1989. Sesuai Keppres ini
Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas pokok membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pengembangan pembinaan perpustakaan dalam rangka pelestarian
bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kebudayaan. Perpustakaan Nasional RI merupakan Lembaga
Pemerintahan Nondepartemen yan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden .
Fungsi Perpustakaan Nasional RI adalah:
a)
Membantu Presiden dalam
merumuskan kebijaksanaan mengenai pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan
perpustakaan.
b)
Melaksanakan
pengembangan tenaga perpustakaan dan kerja sama antar badan / lembaga termasuk
perpustakaan didalam maupun diluar negeri.
c)
Melaksanakan pembinaan
atas semua jenis perpustakaan, baik perpustakaan di instansi / lembaga
pemerintahan maupun swasta yang ada di pusat dan di daerah.
d)
Melaksanakan
pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan bahan pustaka dari dalam dan luar
negeri.
e)
Melaksanakan jasa
perpustakaan, perawatan, dan pelestarian bahan pustaka.
f)
Melaksanakan penyusunan
naskah bibliografi nasional dan kataloginduk nasional.
g)
Melaksanaka penyusunan
bahan rujukan berupa indeks, bibliografi subjek, abstrak, dan penyusunan
perangkat lunak bibliografi.
h)
Melaksanakan jasa
koleksi rujukan dan naskah
i)
Melaksanakan tugas lain
yang ditetapkan oleh Presiden.
Perpustakaan
Nasional dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef pada
bulan Mei 1980 dengan bertitik tolak pada 4 perpustakaan yaitu :
i.
Perpustakaan Museum
Nasional
Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1778 dengan
nama Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschappen, pada tahun 1950 berubah
menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Mulai tahun 1962 perpustakaan ini diserahkan
kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dikenal dengan nama Museum Pusat.
Kemudian tahun 1979 Museum Pusat menjadi Museum Nasional, nama perpustakaan pun
berubah menjadi Perpustakaan Museum Nasional.
ii.
Perpustakaan Sejarah
Politik dan Sosial
Semula merupakan perpustakaan yang diasuh oleh
Stichting voor Cultureele Samenwerking disingkat dan dikenal dengan nama
Sticusa. Pada tahun 1952, Sticusa diserahkan kepada Kementrian Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan yang mengubah namanya menjadi Perpustakaan Sejarah
Politik dan Sosial.
iii.
Kantor Bibliografi
Nasional
Kantor ini didirikan tahun 1952 dengan tugas
menyelenggarakan pendaftaran terbitan terbitan Indonesia serta menyusun dan
menerbitkan Bibliografi Nasional. Karena anggaran yang terbatas serta tidak
adanya undang-undang deposit, maka usaha tersebut dapat dikatakan kurang
berhasil. Sejak tahu 1970 Kantor Bibliografi Nasional merupakan bagian dari
lembaga Perpustakaan, kemudian Pusat Pembinaan Bibliografi. Pada bagian yang
terakhir ini namanya diubah menjadi Bidang Bibliografi Nasional dan Deposit.
Pada tahun 1980, bidang ini merupakan komponen dari Perpustakaan Nasional.
iv.
Perpustakaan Wilayah
Jakarta
Perpustakaan ini dahulu disebut Perpustakaan
Negara Jakarta, didirikan tahun 1959.
Gedung ini selalu berpindah-pindah tempat, kini memiliki 10.000 buku termasuk
tipe B.
2) Perpustakaan
Umum
Perpustakaan
umum mempunyai tugas melayani umum atau semua anggota lapisan masyarakat yang
memerlukan jasa perpustakaan dan informasi. Ciri-ciri perpustakan umum adalah
terbuka untuk umum, dibiayai oleh dana umum, dan jasa yang diberikan pada
hakikatnya bersifat cuma-cuma.
Manifesto
Perpustakaan Umum Unesco, menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan
utama sebagai berikut :
a.
Memberikan kesempatan
bagi umumuntuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka
kea rah kehidupan yang lebih baik.
b.
Menyediakan sumber
informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi
mengenai topik yan berguna dan sedang hangat dibicarakan dalam kalangan
masyarakat
c.
Membantu warga untuk
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, bantuan yang diberikan adalah dengan
menyediakan bahan pustaka yang sesuai.
d.
Bertindak selaku agen
kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi
masyarakat sekitarnya.
Berdasarkan
perkemabangannya mulai tahun 1950-an hingga kini Indonesia mengenal berbagai
jenis perpustakaan umum diantaranya:
1. Perpustakaan
Daerah
2. Perpustakaan
Propinsi
3. Perpustakaan
Umum Kabupaten / Kotamadya
4. Perpustakaan
Desa dan Perpustakaan Kecamatan
5. Perpustakaan
Kelurahan
6. Perpustakaan
Keliling
7. Perpustakaan
Kedutaan Asing
3) Perpustakaan
Sekolah
Di
Indonesia dasar pembentukan perpustakaan sekolah adalah Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap
sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan).
Berbagai fungsi perpustakaan sekolah
adalah:
1.
Sebagai sumber kegiatan
belajar mengajar. Perpustakaan sekolah bertugas membantu program pendidikan dan
pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam kurikulum. Bagi guru,
perpustakaan merupakan tempat untuk membantu guru guru mengajar dan tempat bagi
guru untuk memperkaya pengetahuan.
2.
Membantu peserta didik
memperjelas dan memperluas pengetahuan pada bidang studi. Keberadaan dan tujuan
perpustakaan sekolah harus terintegrasi dengan seluruh kegiatan belajar
mengajar.
3.
Mengembangkan minat dan
kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri.
4.
Membantu anak untuk
mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
5.
Membiasakan anak untuk
mencari informasi di perpustakaan.
6.
Perpustakaan sekolah
merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang
sesuai dengan umur tingkat kecerdasan anak.
7.
Perpustakaan sekolah
memperluas kesempatan belajar bagi peserta didik.
4) Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Perpustakaan
perguruan tinggi merupakan unit pelaksanaan teknis (UPT) perguruan tinggi yang
bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi
dengan car memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayangkan sumber
informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya. Kelima perpustakaan tersebut dilaksanakan dengan tata cara,
administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah
perpustakaan.
Misi perpustakaan perguruan tinggi
adalah:
1. Organisasi
dan administrasi yang baik
2. Dana
yang cukup
3. Pengadaan
dan pengembangan sumber daya manusia
4. Jasa
yang baik
5. Fasilitas
fisik yang memadai
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi
adalah:
1. Memenuhi
keperluan informasi pengajar dan mahasiswa
2. Menyediakan
bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis
3. Menyediakan
ruangan untuk pemakai
4. Menyediakan
jasa peminjaman serta menyediakan informasi aktif bagi pemakai.
Tugas perpustakan perguruan tinggi
adalah :
1. Pemilihan
dan pengadaan
2. Pengolahan
bahan pustaka
3. Pelayanan
4. Tata
usaha
5) Perpustakaan
Khusus
.
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang memiliki koleksi pada
subjek-subjek khusus (tertentu). Adapun ciri-ciri perpustakaan khusus diantaranya berikut :
1. Memberikan
informasi pada badan induknya, dimana perpustakaan itu berada (didirikan)
2. Tempatnya
di gedung-gedung pusat penelitian, asuransi, agen-agen serta badan usaha yang
mengarah ke kegiatan bisnis.
3. Melayani
pemakai khusus pada organisasi induknya.
4. Cakupan
subjeknya terbatas (khusus)
5. Ukuran
perpustakaannya relatif kecil
6. Jumlah
koleksinya relatif kecil
Biasanya
perpustakaan khusus berfungsi juga sebagai pusat informasi, yaitu memiliki
hal-hal berikut ini :
1.
Informasinya luas, baik
yang standar maupun yang tidak standar.
2.
Pengawasannya lebih
mudah dalam bidang subjeknya serta lebih efisien.
3.
Peranannya lebih besar
dalam laporan usaha penerbitan untuk review dan penelitian
4.
Terdapat spesialisasi
subjek
5.
Teknik pelayanannya
mengembangkan teknologi dan dokumentasi dengan computer.
6.
Merupakan pusat yang
bertanggung jawab pada semua jasa informasi system maupun subsistem.
2.4
Visi, Misi, Peran, dan Tugas
Perpustakaan
2.4.1 Visi
Visi perpustakaan sekolah dikaitkan dengan proses
pembelajaran bagi peserta didik untuk menciptakan lulusan dan tamatan yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berakhlak
mulia, cerdas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai asset bangsa
dan Negara.
Sedangkan visi perpustakaan perguruan tinggi tidak
lepas dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan tersebut dapat
dikembangkan sebagai perpustakaan penelitian. Sementara perpustakaan khusus/
kedinasan merupakan satu kesatuan dari lembaga induknya, sehingga visinya
adalah sama dengan visi lembaga yang bersangkutan.
2.4.2
Misi
Misi
perpustakaan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menciptakan
dan menetapkan kebiasaan masyarakat sesuai dengan jenis perpustakaan dan
pemakainya.
2. Mendukung
pendidikan perorangan secara mandiri maupun pendidikan formal pada semua
jenjang.
3. Memberikan
kesempatan atau menstimulasi bagi pengembangan kreativitas dan imajinasi
pribadi maupun masyarakat.
4. Meningkatkan
kesadaran terhadap warisan budaya, apresiasi seni dan hasil temuan ilmiah.
5. Mendorong
dialog antar umat beragama oleh karena keanekaragaman budaya.
6. Menyediakan
layanan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
7. Memberikan
kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan.
8. Mendukung
dan berpartisipasi dalam program-program perpustakaan bagi masyarakat
pemakainya.
9. Ikut
serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti luas.
2.4.3 Peran
Peran dari perpustakaan dapat dianggap sebagai agen
perubahan, pembangunan, agen budaya, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan
zaman dan juga seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, eksplorer
dan berbudaya.
2.4.4
Tugas
Tugas
perpustakaan secara garis besar ada 3 yaitu:
1.
Tugas menghimpun
informasi, meliputi kegiatan mencari menyeleksi,mengisi perpustakaan dengan
sumber informasi yang memadai /lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun
mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan
keinginan pemakai serta mutakhir.
2.
Tugas pengolahan,
meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun
rapi, mudah ditelusuri kembali dan diakses oleh pemakai, dan merawat bahan
pustaka.
3.
Tugas memberdayakan dan
memberikan layanan secara optimal. Perpustakaan sebagai pusat informasi yang
menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang
menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada
untuk diperdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan menjadi
agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya
masyarakat.
2.5
Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur
organisasi perpustakaan akan menggambarkan struktur tata pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja di perpustakaan. Oleh karena itu struktur
organisasi perpustakaan semestinya mencakup 3 hal yaitu:
1. Strukur
atau kerangka
2. Kelompok
orang-orang tertentu
3. Sistem
atau sistema
Komponen
yang diperlukan untuk mengisi struktur organisasi perpustakaan yang paling
urgen mencakup hal-hal berikut :
1)
Kepala / Pemimpin
Perpustakaan dan pemimpin unitkerja di dalamya.
Kepala perpustakaan memimpin semua kegiatan perpustakan
yang mencakup pengendalian, pemanfaatan, pembinaan,dan pengembangan agar
organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya untuk mencapai tujuan.
2)
Pustakawan
Pada
instansi pemerintah atau pegawai negeri sipil disebut Pejabat Fungsional
Pustakawan, sedangkan pada lembaga swasta cukup disebut pustakawan. Tugas
pustakawan meliputi berbagai hal akusisi pengolahan dan layanan informasi,
perencanaan, pembuatan desain, konsep pengembangan perpustakaan, aplikasi
teknologi informasi dan lain sebagainya.
3)
Pegawai pelaksanaan
teknis keperpustakawanan untuk membantu pustawan. Bertugas mengerjakan kegiatan
yang bersifat teknis seperti seleksi, pengadaan, pengolahan dan layanan.
Umumnya tugas-tugas tersebut bersifat operasional yang langsung berhadapan
dengan gugusan tugas atau pemakai.
4) Pegawai
Tata Usaha atau Kesekretariatan (administrasi). Tugasnya meliputi administrasi,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumah tanggaan (urusan dalam) dan
pekerjaan tertentu lainnya. Semua pegawai harus memahami dan mampu bekerja dengan
baik agar tercipta suatu tertib administrasi perpustakaan. Karena tertib
adminitrasi merupakan merupakan salah satu pencerminan prosedur dan tata
laksana perpustakaan.
2.6
Prinsip Perpustakaan
Prinsip Kepustakaan adalah:
1) Perpustakaan
diciptakan oleh masyarakat.
Berdasarkan
penelitian sejarah, diketahui bahwa tujuan perpustakaan selalu berkaitan dengan
tujuan masyarakat. Perpustakaan selalu berusaha untuk menyimpan dan menyebarkan
karya dan pengetahuan masyarakat.
2) Perpustakaan
dilestarikan oleh masyarakat.
Karena perpustakaan diciptakan oleh masyarakat, maka
masyarakat pulalah yang melestarikannya.
3)
Perpustakaan bertujuan
menyimpan dan menyebarluaskan pengetahuan. Selama ini perpustakaan selalu
merupakan gudang ilmu pengetahuan tempat menyimpan hasil karya dari para cerdik
pandai. Selain itu perpustakaan juga menyebarluaskan ilmu pengetahuan tersebut
dengan cara meminjamkan buku-buku yang dimilikinya pada masyarakat umum.
4)
Perpustakaan merupakan
pusat kekuatan.
5)
Perpustakaan terbuka
bagi siapa saja.
6)
Perpustakaan harus
tumbuh berkembang.
7)
Perpustakaan selalu
berkembang dari waktu ke waktu, tidak hanya dari segi bangunan saja, tetapi
juga jumlah koleksi dan jenis pelayanannya.
8)
Perpustakaan Nasional
harus berisi semua literatur nasional, dengan tambahan literatur nasional
negara lain.
9)
Setiap buku selalu
berguna.
10)
Setiap pustakawan
haruslah manusia yang berpendidikan.
11)
Peranan seorang
pustakawan hanya dapat menjadi penting bilamana peranan tersebut sepenuhnya
diintegrasikan ke dalam sistem sosial dan politik yang berlaku.
12)
Seorang pustakawan
memerlukan pendidikan, pelatihan dan magang.
13)
Tugas pustakawan untuk
menambah koleksi perpustakaannya.
14)
Sebuah perpustakaan
harus disusun menurut aturan tertentu, dan harus dibuatkan daftar koleksinya.
15)
Perpustakaan merupakan
gudang pengetahuan, maka koleksi perpustakaan harus disusun menurut subjek.
16)
Kemampuan praktis akan
menentukan bagaimana subjek-subjek dikelompokkan di perpustakaan.
17)
Perpustakaan harus
memiliki katalog subjek.
2.7
Prinsip-Prinsip Organisasi dalam Perpustakaan
Untuk
mengorganisasikan perpustakaan dengan baik, perpustakaan harus mempunyai
perinsip organisasi. Diantaranya perinsip-perinsip organisasi yang dapat di
terapkan dalam perpustakaan :
1) Organisasi
perpustakaan harus mempunyai tujuan.
Suatu tujuan hanya dapat dicapai melalui daya upaya
kerja sama yang teratur dan kntinu
antara orang-oangyag bersangkutan. Perinsip ini membawa konsekuensi, bahwa
harus ada pimpinan (unity of commad) dan kesatuan arah dan gerak (unity of
direction)
2) Harus
ada pebagian kerja dan penugasan yang homogin
Semua orang harus mempunyai tugas dan tanggung jawab
masing-masing sesuai pembagian kerja yang telah diberikan. Seluruh pekerjaan harus terbagi habis menjadi
bagian, yang jelas dan tegas batas-batasannya. Namun pembagian kerja tersebut
jangan sampai menimbulkan jurang pemisah. Selanjutnya masing-masing pekerjaan
dibebankan dan dipertanggung jawabkan kepada seseorang atau sekelompok orang.
Antara tugas, tanggung jawab dan kekuasaan harus ada keseimbangan.
3) Pembagian
kerja diperpustakaan misalnya :
1. Tugas
pegadaan koleksi bahan pustaka
2. Pengolahan
bahan pustaka
3. Layanan
pengunjung
4. Sosialisasi,promosi
dan publikasi
5. Menjalin
mitra dan kerja sama
6. Pembinaan
dan pengembangan
7. Deposit,
dan administrasi tata usaha
4) Perinsip
setiap tanggung jawab dan tugas harus dilakukan dengan jelas dan tepat.
5) Pendelegasian
kekuasaan yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan menunaikan tanggung jawab
itu harus selalu diusahakan dengan baik, adil dan merata/seimbang. Hal ini
untuk menghindari beban kerja suatu unit kerja lain mendapat beban tugas yang
berat sedangkan unit kerja lain mendapat tugas yang ringan.
6) Perinsip
Kesatuan Komando (hierarkhi)
Bahwa
penyusunan setiap organisasi itu harus mengikuti garis-garis tata hubungan
anatara bawahan dan atasan sampai dengan titik puncak pimpinan organisasi
perpustakaan. Semua arus komando/ perintah dan laporan, arus informasi, arus
kerja dan pemberian fasilitas dan sebagainya harus melalui garis hierarki.
7) Perinsip
Komunikasi
Kekompakan organisasi tergantung kepada komunikasi,
yakni pertukaran informasi antar instansi di dalamya. Dengan komunikasi yang
lancar, maka pimpinan mendapat dukungan dari bawahan. Sebaliknya bawahan akan
mendapat kepercayaan dari atasan .
8) Perinsip
kewajiban pimpinan untuk mengadakan pengecekan terhadap pelaksanaan
perintah-perintahnya.
Pemantauan dan pengawasan ini bersifat organisional,
artinya merupakan bagian integral di dalam kehidupan organisasi. Yang penting
diperhatikan, bahwa pengamatan dan pengawasan dari pimpinan, jangan mengurangi
rasa tanggung jawab bawahan.
9) Perinsip
Kontinuitas
Pekerjaan atau usaha atau kegiatan perpustakaan
harus berjalan terus, tidak boleh berhenti, karena seorang berhalangan hadir
karena suatu alasan.
10) Perinsip
saling asuh, asah dan asih antara unit lini dan staf.
Hal ini penting di dalam organisasi yang sudah
kompleks dengan berbagai kegiatan. Perinsip yang terkandung di dalamnya adalah
saling memperkuat dan melengkapi. Segala sesuatu diselesaikan secara
professional dan proporsional.
11) Prinsip
Koordinasi
Perinsip ini adalah pelengkap asas pembagian kerja
dan pembagian tugas yang homogin.
12) Perinsip
Kehayatan
Setiap organisasi diciptakan demikian rupa sehingga
seolah-olah hidup (hayat) dan dinamis dalam menyelenggarakan semua
aktivitasnya.
13) Perinsip
tahu diri pada setiap diri pada setiap warga organisasi
Hal ini berhubungan erat dengan disiplin dan asas
pembagian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan.
No comments:
Post a Comment