KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah
tugas makalah yang berjudul “Jenis-jenis (Genre) Sastra”
Makalah
ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas awal semester dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap
mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah.
Adapun
sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan melalui media internet. Kami
sebagai penulis makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber
walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari
bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kami yang masih
seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali
kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf
yang sebesar-besarnya.kami mangharapkan ada kritik dan saran dari pembaca dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Indramayu, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
2.1 Pengertian genre sastra .......................................................................................... 2
2.2 Jenis-jenis genre sastra ........................................................................................... 3
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sastra
merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan
melalui
ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Selain itu
sastra juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalui
tulisan yang
indah, sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan dapat
menarik para pembaca untuk menikmatinya.
Dalam sastra
terdapat genre sastra, antara lain seperti puisi, drama, roman,
prosa dan
lain-lain. Prosa ada beberapa jenis salah satunya novel. Novel adalah suatu
cerita prosa
fiktif panjang yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan
nyata yang
representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau
kusut. Karya
novel biasanya mengangkat berbagai fenomena yang terjadi
dimasyarakat.
Karya-karya yang menarik itu dapat mempengaruhi jiwa para pembaca
sehingga
dapat menyelami dan seolah-olah hadir dalam cerita tersebut. (Tarigan,
1984:164) .
1.2 Rumusan Masalah Penulisan
Dalam makalah ini penyusun mengidetifikasi masalah
sebagai berikut:
1.
Apa pengertian genre sastra?
2.
Jenis-jenis sastra?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam pembelajaran
ini yaitu:
1.
Dapat mengetahui apa itu genre
sastra.
2.
Dapat mengetahui Jenis-jenis (genre)
sastra.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Genre Sastra
Istilah
genre berasal dari bahasa bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre
sastra berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar
teori genre adalah Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica.
Teori Aristoteles tentang jenis karya sastra didasarkan pada karya sastra
Yunani klasik., tetapi yang menarik dari teori tersebut adalah teori tersebut
dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.
Menurut
Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3 macam,
yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian
berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh
(cakapan). Epik ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau
perasaan pengarang. Dalam hal ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa
disebut penyair. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak,
yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih
mengutamakan cara mengekpresikannya. Drama adalah karya sastra yang didominasi
oleh cakapan para tokoh. Kriteria drama yang membedakan dengan 2 jenis karya
sastra lainnya adalah hubungan manusia dengan dunia ruang dan waktu.
Penelitian
tentang genre sastra terus berkembang dari waktu ke waktu, dan seringkali tidak
memuaskan karena pengertian-pengertian yang dirumuskan selalu saja bergeser dan
mengalami perubahan. Hal itu disebabkan oleh selalu adanya perubahan-perubahan
konsep tentang karya sastra. Namun demikian, meskipun konsep-konsep tentang
karya sastra selalu berubah, tetapi objek studi sastra dapat dikatakan tetap
sama, yaitu prosa, drama, dan puisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Genre Sastra
Istilah
genre berasal dari bahasa bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre
sastra berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar
teori genre adalah Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica.
Teori Aristoteles tentang jenis karya sastra didasarkan pada karya sastra
Yunani klasik., tetapi yang menarik dari teori tersebut adalah teori tersebut
dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.
Menurut
Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3 macam,
yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian
berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh
(cakapan). Epik ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau
perasaan pengarang. Dalam hal ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa
disebut penyair. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak,
yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih
mengutamakan cara mengekpresikannya. Drama adalah karya sastra yang didominasi
oleh cakapan para tokoh. Kriteria drama yang membedakan dengan 2 jenis karya
sastra lainnya adalah hubungan manusia dengan dunia ruang dan waktu.
Penelitian
tentang genre sastra terus berkembang dari waktu ke waktu, dan seringkali tidak
memuaskan karena pengertian-pengertian yang dirumuskan selalu saja bergeser dan
mengalami perubahan. Hal itu disebabkan oleh selalu adanya perubahan-perubahan
konsep tentang karya sastra. Namun demikian, meskipun konsep-konsep tentang
karya sastra selalu berubah, tetapi objek studi sastra dapat dikatakan tetap
sama, yaitu prosa, drama, dan puisi.
B.
Puisi
menurut arti bahasa “puisi” berasal dari bahasa Yunani, “poietes” (Latin
”poeta”). Mula-mula artinya adalah pembangun, pembentuk. Asal katanya poieo
atau poio atau poeo yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun Poerwadarminta mengatakan bahwa
pada dasarnya puisi adalah karangan kesusastraan yang berbentuk sajak (Syair,
pantun dsb.).
Puisi menurut devinisinya Puisi adalah karya sastra yang khas penggunaan
bahasanya dan memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin
yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan
ditafsirkan secara estetik.
Adapun puisi di bagi menjadi dua jenis yaitu:
Ø Puisi Lama
Puisi Lama adalah
puisi yang masih terkait oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut:
·
Jumlah kata dalam satu
baris
·
Jumlah baris dalam satu
bait
·
Persajakan (rima)
·
Banyak suku kata di
tiap baris
·
Irama
Ciri-Ciri
Puisi Lama
- Tak diketahui nama pengarangnya.
- Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis
puis lama yakni: Mantra, Pantun, Syair dll
Ø Puisi Baru
Pengertian Puisi Baru adalah puisi yang tidak
terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-Ciri Puisi Baru
Ciri-Ciri Puisi Baru
- Memiliki bentuk yang rapi, simetris
- Persajakan akhir yang teratur
- Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
- Umumnya puisi empat seuntai
- Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) : 4-5 suku kata
Jenis-jenis puisi baru yakni:
Balada, Himne, Romansa dll
C. Drama
Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah. Drama, adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum. Drama adalah karya sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk di pentaskan atau di pertunjukkan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Cerita atau kisah, terutama yg melibatkan konflik atau emosi, yg khusus disusun untuk pertunjukan teater. Drama juga dapat di beri pengertian ceritra atau karangan yang berbentuk skenario lengkap, dimana semuanya telah diuraikan secara rinci oleh penulis drama, misalnya kalimat-kalimat yang harus
diucapkan oleh pemain,
sikap dan gerak-gerik yang harus dimainkan oleh pemain juga tempat adegan dalam
cerita drama diuraikan secara rinci oleh penulisnya.
Pengertian dan devinisi drama menurut para
ahli:
Menurut Wiyanto
(2002:1-2) drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Konflik dari sifat
manusia merupakan sumber pokok drama.
Menurut Kintoko (2008:104, Ardiyansyah) drama adalah proses pemeranan diri kita menjadi seseorang yang harus diperankan di dalam pementasan. Drama adalah kehidupan sehari hari yang di pentaskan dengan sistematis dan menarik.
Menurut Zaidan (1994: 60) drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera (Wiyanto, 2002:1-2).
Menurut Aeschylus (2008: 26, Karsito) drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau karangan.
Menurut Kintoko (2008:104, Ardiyansyah) drama adalah proses pemeranan diri kita menjadi seseorang yang harus diperankan di dalam pementasan. Drama adalah kehidupan sehari hari yang di pentaskan dengan sistematis dan menarik.
Menurut Zaidan (1994: 60) drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera (Wiyanto, 2002:1-2).
Menurut Aeschylus (2008: 26, Karsito) drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau karangan.
2. Sastra Non Imajinatif
Sastra non imajinatif adalah karya sastra yang ditulis tanpa menggunakan sifat khayalnya pengarang, sehingga cerita dalam karya sastra non imajinatif merupakan cerita yang ditulis berdasarkan cerita nyata/sebenarnya. Sebagian para ahli sastra berpendapat bahwa sastra non imajinatif bukan termasuk karya sastra.
Sastra non imajinatif adalah karya sastra yang ditulis tanpa menggunakan sifat khayalnya pengarang, sehingga cerita dalam karya sastra non imajinatif merupakan cerita yang ditulis berdasarkan cerita nyata/sebenarnya. Sebagian para ahli sastra berpendapat bahwa sastra non imajinatif bukan termasuk karya sastra.
Karya sastra non imajinatif terdiri atas beberapa
jenis yakni :
·
Esei : Karangan pendek tentang fakta
yang diuraikan menurut pandangan pribadi penulisnya dengan gaya yang akrab,
bersahabat, dan familiar. Terdapat beberapa macam esai yaitu:
Ø Esei Formal;
cenderung menggunakan bahasa yang lugas, mengikuti aturan penulisan, serta
mementingkan pemikiran dan kedalaman analisis.
Ø Esei
Personal; cenderung bergaya bahasa lebih bebas, memiliki keleluasaan unsur
pemikiran dan perasaan, serta unsur pribadi dalam diri penulis mudah dilihat.
Ø Esei
Deskripsi; menggambarkan fakta apa adanya tanpa penjelasan dan penafsiran fakta
(memotret, melaporkan).
Ø Esei
Ekspresi; menggambarkan fakta dengan menjelaskan rangkaian sebab-akibat,
kegunaan,dll.
Ø Esei
Argumentasi; menunjukkan fakta, memunculkan persoalan, melakukan analisis, dan
menarik kesimpulan.
Ø Esei Narasi;
menggambarkan fakta berdasar urutan spasial dan kronologis dalam bentuk cerita.
·
Kritik : Menilai karya seni, sastra
dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangan serta menawarkan alternatif
penyelesaiannya.
Ada beberapa
hal yang harus di perhatikan tentang kritik yaitu:
·
Biografi : berasal
dari bahasa Yunani yaitu bios yang berarti hidup dan graphien yang berarti
tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang.
Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup
seseorang. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup
seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari
tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta
penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat
bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun
demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau
lebih tempat atau masa tertentu.
Biografi : Ditulis oleh orang lain,
berdasarkan izin penulisan dibagi atas :
Authorized biography, yaitu biografi
yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya
Unauthorized biography, yaitu
ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya
(biasanya karena telah wafat)
·
Autobiografi : adalah
riwayat hidup hidup pribadi yang ditulis sendiri. Dalam hal ini, autobiografi
merupakan catatan dirinya sendiri. Artinya autobiografi adalah sebuah
·
biografi yang
didalatemnya menceritakan riwayat hidup atau pengalaman pribadi yang ditulis
oleh dirinya sendiri. Isi didalam autobiografi berisi tentang pengalaman dari
kecil hingga keadaan sang penulis sekarang ini, dari yang paling sulit hingga
mencapai keberhasilan yang besar atau prestasi yang dicapainya semasa hidupnya.
Penulisan autobiografi didasarkan pada ingatan pengalaman oleh penulis.
singkatnya autobiografi adalah perjalanan hidup diri sendiri.
·
Sejarah :
Cerita tentang kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut
sumber sejarah..
·
Memoar :adalah
kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi
dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas
peristiwa-peristiwa yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya.
Penulis memoar biasanya adalah orang-orang yang berperan atau pengamat
yang dekat dengan peristiwa sejarah
·
Persamaannya, baik sastra imajinatif
maupun non-imajinatif, keduanya sama-sama memenuhi estetika seni (unity =
keutuhan, balance = keseimbangan, harmony = keselarasan, dan right emphasis =
pusat penekanan suatu unsur). Sastra non-imajinatif itu sendiri merupakan
sastra yang lebih menonjolkan unsur kefaktualan dari pada daya khayalnya dan
ditopang dengan penggunaan bahasa yang cenderung denotatif. Dalam praktiknya
jenis sastra non-imajinatif ini terdiri atas karya-karya yang berbentuk esai,
kritik, biografi, autobiografi, memoar, catatan harian, dan surat-surat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran sastra sangatlah penting terlebih pada jenjang
Pendidikan Sekolah Dasar, karena di dalam pembelajaran sastra tersebut terdapat
beberapa aspek humaniora yang dapat mengasah kepekaan sosial, ketajaman watak,
serta dengan mempelajari sastra, seseorang dapat belajar bagaimana caranya
mengharagai karya-karya orang lain, karena pada dasarnya sastra dapat membantu
seseorang lebih memahami kehidupan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan
3.2 Saran
Pembelajaran sastra dianggap tidaklah penting, karena pada
jenjang pendidikan umumnya lebih mengedepankan serta mementingkan pembelajaran
yang ilmiah dan bertehnologi. Padahal dengan adanya pembelajaran sastra dapat
turut berperan dalam pembentukan kepribadian, watak, dan sikap yang tentunya
akan lebih baik jika diterapkan sejak dini dalam tahapan jenjang Pendidikan
Sekolah Dasar pada umumnya. Seharusnya Sastra dapat dioptimalkan
pembelajarannya sehingga dapat diapresiasikan dengan baik
DAFTAR
PUSTAKA
Dekmiemind.blogspot.co.id/2014/11/prosa-sebagai-genre-sastra.html
sastraindproject.blogspot.co.id/2015/05/genre-sastra-prosa-puisi-drama.html
www.contoh
pedia.com/2014/08/prosa-pengertian-jenis-jenis-dan-contoh.html
http://www.duniapuisi.com/2015/04/contoh-puisi-lama.html
terima kasih :)
ReplyDeleteTeria kasih ka makalanya sangat membantu
ReplyDelete